Rangkaian Webinar ‘Pekan Komunitas Serentak Berbagi’ Gaet 60 Ribu Partisipan 27 Desember 2022 ← Back
Jakarta, Kemendikbudristek – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan ‘Pekan Komunitas Serentak Berbagi’ sebagai wadah berbagi praktik pembelajaran inovatif bersama tenaga pendidik se-Indonesia, pada November 2022. Total partisipan kegiatan ini mencapai 60.000 lebih tenaga pendidik yang hadir secara daring dan luring.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Paudasmen) Kemendibudristek, Iwan Syahril, mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan salah satu fokus Kemendikbudristek terkait pentingnya sinergitas peran antara sekolah, kepala sekolah, guru, siswa, dan komunitas, dalam menciptakan inovasi pada pembelajaran di sekolah. Ia menjelaskan, setiap yang namanya perubahan, itu pasti tidak nyaman, tapi sebuah kemajuan mensyaratkan untuk bergerak ke depan atau berjalan ke satu titik.
“Partisipan yang hadir di kegiatan hari ini adalah penggerak komunitas yang luar biasa, yang saya lihat terus bersemangat, terus berjuang dalam melakukan transformasi di pendidikan, salah satunya dengan berjejaring dalam komunitas penggerak seperti ini,” ujarnya saat menghadiri Pekan Komunitas Serentak Berbagi secara luring, Kamis (24/11).
Iwan menambahkan, komunitas menjadi kunci dari berbagai program yang sedang dijalani karena para praktisi pendidikan yang ada bisa secara rutin berkolaborasi, saling berbagi, dan saling menggerakkan menuju satu tujuan, berorientasi kepada murid, salah satunya melalui kegiatan pelatihan ini.
Acara ini dilakukan secara daring dan luring dalam dua sesi pertama pada 7-11 November 2022 dengan total 25 sesi webinar, dan sesi kedua secara luring pada 24-27 November 2022. Antusiasme yang besar dari tenaga pendidik di seluruh wilayah Indonesia dalam acara ini dimulai sejak penyelenggaraan webinar pembuka Pekan Komunitas Serentak Berbagi dengan judul “Identifikasi Kekuatan Sekolah dengan Fasilitas Terbatas”, yaitu sebanyak 3.528 tenaga pendidik.
Aktivitas utama dari Pekan Komunitas Serentak Berbagi, baik yang dilakukan secara daring maupun luring bertujuan untuk melanjutkan dan memperdalam materi-materi yang berpusat pada murid. Nantinya, partisipan yang hadir diharapkan dapat mengimplementasikan materi inovasi pembelajaran tersebut di wilayahnya masing-masing. Adapun beberapa tema atau sesi pelatihan yang terkait refleksi peran pendidik, kelas belajar inovatif, kelas Implementasi Kurikulum Merdeka, dan masih banyak lagi.
Sesi-sesi pelatihan ini berlangsung dan dimeriahkan oleh narasumber yang juga merupakan praktisi pendidikan profesional seperti Iwan Syahril, Perwakilan dari Daya Dimensi Indonesia, Itje Chodijah, Simon Petrus Rafael, Rizqie Irfan, Nisa Felicia, dan Kontributor Bahan Ajar serta Modul Ajar. Adapun mitra Platform Merdeka Mengajar yang turut berpartisipasi dan mendukung jalannya acara Pekan Komunitas Serentak Berbagi dengan memberikan apresiasi lebih berupa voucher edukasi bagi para tenaga pendidik yang berpartisipasi, diantaranya seperti Cakap, Guru Binar, Orbit, Mau Belajar Apa, Blibli, Wardah, dan Daya Dimensi Indonesia.
Komunitas Belajar merupakan wadah untuk belajar dari sesama rekan pendidik di seluruh Indonesia, yang kini telah menjadi bagian dari salah satu menu yang tersedia di Platform Merdeka Mengajar. Komunitas ini terdiri dari sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaran melalui interaksi secara rutin di mana anggotanya dapat berpartisipasi aktif guna mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.
Hingga saat ini, di dalam Platform Merdeka Mengajar sudah ada lebih dari 12.274 komunitas bergabung, sedangkan sekitar 686 webinar telah diselenggarakan oleh para komunitas tersebut bersama dengan tenaga pendidik lainnya.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Rachmadi Widdiharto, mengatakan, melalui Platform Merdeka Mengajar ia berharap fasilitas dan inovasi yang ada ini bisa mendorong para guru untuk memberikan layanan terbaik bagi peserta didik.
“Saya berharap, tenaga pendidik Indonesia senantiasa tidak berhenti, terus belajar dan mengembangkan diri melalui Komunitas Belajar yang ada di Platform Merdeka Mengajar, agar semangat berbagi praktik dalam menciptakan inovasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dapat terus dilakukan,” ujarnya.
Tentang Platform Merdeka Mengajar
Platform Merdeka Mengajar adalah platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk guru dalam implementasi Kurikulum Merdeka, serta mendukung guru untuk mengajar, belajar dan berkarya lebih baik lagi. Platform Merdeka Mengajar membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. Platform ini dapat digunakan melalui aplikasi melalui gawai android atau melalui laman situs.
Menu yang tersedia di dalam Platform Merdeka Mengajar tentunya sejalan dan mendukung penerapan Kurikulum Merdeka yang berpusat pada peserta didik. Di antaranya seperti fitur Pelatihan Mandiri yang berisikan topik-topik pelatihan terkait Kurikulum Merdeka, Menu Komunitas sebagai wadah untuk belajar dari sesama rekan pendidik di seluruh Indonesia, Video Inspirasi di mana terdapat kumpulan video inspiratif yang telah dikurasi, Bukti Karya untuk membangun portofolio karya agar dapat saling berbagi inspirasi, Tentang Kurikulum Merdeka yang berisikan informasi lengkap mengenai prinsip dan dokumen penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka, Asesmen Murid sebagai alat bantu untuk dapat menganalisis pembelajaran literasi serta numerasi, dan yang terakhir fitur Perangkat Ajar yang menyediakan ribuan referensi modul ajar, bahan ajar, buku, hingga model projek berdasarkan mata pelajaran dan fase.
Saat ini, ada lebih dari 2 juta guru telah login ke dalam Platform Merdeka Mengajar, di mana guru yang mengakses platform ini tidak hanya dari kalangan guru muda, melainkan 21,5 persen pendidik yang mengakses berusia lebih dari 50 tahun. 32.000 pengguna aktif platform ini juga berasal dari daerah 3T. Selain itu, ada ribuan konten yang tersedia agar dapat membantu guru mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Salah satu fiturnya, Pelatihan Mandiri telah digunakan oleh 1,4 juta guru untuk mempelajari Kurikulum Merdeka. (Tim PMM/Aline R.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 745 kali
Editor :
Dilihat 745 kali