Selenggarakan Pertemuan Dewan Pembina ke-13, SEAQIL Respon Tantangan Kebahasaan di ASEAN 22 September 2022 ← Back
Jakarta, 22 September 2022 --- SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) sebagai salah satu pusat (Centre) dari The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO)/Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan Se-Asia Tenggara, menggelar Rapat Dewan Pembina (Government Board Meeting/GBM) ke-13 secara hibrida pada tanggal 20–21 September 2022.
Pertemuan yang diadakan tahunan tersebut untuk melaporkan kegiatan Centre kepada Dewan Pembina. Selain itu, Centre mengharapkan persetujuan Dewan Pembina atas anggaran, program, dan hal-hal lain terkait dengan operasional dan aktivitas Centre dalam menjawab tantangan kebahasaan di ASEAN.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), E. Aminudin Aziz, mengungkapkan optimisme SEAQIL sebagai menjadi media dalam mengekspresikan inspirasi serta kecakapan inovasi dalam memajukan pendidikan bahasa.
“Melalui pendidikan bahasa yang berkualitas, kita semua meyakini bahwa peserta didik, generasi muda di masa depan akan lebih kompetitif, kreatif, memiliki daya nalar kritis serta dinamis dalam memiliki pemahaman dan mampu beradaptasi dengan isu global terkini,” tuturnya pada Selasa (20/9), secara virtual sekaligus membuka pertemuan secara resmi.
Aminudin menambahkan bahwa GBM merupakan peluang untuk Anggota Dewan Pengurus dan SEAQIL tidak hanya membahas program, capaian dan rencana, tetapi juga membahas tentang kebijakan prioritas pendidikan antarnegara anggota SEAMEO. “Hasil dari diskusi akan digunakan sebagai dasar strategi untuk SEAQIL menyiapkan berbagai program termasuk yang adaptif dan tangguh terhadap tantangan masa depan,” ujarnya.
Selanjutnya, Direktur SEAQIL, Luh Anik Mayani dalam laporannya menyatakan bahwa tahun anggaran 2021/2022 merupakan tahun penuh tantangan terutama di tengah pandemi di mana Centre berupaya lebih keras melalui inovasi dan keberlanjutan guna pengembangan pendidikan bahasa yang ditujukan untuk kurang lebih 4.000 peserta program yang diselenggarakan oleh SEAQIL.
“Lewat kerja sama dengan berbagai ahli bahasa, praktisi kebahasaan, perguruan tinggi serta mitra potensial pendidikan lainnya, SEAQIL mengumpulkan informasi tentang kebijakan terkait bahasa dan pendidikan bahasa di Asia Tenggara sekaligus mengidentifikasi keberminatan kelompok usia muda di banyak negara tersebut dalam hal mempelajari bahasa asing,” urai Luh Anik.
Ia menambahkan, GBM ke-13 akan membahas kertas kerja tahun 2021/2022, usulan program, serta kegiatan dan anggaran untuk tahun berikutnya. “Program yang telah dirancang oleh SEAQIL selaras dan relevan dengan rencana strategis agenda global 2021-2030, terutama mengingat Centre kami yang berlokasi di Indonesia, program yang kami usung akan mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” tegasnya
Turut hadir dalam acara pembukaan, Direktur Sekretariat SEAMEO, Ethel Agnes P. Valenzuela. Dalam sambutannya, Ethel menyampaikan apresiasi untuk setiap Anggota Dewan Pembina maupun staf Centres dalam penyiapan serta pelaksanaan berbagai program maupun inovasi yang informatif serta dapat memecahkan permasalahan yang timbul di bidang pendidikan, sains, dan kebudayaan pada tingkat regional Asia Tenggara.
“Melalui penyelenggaraan GBM ke-13, kiranya dapat terwujud diskusi produktif di antara Centres yang tersebar di negara anggota SEAMEO. Melalui semua platform baik itu secara tatap muka, daring, maupun hibrida semua anggota dapat memiliki kesadaran untuk mencapai tujuan transformasi pendidikan yang sejalan dengan adab budaya di tiap negara Asia Tenggara,” jelas Ethel.
Sebagai informasi, Governing Board Members/Anggota Dewan Pembina terdiri atas pejabat tinggi yang dicalonkan oleh Kementerian Pendidikan di tiap-tiap negara anggota SEAMEO, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.
