Lewat Diplomasi Kopi Nusantara, Kemendikbudristek Tawarkan Strategi Merawat Kebudayaan 21 November 2022 ← Back
Jakarta, 20 November 2022 – Tantangan dalam berdiplomasi kepada dunia tentang pengenalan kopi Nusantara terselenggara lewat Pameran ‘Kopi Togetherness’. Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid saat membuka pameran yang dilangsungkan di Museum Nasional Jakarta, Jumat (18/11).
Hilmar juga menambahkan bahwa pameran “Kopi Togetherness’ ini sebagai persiapan Indonesia yang akan mengikuti ekshibisi internasional bertajuk ‘Qatar Year of Culture 2023’. “Kita akan menggunakan diplomasi kopi saat pelaksanaan pameran dengan mengenalkan kopi nusantara di Qatar berlangsung selama kurang lebih enam bulan,” tegas Hilmar.
“Awal mula masuknya kopi di Indonesia karena adanya sistem tanam paksa yang menyakitkan, namun lambat laun hal yang menyakitkan tersebut berubah menjadi suatu hal yang membanggakan. Sesuatu yang menyakitkan jadi membanggakan, itulah yang disebut kebudayaan. Kebudayaan tersebut jadi sandaran yang membangkitkan energi kita untuk berbicara kepada dunia,” jelas Hilmar.
Senada dengan itu, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Museum Nasional, Sri Hartini menyampaikan bahwasanya Kemendikbudristek menyampaikan apresiasi untuk para kurator yakni Handoko Hendroyono, Nusi Lisabilla, Estudiantin, dan Daroe Handojo; Farah Wardani selaku Direktur Eksibisi; komunitas dan pegiat kopi yang telah melakukan kolaborasi dan memberikan kontribusi atas persiapan ‘Kopi Togetherness’.
“Sesuai dengan temanya yaitu kebersamaan, sehingga selama satu bulan, masyarakat akan diajak untuk bersama-sama menyusuri jejak kopi Nusantara lewat program publik yang disajikan lewat tema dan beragam penyajian setiap hari,” sambung Sri.
Pameran ‘Kopi Togetherness’ dibagi dalam lima subtema yaitu Kopi Bumi, Kultur Kopi, Kopi Kini, Kopi Kita, dan Kopi Merdeka. Kopi Bumi mengangkat relasi kopi sebagai sumber daya agrikultural yang memberi sumbangsih dan keberlanjutan pada lingkungan dan beragam upaya masyarakat dan komunitas untuk memberdayakannya. Kultur Kopi mengangkat berbagai aspek kebudayaan, sejarah dan kearifan lokal yang diciptakan di berbagai pelosok nusantara. Kopi Kita dan Kopi Kini menghadirkan berbagai narasi keseharian, kreativitas dan kehidupan sosial yang terhubung oleh skema kopi Indonesia.
Selanjutnya, salah satu kurator pameran, Handoko Hendroyono menyatakan bahwa setiap hal yang berkaitan dengan kopi selalu menyenangkan. “Secara umum terdapat dua bagian pameran. Pertama, bagian yang bersifat arsip, kedua adalah public history atau pelibatan masyarakat dalam merespons kopi,” tutur Handoko.
Adapun subtema Kopi Bumi, Kultur Kopi, Kopi Kini dan Kopi Kita ini dihadirkan dalam rangkaian karya instalasi oleh enam komunitas/kolektif seniman yang diundang khusus untuk merespons tema ‘Kopi Togetherness’, yaitu duo musisi elektronik Bottlesmoker, komunitas graffiti dan street art Mahavisual (featuring Stereoflow, Alphabad.xyz, Popo Mangu, Yessiow, dan Gardu House), kolektif arsitektur Ugahari, jejaring penggambar (sketchers) Nusantara Indonesia Sketchers, jejaring aktivis kopi Komunitas Jenama Kopi (featuring Smesta, Popsiklus, Gunagoni, Debbybyday, Koleksi Karta, Craft Denim, Seniman), dan kelompok perupa dan seni pertunjukan Paguyuban Gegerboyo.
Adapun subtema terakhir yaitu Kopi Merdeka menghadirkan serangkaian artefak dan arsip koleksi Museum Nasional Indonesia berkolaborasi dengan museum-museum serta pusat arsip dalam jejaring nasional maupun internasional Museum dan Cagar Budaya di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek). Diyakini subtema ini akan menawarkan sisi lain dan perspektif baru dari rekam jejak historis kopi sebagai bagian dari sejarah bangsa Indonesia.
