Festival Tunas Bahasa Ibu di Sulsel Memperlombakan Bahasa Bugis, Makassar, dan Toraja 18 November 2022 ← Back
Makassar, Kemendikbudristek --- Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat SMP di Provinsi Sulawesi Selatan memperlombakan tiga bahasa daerah yang besar dan banyak digunakan di Makassar, yaitu Bahasa Bugis, Bahasa Makassar, dan Bahasa Toraja. Bentuk kegiatan FTBI yaitu lomba membaca puisi, lomba mendongeng, dan lomba pidato menggunakan tiga bahasa daerah tersebut. FTBI tingkat SMP Sulawesi Selatan berlangsung dari tanggal 13 s.d. 16 November 2022 di Kota Makassar.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminuddin Aziz, mengatakan Provinsi Sulawesi Selatan bisa menjadi salah satu contoh di mana bahasa-bahasa daerah itu tidak hanya ada satu yang dominan, tetapi terdapat tiga bahasa daerah yang dominan. “Bahasa Makassar, Bahasa Bugis, dan Bahasa Toraja, masing-masing bahasa ini dengan penuturnya masing-masing, mereka hidup dikelola oleh masyarakatnya dan tidak ada saling konflik di antara bahasa-bahasa itu. Kami ingin tahu bagaimana proses pelestarian dan pewarisan bahasa ini di masyarakat yang bahasanya seperti itu,” ujarnya saat pembukaan FTBI Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu (13-11-2022).
Aziz menuturkan, FTBI juga dilakukan di daerah-daerah yang bahasanya homogen, seperti bahasa Jawa, Sunda, dan Bali. Sementara di Sulawesi Selatan bahasanya heterogen. “Diharapkan kegiatan ini dapat mendorong pemerintah daerah untuk lebih peduli lagi dengan bahasa-bahasa daerah yang ada di Sulawesi Selatan sehingga ada muatan lokal untuk bahasa daerah,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa bahasa daerah merupakan aset yang harus dijaga karena menjadi identitas masyarakat. “Kalau kita kehilangan bahasa daerah, maka hilang identitas kita,” katanya.
Bahasa Toraja merupakan salah satu bahasa daerah yang dominan di Provinsi Sulawesi Selatan juga bahasa daerah yang terpilih untuk dilakukan direvitalisasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek. Bahasa Toraja merupakan aset yang harus dijaga dan dilestarikan oleh semua pemangku kepentingan agar bahasa Toraja tidak hilang, sehingga identitas masyarakat Toraja juga tidak hilang.
Asisten 1 Bidang Pemerintahan Sulawesi Selatan, Andi Aslam Patonangi, mengatakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan mengawal bahasa daerah lintas kabupaten dan kota, seperti bahasa Bugis, bahasa Makassar, dan bahasa Toraja.
Dosen UKI Tana Toraja sekaligus juri FTBI tingkat SMP di Sulawesi Selatan, Dina Gasong, mengatakan pemerintah daerah Toraja harus lebih serius dalam melestarikan bahasa Toraja. “Bentuk keseriusan Pemda Toraja dinyatakan dalam bentuk regulasi. Harus ada perdanya bahwa SD dan SMP sampai SMA itu harus ada muatan lokal bahasa dan sastra,” tegasnya. (Lia Melanie G/ Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2725 kali
Editor :
Dilihat 2725 kali