Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Kembali Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu 2022 11 November 2022 ← Back
Semarang, Kemendikbudristek – Dalam rangka merayakan Merdeka Belajar: Revitalisasi Bahasa Daerah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah kembali menyelenggarakan Festval Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di Hotel Griya Persada pada 11 – 13 November 2022. Kegiatan yang dilakukan berupa lomba untuk siswa SD dan SMP.
Festival ini diikuti oleh utusan atau tunas-tunas muda yang berprestasi dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Ada tujuh lomba kategori putra dan putri, yaitu menulis aksara Jawa, membaca geguritan, mendongeng bagi siswa SD serta membaca aksara Jawa, berpidato, nembang macapat bagi siswa SMP, dan lomba yel-yel.
Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin mengatakan bahwa implementasi revitalisasi bahasa daerah telah dilakukan di 13 provinsi dengan sasaran 38 bahasa daerah, termasuk Bahasa Jawa di Jawa Tengah. “Kebijakan revitalisasi bahasa daerah sangat penting dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan agar penutur muda dapat menjadi penutur aktif bahasa daerah,” ucap Hafidz dalam sambutannya.
Hafidz juga menambahkan bahwa generasi muda harus bangga menggunakan bahasa daerah dan ikut melestarikannya sebagai salah satu kekayaan Indonesia.
“Kita perlu menumbuhkan penutur muda agar memiliki kemauan dan semangat dalam mempelajari bahasa daerah melalui media yang disukai. Keluarga, para maestro, dan pegiat pelindungan bahasa dan sastra daerah juga perlu dilibatkan secara intensif,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ganjar Harimansyah selaku Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menyatakan bahwa kegiatan FTBI ini merupakan wujud kepedulian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bersama Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah terhadap pelestarian bahasa-bahasa di daerah.
“Berdasarkan undang-undang, pelestarian bahasa daerah merupakan wewenang pemerintah daerah sehingga sudah menjadi tugas kami dalam mendukung pelestarian tersebut,” tutur Ganjar.
Hal senada juga diungkapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah. Ganjar menyatakan bahwa pelestarian bahasa daerah menjadi tanggung jawab bersama sebagai generasi penerus bangsa. “Program revitalisasi Bahasa Jawa untuk para generasi muda dan milenial harus dilakukan dengan cara-cara ngepop dan menarik,” ujarnya.
Ganjar berharap melalui festival ini, generasi Y atau milenial hingga generasi Z dapat mengenal, memahami, dan mencintai bahasa ibu mereka. “Kalau sudah cinta, tentu saja mereka akan menjadi pasukan pelestari Bahasa Ibu,” jelas Ganjar. (Mery/Vicka)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2572 kali
Editor :
Dilihat 2572 kali