Pameran ‘Kopi Togetherness’ akan berlangsung tanggal 18 November hingga 19 Desember 2022 dimulai dari pukul 10.00 – 18.00 WIB di Area Sunken, Musem Nasional Jakarta. Masyarakat dapat melihat serta melakukan registrasi atas acara yang tersaji selama pameran melalui laman https://www.museumnasional.or.id/70-program-publik-pameran-kopi-togetherness-di-museum-nasional-yuk-gabung-4456.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#BudayaSaya
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 733/sipres/A6/XI/2022
Hilmar juga menambahkan bahwa pameran “Kopi Togetherness’ ini sebagai persiapan Indonesia yang akan mengikuti ekshibisi internasional bertajuk ‘Qatar Year of Culture 2023’. “Kita akan menggunakan diplomasi kopi saat pelaksanaan pameran dengan mengenalkan kopi nusantara di Qatar berlangsung selama kurang lebih enam bulan,” tegas Hilmar.
“Awal mula masuknya kopi di Indonesia karena adanya sistem tanam paksa yang menyakitkan, namun lambat laun hal yang menyakitkan tersebut berubah menjadi suatu hal yang membanggakan. Sesuatu yang menyakitkan jadi membanggakan, itulah yang disebut kebudayaan. Kebudayaan tersebut jadi sandaran yang membangkitkan energi kita untuk berbicara kepada dunia,” jelas Hilmar.
Senada dengan itu, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Museum Nasional, Sri Hartini menyampaikan bahwasanya Kemendikbudristek menyampaikan apresiasi untuk para kurator yakni Handoko Hendroyono, Nusi Lisabilla, Estudiantin, dan Daroe Handojo; Farah Wardani selaku Direktur Eksibisi; komunitas dan pegiat kopi yang telah melakukan kolaborasi dan memberikan kontribusi atas persiapan ‘Kopi Togetherness’.
“Sesuai dengan temanya yaitu kebersamaan, sehingga selama satu bulan, masyarakat akan diajak untuk bersama-sama menyusuri jejak kopi Nusantara lewat program publik yang disajikan lewat tema dan beragam penyajian setiap hari,” sambung Sri.
Pameran ‘Kopi Togetherness’ dibagi dalam lima subtema yaitu Kopi Bumi, Kultur Kopi, Kopi Kini, Kopi Kita, dan Kopi Merdeka. Kopi Bumi mengangkat relasi kopi sebagai sumber daya agrikultural yang memberi sumbangsih dan keberlanjutan pada lingkungan dan beragam upaya masyarakat dan komunitas untuk memberdayakannya. Kultur Kopi mengangkat berbagai aspek kebudayaan, sejarah dan kearifan lokal yang diciptakan di berbagai pelosok nusantara. Kopi Kita dan Kopi Kini menghadirkan berbagai narasi keseharian, kreativitas dan kehidupan sosial yang terhubung oleh skema kopi Indonesia.
Selanjutnya, salah satu kurator pameran, Handoko Hendroyono menyatakan bahwa setiap hal yang berkaitan dengan kopi selalu menyenangkan. “Secara umum terdapat dua bagian pameran. Pertama, bagian yang bersifat arsip, kedua adalah public history atau pelibatan masyarakat dalam merespons kopi,” tutur Handoko.
Adapun subtema Kopi Bumi, Kultur Kopi, Kopi Kini dan Kopi Kita ini dihadirkan dalam rangkaian karya instalasi oleh enam komunitas/kolektif seniman yang diundang khusus untuk merespons tema ‘Kopi Togetherness’, yaitu duo musisi elektronik Bottlesmoker, komunitas graffiti dan street art Mahavisual (featuring Stereoflow, Alphabad.xyz, Popo Mangu, Yessiow, dan Gardu House), kolektif arsitektur Ugahari, jejaring penggambar (sketchers) Nusantara Indonesia Sketchers, jejaring aktivis kopi Komunitas Jenama Kopi (featuring Smesta, Popsiklus, Gunagoni, Debbybyday, Koleksi Karta, Craft Denim, Seniman), dan kelompok perupa dan seni pertunjukan Paguyuban Gegerboyo.
Adapun subtema terakhir yaitu Kopi Merdeka menghadirkan serangkaian artefak dan arsip koleksi Museum Nasional Indonesia berkolaborasi dengan museum-museum serta pusat arsip dalam jejaring nasional maupun internasional Museum dan Cagar Budaya di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek). Diyakini subtema ini akan menawarkan sisi lain dan perspektif baru dari rekam jejak historis kopi sebagai bagian dari sejarah bangsa Indonesia.
Pameran ‘Kopi Togetherness’ akan berlangsung tanggal 18 November hingga 19 Desember 2022 dimulai dari pukul 10.00 – 18.00 WIB di Area Sunken, Musem Nasional Jakarta. Masyarakat dapat melihat serta melakukan registrasi atas acara yang tersaji selama pameran melalui laman https://www.museumnasional.or.id/70-program-publik-pameran-kopi-togetherness-di-museum-nasional-yuk-gabung-4456.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#BudayaSaya
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 733/sipres/A6/XI/2022
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 838 kali
Editor :
Dilihat 838 kali