Direktorat Kursus dan Pelatihan Perkuat Program demi Mendorong Perubahan pada Generasi Indonesia  29 Oktober 2022  ← Back

Jakarta, 28 Oktober 2022 – Sebagai salah satu satuan kerja di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Direktorat Kursus dan Pelatihan (Ditsuslat) semakin memantapkan program-programnya dalam mendorong lahirnya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Terlebih sebagai pendidikan non-formal, kursus dan pelatihan diperkuat dengan tujuan mempersiapkan SDM yang siap kerja sesuai kebutuhan industri melalui program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan siap berwirausaha melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).

Sejak dibentuk pada 2006 di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Ditsulat telah menjadi direktorat yang memberikan layanan pendidikan non formal berupa kursus dan pelatihan bagi masyarakat. Dua tahun belakangan berada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Ditsuslat terus melakukan pengembangan dan penguatan program pendidikan non-formal sebagai bagian dari visi Merdeka Belajar. Penguatan dan pengembangan program terus dilakukan sejak dari hulu hingga ke hilir.

Direktur Kursus dan Pelatihan, Wartanto mengatakan penguatan dan pengambangan program tidak hanya berfokus pada keahlian dan keterampilan peserta didik, namun juga mempersiapkan lembaga-lembaga penyelenggara kursus dan pelatihan (LKP) sebagai instrumen pendidikan non-formal yang benar-benar mampu melatih peserta didiknya sesuai kebutuhan industri.

Menurut Wartanto, Ditsuslat telah mengharuskan setiap LKP untuk menjalin kerja sama dengan industri, melengkapi fasilitas/infrastruktur sesuai perkembangan di dunia industri, serta harus adanya manajemen yang melek digital, hingga pemasaran program.  

“Kerja sama LKP dengan industri sendiri dilakukan agar memiliki kurikulum dan instruktur sesuai perkembangan industri serta kesempatan magang bagi peserta didik. Inilah yang disebut penguatan program dari hulu,” kata Wartanto di Jakarta, pada Jumat (28/10).

Sementara di hilir, Ditsuslat menurut Wartanto, memastikan anak-anak yang dididik dalam program PKK akan mengikuti uji untuk mendapatkan sertifikat kompetensi sebagai pengesahan atas kompetensi sesuai kebutuhan industri yang telah dikuasainya pada akhir program. Kegiatan uji kompetensi ini dilakukan oleh lembaga sertifikasi kompetensi sebagai lembaga resmi yang diakui pemerintah dan berdiri secara independen.

Sepanjang 2017 – 2022, tercatat telah ada 224.072 peserta didik PKK yang telah mengikuti program bantuan uji kompetensi. Selain peserta PKK, uji kompetensi juga diikuti oleh peserta kursus reguler dan kursus mandiri, dan secara keseluruhan, sudah ada 663.311 peserta program uji kompetensi sejak 2009. Sebagai pemegang sertifikat kompetensi para lulusan ini akan memiliki kesempatan lebih besar untuk  bekerja di industri bidang keterampilan yang diambilnya.

“Selanjutnya melalui tracer study, juga dimonitor penyerapan lulusan program PKK yang magang dan bekerja di industri serta lahirnya lulusan PKW  yang menjadi wirausaha pemula dengan modal usaha yang diberikan,” kata Wartanto.

Dalam beberapa tahun terakhir, Ditsuslat juga tengah mengembangkan program-program inovasi bagi LKP, di antaranya penerapan pendekatan pembelajaran Project Base Learning untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan kecakapan/kompetensi kerja di industri, teaching factory yang mendorong peserta didik memiliki pengalaman praktik langsung sesuai kondisi dan persyaratan dunia kerja.

Selanjutnya, penambahan fungsi/layanan pengembangan karir yang memudahkan baik bagi calon peserta didik memilih dan menentukan jenis keterampilan sesuai passion dan prospektif penyerapannya di industri, bagi peserta didik untuk melengkapi kemampuan tambahan memasuki dunia kerja, maupun alumni dalam memenuhi kompetensi lanjutannya yang dibutuhkan untuk promosi jabatan.

Kemudian, Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang bekerja sama dengan perguruan-perguruan tinggi vokasi sehingga peserta didik maupun alumni memiliki kesetaraan dalam mengenyam pendidikan tinggi.  

