Kemendikbudristek Jaga Semangat Literasi Baca Lewat Pendampingan Fasilitator Daerah 3T 01 Desember 2022 ← Back
Merauke, Kemendikbudristek – Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan buku dan modul literasi numerasi yang diterima oleh peserta didik di wilayah 3T, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar kegiatan Peningkatan Mutu Fasilitator Pendampingan Pemanfaatan Buku Bacaan Literasi dan Modul Literasi Numerasi Tingkat Kabupaten Merauke dan Kabupaten Boven Digoel di Kabupaten Merauke tanggal 28-30 November 2022.
Adapun Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Merauke yang telah menerima buku bacaan literasi dan modul literasi numerasi berjumlah 101. Sementara di Kabupaten Boven Digoel berjumlah 6 SD. Untuk itulah Badan Bahasa mengundang 107 peserta perwakilan dari setiap SD yang telah menerima buku-buku tersebut untuk mendapat pelatihan dan pendampingan sehingga para guru di sekolah SD di daerah 3T mampu mengelola dan memanfaatkan buku-buku dan modul literasi numerasi guna meningkatkan minat baca.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke, Stephanus Kapasiang dalam sambutannya menyampaikan tiga pesan penting kepada para guru yang hadir untuk menjadi pelaku pendidik yang baik, teladan yang baik serta pelita di mana pun berada.
"Komitmen kami adalah menjadi lebih maju, hal ini semuanya akan terlaksana jika dilandasi dengan pendidikan yang baik sedini mungkin. Untuk itu, kami membutuhkan pendampingan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa," ujar Stephanus, (28/11).
Stephanus sangat mengapresiasi dan memberi semangat kepada para guru yang rela datang dari daerah masing-masing yang jaraknya mencapai puluhan hingga ratusan kilometer dari Kabupaten Merauke untuk mengikuti pelatihan.
"Banyak murid bapak ibu guru yang dikemudian suatu hari nanti bisa menjadi pemimpin, jadi tetap semangat dan selamat belajar," tuturnya. Selain itu, Stephanus juga menambahkan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat melibatkan beberapa kabupaten Asmat dan Mappi.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP), Badan Bahasa, Retno Utami dalam laporan kegiatan menyampaikan bahwa Kemendikbudristek saat ini sedang fokus pada peningkatan kemampuan literasi tingkat SD dan PAUD.
"Mendikbudristek memang sangat memperhatikan tentang peningkatan literasi untuk anak didik di Indonesia terutama untuk SD dan Pendidikan anak usia dini (PAUD)," ucap Retno.
Selanjutnya, Retno juga menjelaskan bahwa buku-buku yang telah dicetak dan dikirim ke setiap sekolah akan dipantau pemanfaatannya. Hal ini didukung adanya pendampingan yang diberikan oleh kementerian dan kantor bahasa setempat.
Dengan demikian manfaatnya bisa dirasakan dengan maksimal oleh target sasaran program. Retno berharap, setiap peserta yang hadir pada kegiatan ini dapat menjadi fasilitator di sekolah masing-masing dan membimbing siswa untuk memanfaatkan buku-buku literasi yang sudah diterima. Setiap SD mendapat 1678 eksemplar buku bacaan literasi, buku bergambar, dan juga modul literasi numerasi.
Adapun materi kegiatan Peningkatan Mutu Fasilitator Pendampingan Pemanfaatan Buku Bacaan Literasi dan Modul Literasi Numerasi adalah sebagai berikut. Pertama, memahami perjenjangan buku agar buku dapat diberikan kepada peserta didik sesuai dengan kemampuan membaca mereka.
Kedua, memanfaatkan buku untuk meningkatkan kemampuan membaca pembaca awal. Ketiga, memanfaatkan buku dalam kegiatan pembelajaran yang bermakna untuk meningkatkan kecakapan literasi dan numerasi siswa sesuai dengan konteks kurikulum, prinsip pembelajaran, dan asesmen yang berpusat pada peserta didik.
Keempat, memanfaatkan bahan bacaan literasi/buku pengayaan untuk menumbuhkan minat dan daya baca peserta didik, serta mengelola dan menata buku dengan melibatkan warga sekolah dan masyarakat dalam program yang partisipatif dan berkelanjutan.
Badan Bahasa sebagai salah satu unit utama Kemendikbudristek yang melakukan pencetakan dan pengiriman buku pengayaan literasi untuk siswa SD di daerah 3T yakin kegiatan ini dapat mendorong praktik baik literasi baca-tulis sehingga tingkat literasi anak-anak Indonesia dapat meningkat. Hal tersebut disampaikan oleh Retno Utami sebelum mengakhiri pidatonya.
(ELK/Meryna A./Andrew Fangidae/Denty A.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1854 kali
Editor :
Dilihat 1854 kali