SMKN 1 Cibadak Sukabumi Promosikan Inovasi Pemanfaatan Sari Buah Lemon 14 Oktober 2022 ← Back
Sukabumi, Kemendikbudristek – Kabupaten Sukabumi, khususnya Cibadak, dikenal dengan potensi pertanian yang tinggi. Salah satunya adalah budidaya tanaman lemon California yang menjadi salah satu yang terbesar di wilayah Jawa Barat. Untuk maksimalkan potensi tersebut, SMKN 1 Cibadak mengembangkan produk sari buah lemon sebagai hasil pembelajaran siswa melalui Tefa Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP). Hingga kini tercatat lebih dari 10.000 botol per hari dengan omzet mencapai Rp2 miliar per tahun.
Sari buah lemon yang diberi nama Le’Monial ini merupakan produk turunan dari tanaman buah lemon California yang dibudidayakan siswa Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) di SMK tersebut. Sejak 2016, siswa para siswa Jurusan ATPH memang sudah diberi kompetensi budidaya lemon California yang mereka ditanam di lahan perkebunan milik sekolah seluas dua hektare.
Produksi minuman sari buah lemon sendiri baru dimulai pada akhir 2018. Saat itu produksinya masih skala laboratorium, masih terbatas. Selain dijual di lingkungan sekolah, saat itu minuman sari buah lemon baru dipasarkan kepada masyarakat di sekitar sekolah.
“Jadi, kami ingin para siswa kami ini dapat belajar mulai dari bagaimana menanam atau budidaya lemon, kemudian bagaimana proses panen, hingga pascapanen, salah satunya dengan membuat sari buah lemon ini,” kata Omit Sumitra, Kepala Bidang Teaching Factory SMKN 1 Cibadak beberapa waktu lalu.
Menurut Omit, pengembangan minuman sari buah lemon ini tidak lepas dari program SMK Pusat Keunggulan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sebagai penerima manfaat SMK Pusat Keunggulan, SMKN 1 Cibadak, menurut Omit, mendapatkan dukungan yang penuh untuk mengembangkan potensi dan keunggulan sekolah, salah satunya program Tefa sari buah lemon ini.
"Dengan berbagai program yang ada, kami bersyukur mendapat dukungan untuk mengembangkan program-program sekolah, potensi sekolah juga berkembang, baik pendanaan, pendampingan untuk penguatan SDM sekolah, dan sebagainya,” kata Omit.
Sebelum menjadi SMK Pusat Keunggulan di tahun 2021, SMKN 1 Cibadak telah terlebih dahulu menyandang status sebagai SMK Center of Excellence. Dalam perjalanannya, SMKN 1 Cibadak mampu mengembangkan dua program keunggulan sekaligus, yakni ATPH dan juga APHP. Kedua program ini mengalami kemajuan yang luar biasa dan juga memberi dampak besar pada kompetensi murid, lulusan, dan juga pengembangan jurusan-jurusan lainnya.
Status SMK Pusat Keunggulan juga berdampak pada dukungan industri kepada SMKN 1 Cibadak. Respon sektor industri dirasakan begitu bagus. Sebagai informasi, terdapat 2 industri besar yang saat ini menjalin kerja sama taut suai dengan SMKN 1 Cibadak dalam program model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri (teaching factory) sari buah lemon ini, yakni PT Sari Buah Lestari Sejahtera dan juga PT Akasha Wira Internasional, yakni sebuah perusahaan bergerak di bidang pembuatan produk air minum kemasan botol dan produk kosmetik.
Omit menambahkan kerja sama taut suai antara SMKN 1 Cibadak dengan industri tersebut membawa dampak besar pada kualitas dan kompetensi dari lulusan. Adanya alih pengetahuan dari industri meningkatkan performa para guru dan siswa, baik di keterampilan teknis maupun nonteknis.
"Siswa kami dapat melaksanakan pembelajaran praktik dengan Prosedur Operasional Standar (POS) industri. Mesin-mesin dan peralatan yang kita gunakan sudah skala industri, termasuk sterilisasi produknya. Sebagian besar tahap produksinya dikerjakan mesin secara otomatis teknologi Jerman, sangat sedikit sekali yang dilakukan manual. Keterampilan teknis maupun nonteknis sangat teruji sehingga mereka mudah diserap di dunia kerja dan dunia industri,” Ommit.
