Kemendikbudristek-OASE KIM Dorong PAUD Turut Peduli Tangani Sampah Plastik 23 Desember 2022 ← Back
Jakarta, 22 Desember 2022—Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melaksanakan Webinar 'Edukasi Penanganan Sampah Plastik pada Anak Usia Dini di Satuan PAUD. Acara tersebut dilaksanakan secara daring dan luring melalui kanal Youtube PAUDPEDIA.
Ketua Bidang 1 OASE KIM, Franka Makarim, mengatakan penanganan sejumlah isu lingkungan seperti kelangkaan energi, perubahan iklim dan manajemen keberlanjutan di Indonesia bermula dari persoalan sampah yang hingga saat ini masih menjadi isu besar yang belum terselesaikan.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021, saat ini jumlah volume sampah di Indonesia mencapai 18 juta ton, sementara yang baru terkelola secara baik sebanyak 73 persen atau 13,2 juta ton sampah. Hal itu disebabkan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang manajemen pengelolaan limbah dan sampah.
"Tak heran jika sampai hari ini masih banyak di antara kita yang membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemilahan sampah atau bahkan berusaha mengurangi produksi sampah yang kita hasilkan sehari-hari,” disampaikan Franka dalam sambutannya pada pembukaan webinar tersebut, pada Rabu (21/12).
Namun begitu, kata Franka, bukan berarti masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengatasi tumpukan sampah. Menurutnya, yang dapat dilakukan adalah dengan mendorong anak-anak mengamalkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila yang salah satu prinsipnya adalah memiliki kesadaran lingkungan dengan perilaku positif," ujar Franka Makarim yang juga menjabat sebagai Ketua Dharma Wanita Pembangunan (DWP).
Lebih lanjut, ia mengatakan, kesadaran, pemahaman, dan kepedulian tentang pengelolaan sampah perlu ditanamkan sedini mungkin. Dengan begitu, lama kelamaan masyarakat dapat memahami dan terbiasa untuk mengolah sampah dengan tepat.
"Mulai hari ini kita harus mendorong anak usia dini untuk menerapkan edukasi penanganan sampah plastik secara optimal di satuan PAUD. Salah satu konsep penting yang perlu diajarkan kepada anak dalam mengurangi sampah adalah dengan menggunakan kembali dan mendaur ulang (recycle) produk yang berbahan baku plastik," paparnya.
Prinsip dasar yang perlu ditumbuhkan di satuan pendidikan PAUD yakni bagaimana menumbuhkan kesadaran bahwa sampah berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Para pendidik maupun orang tua harus mengajarkan tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah. Berikutnya adalah dengan menggunakan kembali barang plastik yang masih bisa digunakan dan menghindari penggunaan plastik sekali pakai.
Dalam mendaur ulang plastik, anak-anak bisa diajarkan untuk berkreasi menghasilkan barang yang berguna dari sampah plastik yang ada di sekitarnya. "Kita perlu memberikan contoh dan menjadi panutan yang baik bagi anak kita mulai dari perilaku kita sehari-hari. Perlu didorong sedini mungkin cara-cara dan ajakan dengan penyampaian yang menyenangkan. Oleh karena itu, saya berharap kita semua dapat mengambil pelajaran terkait praktik baik penanganan sampah plastik yang efektif dan berkelanjutan," tutup Franka.
Narasumber yang tampil antara lain Siti Marini, Kepala Sekolah Al Firdaus, Karawang; Jeffry Ricardo, Senior Manager Danone Indonesia; dan Nur Aini, Kepala Bagian Tanggung Jawab Sosial.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 813/sipers/A6/XII/2022
Ketua Bidang 1 OASE KIM, Franka Makarim, mengatakan penanganan sejumlah isu lingkungan seperti kelangkaan energi, perubahan iklim dan manajemen keberlanjutan di Indonesia bermula dari persoalan sampah yang hingga saat ini masih menjadi isu besar yang belum terselesaikan.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021, saat ini jumlah volume sampah di Indonesia mencapai 18 juta ton, sementara yang baru terkelola secara baik sebanyak 73 persen atau 13,2 juta ton sampah. Hal itu disebabkan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang manajemen pengelolaan limbah dan sampah.
"Tak heran jika sampai hari ini masih banyak di antara kita yang membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemilahan sampah atau bahkan berusaha mengurangi produksi sampah yang kita hasilkan sehari-hari,” disampaikan Franka dalam sambutannya pada pembukaan webinar tersebut, pada Rabu (21/12).
Namun begitu, kata Franka, bukan berarti masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengatasi tumpukan sampah. Menurutnya, yang dapat dilakukan adalah dengan mendorong anak-anak mengamalkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila yang salah satu prinsipnya adalah memiliki kesadaran lingkungan dengan perilaku positif," ujar Franka Makarim yang juga menjabat sebagai Ketua Dharma Wanita Pembangunan (DWP).
Lebih lanjut, ia mengatakan, kesadaran, pemahaman, dan kepedulian tentang pengelolaan sampah perlu ditanamkan sedini mungkin. Dengan begitu, lama kelamaan masyarakat dapat memahami dan terbiasa untuk mengolah sampah dengan tepat.
"Mulai hari ini kita harus mendorong anak usia dini untuk menerapkan edukasi penanganan sampah plastik secara optimal di satuan PAUD. Salah satu konsep penting yang perlu diajarkan kepada anak dalam mengurangi sampah adalah dengan menggunakan kembali dan mendaur ulang (recycle) produk yang berbahan baku plastik," paparnya.
Prinsip dasar yang perlu ditumbuhkan di satuan pendidikan PAUD yakni bagaimana menumbuhkan kesadaran bahwa sampah berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Para pendidik maupun orang tua harus mengajarkan tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah. Berikutnya adalah dengan menggunakan kembali barang plastik yang masih bisa digunakan dan menghindari penggunaan plastik sekali pakai.
Dalam mendaur ulang plastik, anak-anak bisa diajarkan untuk berkreasi menghasilkan barang yang berguna dari sampah plastik yang ada di sekitarnya. "Kita perlu memberikan contoh dan menjadi panutan yang baik bagi anak kita mulai dari perilaku kita sehari-hari. Perlu didorong sedini mungkin cara-cara dan ajakan dengan penyampaian yang menyenangkan. Oleh karena itu, saya berharap kita semua dapat mengambil pelajaran terkait praktik baik penanganan sampah plastik yang efektif dan berkelanjutan," tutup Franka.
Narasumber yang tampil antara lain Siti Marini, Kepala Sekolah Al Firdaus, Karawang; Jeffry Ricardo, Senior Manager Danone Indonesia; dan Nur Aini, Kepala Bagian Tanggung Jawab Sosial.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 813/sipers/A6/XII/2022
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 658 kali
Editor :
Dilihat 658 kali