SMK Attaqwa 3 Bekasi Kembangkan Layanan Penyedia Internet Terjangkau  19 September 2022  ← Back



Bekasi, Kemendikbudristek – Dampak positif kehadiran SMK Pusat Keunggulan (PK) mulai dirasakan oleh masyarakat di sekitar SMK Attaqwa 03 Babelan, Bekasi, Jawa Barat. Sedikitnya lima desa di sekitar sekolah yang berlokasi di RT 04/04, Desa Kedaungjaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat tersebut, kini bisa menikmati layanan internet yang terjangkau dari Smakaw[dot]net, sebuah mini internet service provider (ISP) yang dikembangkan dan dikelola oleh SMK Attaqwa.
 
SMK Attaqwa sendiri merupakan salah satu SMK PK tahun 2021. Sebelumnya, SMK ini tercatat sebagai SMK Pusat Keunggulan (Center of Excellence/CoE). Bidang keunggulan di SMK tersebut adalah Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
 
Imbas dari kedua program tersebut rupanya sangat berdampak bagi sekolah dan masyarakat sekitar. Di sekolah, hal tersebut bisa dilihat dari ruang praktik teknik komputer jaringan yang begitu nyaman. Ruangannya dilengkapi pendingin udara, meja dan kursi di tata melingkar yang memudahkan siswa untuk saling berdiskusi. Adapun komputer dan sejumlah perangkat lain untuk praktik siswa juga sudah sesuai standar industri.
 
"Imbas dari adanya program CoE kemudian berlanjut ke SMK PK, memang benar-benar sangat dirasakan oleh para siswa kami di sini. Mereka bisa lebih mengeksplorasi passion dan kompetensi mereka. Mereka bisa praktik dengan satu anak satu komputer, tidak seperti dahulu harus bergantian,” kata Arif Surahman, Wakil Kepala SMK Attaqwa 03 Babelan beberapa waktu lalu.
 
Dampak nyata dari program SMK Pusat Keunggulan tersebut rupanya tidak hanya dirasakan warga sekolah saja, tetapi juga masyarakat yang secara tidak langsung turut merasakan manfaat dari program Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek tersebut.
 
Betapa tidak, masyarakat yang semua tak kenal fasilitas komunikasi data tanpa kabel (Wireless Fidelity atau WiFi) di rumah, mulai sekarang masyarakat bisa akrab dengan akses internet rumahan. Harganya juga terjangkau, hanya sekitar Rp 150-200 ribu per bulan yang bisa dimanfaatkan untuk seisi rumah.
 
Bahkan, layanan internet yang ditawarkan oleh SMK Attaqwa melalui Smakaw[dot]net tersebut, telah menginspirasi warga untuk membuka usaha. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Marulah, warga RT04/03, Desa Kedungjaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
 
"Dulu kami harus bentar-bentar isi pulsa untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) anak-anak. Sekarang setelah ada Smakaw[dot]net dari SMK Attaqwa, kami bisa menikmati internet sepanjang hari dengan harga terjangkau. Bisa buka usaha juga," kata Marulah.
 
Marulah merupakan salah satu pelanggan setia Smakaw[dot]net. Ia mulai berlangganan sejak 1,5 tahun lalu. Sambungannya langsung dari menara yang ada di SMK Attaqwa yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari rumahnya.
 
Tidak hanya menjadi pelanggan, belakangan Marulah juga membuka usaha berupa voucher internet yang dijual kepada warga sekitar rumahnya. Voucernya beragam, mulai dari Rp 5.000 untuk tiga jam, Rp 7.000 untuk tujuh jam, hingga Rp 10.000 untuk 12 jam.
“Alhamdulillah, bisa untuk tambahan uang jajan anak. Anak-anak juga sudah bisa kapan saja mengakses internet untuk belajar mereka,” kata Marulah yang berharap jangkauan Smakaw[dot]net bisa lebih luas lagi.
 
Tentang Smakaw[dot]net dan SMK PK
 
Wakil Kepala Sekolah SMK Attaqwa 03 Babelan, Arif Surahman mengaku senang Smakaw[dot]net bisa memberi manfaat bagi warga. Menurutnya, kehadiran Smakaw[dot]net sendiri tidak bisa dilepaskan dari program SMK PK yang ada di SMK Attaqwa. “Karena kalau menurut saya, keunggulan itu juga harus membawa manfaat buat sesama. Jadi, keunggulannya juga bisa dirasakan manfaatnya secara luas,” kata Arif.
 
Sebagai SMK PK di bidang TKJ, menurut Arif, SMK Attaqwa dituntut untuk menjalin kerja sama dengan industri. Untuk itulah, SMK Attaqwa kemudian menggandeng PT Lintas Jaringan Nusantara (LJN), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang ISP dan one stop IT solution sebagai mitra.
 
“Perusahaan ini (PT LJN) menjadi partner kami untuk mengembangkan Smakaw[dot]net karena saat itu kebetulan kami juga baru saja menerima bantuan sarana prasarana dari program SMC CoE,” kata Arif.
 
Melalui kemitraan dengan industri, dukungan sarana dan prasarana dari program SMK PK serta pendampingan perguruan tinggi pendamping dari Universitas Pakuan, Bogor, membuat SMK Attaqwa terus mengalami peningkatan kualitas dan kinerja yang mumpuni. Hal tersebut salah satunya dibuktikan dengan terus berkembangnya Smakaw[dot]net yang dikembangkan sebagai salah satu teaching factory (Tefa) untuk jurusan TKJ.
 
Awalnya, Smakaw[dot]net hanya memiliki satu menara, namun saat ini sudah berkembang menjadi empat menara. Para pelanggannya tersebar di lima desa di Kecamatan Babelan dengan jumlah pelanggan mencapai lebih dari 200 pelanggan, di mana semuanya ditangani sendiri oleh siswa, mulai dari pemasaran, pemasangan jaringan, perawatan jaringan, hingga pembukuan usaha.
 
Tidak hanya berhasil meningkatkan kapasitas usaha, sebagai sebuah Tefa, Smakaw[dot]net juga berhasil meningkatkan kompetensi siswa, baik hard skills maupun soft skills. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Muhamad Andreyo Alghisa, siswa kelas 12 Jurusan TKJ, SMK Attaqwa.
 
“Saya bisa belajar bagaimana berhadapan langsung, berkomunikasi dengan para konsumen, termasuk ketika menghadapi komplain dari pelanggan. Itu sangat berguna karena selama ini tidak dipelajari di sekolah,” kata Andre.
 
Dampak keberadaan Tefa Smakaw[dot]net tidak hanya dirasakan oleh siswa Jurusan TKJ saja. Pengimbasan program tersebut juga dirasakan jurusan lain, seperti Jurusan Akuntansi dan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran.
 
“Untuk teknisnya, seperti perawatan jaringan, pemasangan internet, dan pemeliharaan, dilakukan oleh siswa TKJ. Sementara untuk pendataan pelanggan, kemudian laporan bulanan usaha, dilakukan oleh anak akuntansi,” kata Andre.*** (Humas Setditjen Vokasi/Andrew Fangidae /Denty A.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2256 kali