Awardee IISMA Bawa Kemeriahan Hari Batik Nasional ke Berbagai Negara 18 Oktober 2022 ← Back
Jakarta, Kemendikbudristek—Kemeriahan Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober 2022 tidak hanya dirasakan di Indonesia. Mahasiswa penerima beasiswa atau awardee Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) merayakan hari ini dengan mengenakan batik di masing-masing universitas tujuan (host university).
Tidak hanya mengenakan batik, masing-masing dari mereka juga melakukan berbagai kegiatan unik untuk memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar mereka melalui kegiatan Batik Challenge, yang dilakukan secara berkelompok oleh 1.150 awardee di benua Asia hingga Eropa.
Penerima beasiswa di Newcastle University misalnya, menjadi sukarelawan yang membantu pasien anak-anak di rumah sakit dengan berseragam batik. “Kami senang bisa menyemangati anak-anak di sini. Kami berharap hiasan dan kartu yang kami buat bisa sedikit menghibur mereka agar bisa lekas sembuh,” kata Nanin, salah satu awardee saat dihubungi pada Kamis (13/10).
Di belahan dunia lainnya, awardee di University of Adelaide mengikuti kegiatan ParkRun, salah satu agenda komunitas lari internasional di Australia, sebagai course marshals (pengawas dan penyemangat peserta), barcode scanner, time keeper, dan finish token giver sambil mengenakan batik.
“Kami sangat senang bisa bergabung dalam kepanitiaan Torrens ParkRun ini. Panitia sangat suportif dan ramah, kami langsung merasa menjadi bagian dari mereka, padahal kami baru pertama kali bergabung,” tutur Galuh Mawarni, salah satu awardee ketika dikonfirmasi melalui media sosial sehari setelah acara, Minggu (9/10).
Seluruh rangkaian kegiatan Batik Challenge dilaksanakan dalam dua periode dengan menyesuaikan jadwal perkuliahan di host university masing-masing. Selain kedua kegiatan tersebut, kegiatan kelompok awardee lainnya meliputi kegiatan pengenalan budaya Indonesia ke masyarakat dengan bermain games, makan bersama makanan khas Indonesia, serta pengenalan kain-kain tradisional khas Indonesia.
Bahkan ada kelompok yang melakukan kegiatan sukarela untuk menyediakan makanan bagi orang yang kurang mampu atau homeless. Keseruan para awardee dapat dilihat di platform media sosial Instagram menggunakan tagar #BatikBeyondBorder.
Ketua Program IISMA, Rachmat Sriwijaya, menyampaikan bahwa dalam Program IISMA para awardee tidak hanya menempuh studi akademik di ruang kelas tetapi juga melaksanakan beberapa kegiatan nonakademik misalnya program seni dan budaya, program komunitas, dan lain-lain. Batik Challenge adalah salah satu kegiatan para mahasiswa IISMA selama berada di luar negeri dengan tujuan memperkenalkan budaya Indonesia di komunitas internasional. (Tim MBKM/Editor: Denty A.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2353 kali
Editor :
Dilihat 2353 kali