Hal tersebut dibuktikan dari profil lulusan SMKN 1 Cibadak yang mahir berwirausaha. Sebagian besar lulusan SMKN 1 Cibadak juga langsung terserap industri, baik industri di Sukabumi, Jakarta, atau bahkan ke luar negeri. Selain itu, banyak juga lulusan SMKN 1 Cibadak yang diterima di sejumlah perguruan tinggi negeri seperti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung maupun Sekolah Vokasi, Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur SNMPTN ataupun SBMPTN.
Dari sisi produksi, kapasitas produksi sari buah lemon juga semakin meningkat. Dari hanya berskala laboratorium, kini mulai berskala industri dengan peralatan yang sudah sesuai industri. Pangsa pasar sari buah lemon ini pun semakin meluas, tidak lagi di lingkungan sekolah dan sekitar, tetapi juga minimarket dan pusat oleh-oleh di wilayah Sukabumi hingga Jakarta. Alhasil, omzet sari buah lemon pun bisa ditingkatkan mencapai Rp2 miliar per tahun.
“Untuk sementara produk yang berjalan itu ada dua varian kemasan, kemasan botol lemon murni dan kemasan botol untuk sari buah. Dalam perkembangnya, produk sari buah lemon juga ada penambahan merek minuman, di antaranya Kana Fresh, Sip Vitale, dan Sari Vit-C,” kata Omit.
Produksi untuk jenis sari buah lemon murni saat ini mencapai 10 ribu botol per bulan, sedangkan untuk produksi minuman sari buah lemon mencapai 50 ribu botol per bulan bulan. Saat ini, pihak sekolah juga tengah menandatangani nota kesepahaman dengan industri untuk menyiapkan minuman sari buah lemon kemasan gelas plastik, sebanyak 200 ribu karton per bulan. Setiap karton akan bersisi sekitar 24 gelas plastik sari buah lemon berukuran sekitar 250 mililiter (ml).
Harga produk sari buah lemon ini cukup bervariasi. Harga kemasan botol plastik ukuran 250 ml dibanderol seharga Rp12.500,00 per botol dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp25.000,00. Harga sari buah lemon kemasan botol plastik ukuran 250 ml adalah Rp3.150,00 s.d. Rp5.000,00 per botol. Sementara itu, untuk sari buah lemon kemasan gelas plastik dibanderol seharga Rp1.150,00 s.d. Rp2.000,00.
Di tahun 2022, SMKN 1 Cibadak kembali menerima program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi tahun 2022. SMKN 1 Cibadak melanjutkan kerja sama dengan PT Sari Buah Lestari Sejahtera dan PT Akasha Wira Internasional untuk berinvestasi di sekolah lewat cara pembangunan dua unit produksi yang akan digunakan untuk produksi minuman sari buah lemon dan produk makanan, seperti fish cake, topokki, cheese Ramyon, dan sebagainya. Semua kegiatan ini nantinya yang akan memanfaatkan semua kompetensi keahlian di sekolah tersebut sehingga semua kompetensi di SMKN 1 Cibadak dapat berkembang.
Dalam program SMK Pusat Keunggulan, Skema Pemadanan Dukungan ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memberikan bantuan berupa Ruang Praktik Siswa (RPS) yang akan digunakan sebagai bagian unit produksi. Proses pembangunan RPS sendiri sudah mulai dilakukan sejak akhir Agustus lalu, yang diawali dengan peletakan batu pertama oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi.
Sementara itu, PT Sari Buah Lestari Sejahtera dan PT Akasha Wira Internasional akan memberikan bantuan senilai Rp3 miliar dalam bentuk hibah peralatan. “Setelah gedung dibangun, kemudian untuk alat-alat praktiknya merupakan hibah dari industri dan nanti kapasitas produksi sari buah lemon kami bisa ditingkatkan menjadi 18.000 botol per jam,” kata Omit.
Melalui praktik baik yang dilakukan oleh SMKN 1 Cibadak dalam mengembangkan berbagai program mereka di sekolah, membuat SMKN 1 Cibadak menjadi salah satu sekolah rujukan yang sukses. Hal ini terlihat dari banyaknya SMK-SMK yang melakukan studi tiru di SMKN 1 Cibadak. SMK-SMK yang datang tidak hanya SMK yang berada di sekitar Sukabumi atau Jawa Barat saja, tetapi juga dari luar pulau Jawa, semisal SMKN 1 Lambu, Nusa Tenggara Barat dan juga SMK IT Ulil Albab, Nusa Tenggara Barat. Kedua sekolah ini melakukan studi tiru dalam rangka pengembangan teaching factory di sekolah pertanian. (Humas Setditjen Diksi/Andrew Fangidae/Denty A.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2306 kali
Editor :
Dilihat 2306 kali