Di dalam penyelenggaraan GBM ke-13 juga dilakukan prosesi resmi perkenalan Anggota Dewan Pembina yang baru dari negara anggota SEAMEO. Anggota Dewan Pembina yang dicalonkan oleh Kemendikbudristek pada tahun 2022 yaitu Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Iwa Lukmana yang akan bertugas hingga tahun 2024.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 607/sipres/A6/IX/2022
Pertemuan yang diadakan tahunan tersebut untuk melaporkan kegiatan Centre kepada Dewan Pembina. Selain itu, Centre mengharapkan persetujuan Dewan Pembina atas anggaran, program, dan hal-hal lain terkait dengan operasional dan aktivitas Centre dalam menjawab tantangan kebahasaan di ASEAN.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), E. Aminudin Aziz, mengungkapkan optimisme SEAQIL sebagai menjadi media dalam mengekspresikan inspirasi serta kecakapan inovasi dalam memajukan pendidikan bahasa.
“Melalui pendidikan bahasa yang berkualitas, kita semua meyakini bahwa peserta didik, generasi muda di masa depan akan lebih kompetitif, kreatif, memiliki daya nalar kritis serta dinamis dalam memiliki pemahaman dan mampu beradaptasi dengan isu global terkini,” tuturnya pada Selasa (20/9), secara virtual sekaligus membuka pertemuan secara resmi.
Aminudin menambahkan bahwa GBM merupakan peluang untuk Anggota Dewan Pengurus dan SEAQIL tidak hanya membahas program, capaian dan rencana, tetapi juga membahas tentang kebijakan prioritas pendidikan antarnegara anggota SEAMEO. “Hasil dari diskusi akan digunakan sebagai dasar strategi untuk SEAQIL menyiapkan berbagai program termasuk yang adaptif dan tangguh terhadap tantangan masa depan,” ujarnya.
Selanjutnya, Direktur SEAQIL, Luh Anik Mayani dalam laporannya menyatakan bahwa tahun anggaran 2021/2022 merupakan tahun penuh tantangan terutama di tengah pandemi di mana Centre berupaya lebih keras melalui inovasi dan keberlanjutan guna pengembangan pendidikan bahasa yang ditujukan untuk kurang lebih 4.000 peserta program yang diselenggarakan oleh SEAQIL.
“Lewat kerja sama dengan berbagai ahli bahasa, praktisi kebahasaan, perguruan tinggi serta mitra potensial pendidikan lainnya, SEAQIL mengumpulkan informasi tentang kebijakan terkait bahasa dan pendidikan bahasa di Asia Tenggara sekaligus mengidentifikasi keberminatan kelompok usia muda di banyak negara tersebut dalam hal mempelajari bahasa asing,” urai Luh Anik.
Ia menambahkan, GBM ke-13 akan membahas kertas kerja tahun 2021/2022, usulan program, serta kegiatan dan anggaran untuk tahun berikutnya. “Program yang telah dirancang oleh SEAQIL selaras dan relevan dengan rencana strategis agenda global 2021-2030, terutama mengingat Centre kami yang berlokasi di Indonesia, program yang kami usung akan mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” tegasnya
Turut hadir dalam acara pembukaan, Direktur Sekretariat SEAMEO, Ethel Agnes P. Valenzuela. Dalam sambutannya, Ethel menyampaikan apresiasi untuk setiap Anggota Dewan Pembina maupun staf Centres dalam penyiapan serta pelaksanaan berbagai program maupun inovasi yang informatif serta dapat memecahkan permasalahan yang timbul di bidang pendidikan, sains, dan kebudayaan pada tingkat regional Asia Tenggara.
“Melalui penyelenggaraan GBM ke-13, kiranya dapat terwujud diskusi produktif di antara Centres yang tersebar di negara anggota SEAMEO. Melalui semua platform baik itu secara tatap muka, daring, maupun hibrida semua anggota dapat memiliki kesadaran untuk mencapai tujuan transformasi pendidikan yang sejalan dengan adab budaya di tiap negara Asia Tenggara,” jelas Ethel.
Sebagai informasi, Governing Board Members/Anggota Dewan Pembina terdiri atas pejabat tinggi yang dicalonkan oleh Kementerian Pendidikan di tiap-tiap negara anggota SEAMEO, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.
Di dalam penyelenggaraan GBM ke-13 juga dilakukan prosesi resmi perkenalan Anggota Dewan Pembina yang baru dari negara anggota SEAMEO. Anggota Dewan Pembina yang dicalonkan oleh Kemendikbudristek pada tahun 2022 yaitu Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Iwa Lukmana yang akan bertugas hingga tahun 2024.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 607/sipres/A6/IX/2022
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 623 kali
Editor :
Dilihat 623 kali