Wartanto menambahkan, melalui pengembangan yang terus berjalan pada program-program dari hulu ke hilir inilah, Ditsuslat memperkuat peran dan komitmennya untuk mempersiapkan SDM kompeten melalui jalur pendidikan non-formal yang tetap memiliki standar industri. “Jadi bukan hanya pembelajaran singkat dengan output yang tidak terukur,” kata Wartanto.

Gambaran program dari hulu ke hilir ini kemudian dirangkum dengan konsep yang menarik dan menargetkan anak-anak muda dalam video iklan layanan masyarakat “Dari Hulu ke Hilir” yang dapat disimak di: https://youtu.be/QetUFmAdr-8.

Mendorong Perubahan Generasi Indonesia

Penguatan program yang terus dilakukan utamanya untuk mendorong adanya perubahan bagi anak-anak Indonesia, terutama anak usia sekolah tidak sekolah dan tidak bekerja yang merupakan target utama program-program Ditsuslat. Cerita-cerita perubahan yang berhasil diciptakan dari peserta didik lulusan kursus dan pelatihan merupakan pencapaian yang membanggakan bagi Kemendikbudristek, khususnya Ditsuslat.

Tiga tahun terakhir, realisasi penyaluran bantuan pemerintah untuk program PKK dan PKW selalu lebih tinggi dari target yang ditetapkan. Ini menunjukkan tingginya minat dan kebutuhan akan kedua program tersebut di tengah masyarakat, terutama di masa pandemi.

Pada 2020, tracer study pada aplikasi program PKW menunjukkan peserta didik yang berwirusaha mencapai 87% dan pada tahun 2021 mencapai 88%. Sementara itu, total peserta didik program PKK yang magang dan bekerja di industri di tahun 2020 mencapai 79% dan di tahun 2021 mencapai 88%.

Bukan hanya statistik, capaian-capaian di atas terekam dalam berbagai cerita perubahan yang nyata terjadi dalam kehidupan pada peserta didik kursus.

Seperti pada cerita Gusnur Rohmat asal Trenggalek yang sempat putus asa karena putus kuliah dan akhirnya ‘banting setir’ mengikuti kursus tata kecantikan rambut, kini sukses sebagai pemilik Gosbol Barbershop yang berhasil memperkerjakan anak-anak muda di sekitarnya. Kisah inspiratif dari Gusnur ini dapat disimak pada tautan berikut https://www.youtube.com/watch?v=7Feg4n3Jsps.

Selain Gurnur, cerita perubahan lain juga dirasakan Widiayaningsih Trikusumastuti, remaja lulusan SMP yang berhasil melewati masa kelam kehidupannya setelah memutuskan kursus. Widiayaningsih kini berhasil memiliki jasa beauty home care dengan 10 – 15 pelanggan per hari di tanah kelahirannya di Surakarta. Kisah inspiratif Widya juga dapat disimak pada tautan berikut https://www.youtube.com/watch?v=Ey8-q6cadzU.

Kemudian, ada Maulana Yusuf Al Muzaki, lulusan LKP Andini Jombang yang kini tengah membangun galerinya sendiri berkat kesuksesannya sebagai make up artist populer di Jombang dengan antrian klien sampai tiga bulan. Untuk kisah inspiratif Maulana Yusuf dapat disimak pada tautan berikut https://www.youtube.com/watch?v=zg2i8_VLFcA.

Bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, kali ini Ditsuslat mengikuti pameran Bulan Pelatihan Vokasi Nasional (BPVN) 2022 di Jakarta Convention Center. Pameran ini menampilkan dua bidang keterampilan kursus yang sedang populer saat ini, yaitu bidang keterampilan barista dan animasi.

Di samping itu, Ditsuslat juga meluncurkan video iklan layanan masyarakat bertajuk “Dari Hulu ke Hilir”. Digarap dengan gaya yang cair dan menyenangkan, video iklan ini diharapkan mampu menggaet minat dan ketertarikan publik muda yang menjadi sasaran program.

Tujuannya adalah untuk menguasai kompetensi baru yang dibutuhkannya atau meningkatkan kompetensi yang telah dimilikinya dengan mengikuti berbagai kursus dan pelatihan, termasuk dalam program-program yang disiapkan pemerintah melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan.
 






Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
    
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI    
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
#DemiKemajuan
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 682/sipers/A6/X/2022

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1443 kali