Sebanyak 14.504 Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 4 Selesai Bertugas 08 Desember 2022 ← Back
Jakarta, 5 Desember 2022 — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui tim pelaksana program Kampus Mengajar secara resmi menarik seluruh mahasiswa yang bertugas di program Kampus Mengajar angkatan 4 untuk kembali ke perguruan tinggi masing-masing. Sebanyak 14.504 mahasiswa telah bertugas selama 18 minggu di 2.876 sekolah yang terdiri dari Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di berbagai wilayah Indonesia.
Mahasiswa yang melaksanakan penugasan di program Kampus Mengajar 4 diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi para peserta didik di sekolah sasaran dengan berperan sebagai mitra guru dalam merancang strategi pembelajaran yang inovatif, efektif, dan menyenangkan.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, program Kampus Mengajar sudah berhasil memenuhi tujuan utamanya yakni pembangunan pendidikan Indonesia yang lebih baik dengan peningkatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di SD dan SMP. Dalam aspek numerasi misalnya, Kampus Mengajar pada angkatan ketiga berhasil melaksanakan percepatan pembelajaran numerasi di SD, di mana intervensi dilakukan hanya selama 3 bulan, namun hasil pembelajaran yang dihasilkan setara dengan pembelajaran selama 14,8 bulan.
Melalui kepesertaan di program Kampus Mengajar, mahasiswa juga akan mendapatkan peningkatan soft skills dan memiliki pengalaman yang cukup untuk menghadapi dunia profesional.
“Dengan pengalaman yang didapat selama bertugas, selain memperkaya ilmu pesertanya, kami juga berharap wawasan mahasiswa bisa terbuka mengenai problem nyata yang ada di dunia pendidikan tanah air dan meningkatkan kecintaan mahasiswa terhadap dunia pendidikan. Yang paling penting, program ini bisa menjadi wadah untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia profesi,” ujar Nizam.
Pencapaian baik tersebut tentu juga tidak luput dari kolaborasi berbagai pihak yang ikut terlibat selama pelaksanaan program Kampus Mengajar, termasuk di antaranya adalah para guru, kepala sekolah, dan juga tenaga kependidikan. Kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat sekolah yang datang dengan menawarkan gagasan baru juga diharapkan membantu guru dalam mambangun suasana pembelajaran yang menyenangkan.
“Kami sangat senang dengan pelaksanaan program Kampus Mengajar yang telah membantu proses adaptasi teknologi di sekolah bagi guru dan tenaga kependidikan. Harapannya, pelaksanaan Kampus Mengajar dapat mendorong proses pembelajaran Indonesia yang terbarukan dan mengikuti perkembangan zaman,” tutur Nunuk Suryani, Plt Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bersamaan dengan hadirnya banyak inovasi selama program berlangsung, para mahasiswa juga berhasil meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah yang memang membutuhkan asistensi. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Anindito Aditomo, menyampaikan dalam sambutannya bahwa literasi dan numerasi menjadi aspek penting dalam membangun generasi yang memiliki kemampuan bernalar dan penyelesaian masalah.
“Kampus Mengajar sudah berhasil membangun budaya literasi dan numerasi yang baik di sekolah sasaran sehingga anak-anak peserta didik menjadi lebih senang dalam membaca dan memiliki pemahaman dasar matematika yang lebih kokoh,” jelasnya.
Di akhir acara, Kepala Program Kampus Mengajar, Asri Aldila Putri, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh mahasiswa yang sudah berani mengambil peran dan menjawab panggilan mengabdi dari ibu pertiwi. Asri juga menyampaikan bahwa semua dampak positif yang dibawa oleh kehadiran mahasiswa diharapkan bisa terus diterapkan oleh sekolah secara berkelanjutan sehingga menjadi awal mata rantai kebaikan menuju pendidikan Indonesia yang lebih baik.
“Jalan pengabdian bukanlah jalan yang mudah untuk dilalui. Di dalamnya selalu ada batu terjal yang akan terus menguji keteguhan hati. Terima kasih untuk semua pengabdian yang kalian berika. Jadikan penugasan ini sebagai langkah awal membentuk pribadi yang tidak pernah lelah menebar kebermanfaatan,” ujar Asri.
Dengan berakhirnya penugasan program Kampus Mengajar angkatan 4, semua mahasiswa peserta akan kembali ke perguruan tinggi untuk melanjutkan pembelajaran di program studinya masing-masing. Hasil pembelajaran yang didapatkan mahasiswa selama satu semester bertugas di sekolah kemudian dapat diakui setara dengan 20 sks.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram:/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#MerdekaBelajarKampusMerdeka
#KampusMengajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 774/sipers/A6/XII/2022
Mahasiswa yang melaksanakan penugasan di program Kampus Mengajar 4 diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi para peserta didik di sekolah sasaran dengan berperan sebagai mitra guru dalam merancang strategi pembelajaran yang inovatif, efektif, dan menyenangkan.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, program Kampus Mengajar sudah berhasil memenuhi tujuan utamanya yakni pembangunan pendidikan Indonesia yang lebih baik dengan peningkatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di SD dan SMP. Dalam aspek numerasi misalnya, Kampus Mengajar pada angkatan ketiga berhasil melaksanakan percepatan pembelajaran numerasi di SD, di mana intervensi dilakukan hanya selama 3 bulan, namun hasil pembelajaran yang dihasilkan setara dengan pembelajaran selama 14,8 bulan.
Melalui kepesertaan di program Kampus Mengajar, mahasiswa juga akan mendapatkan peningkatan soft skills dan memiliki pengalaman yang cukup untuk menghadapi dunia profesional.
“Dengan pengalaman yang didapat selama bertugas, selain memperkaya ilmu pesertanya, kami juga berharap wawasan mahasiswa bisa terbuka mengenai problem nyata yang ada di dunia pendidikan tanah air dan meningkatkan kecintaan mahasiswa terhadap dunia pendidikan. Yang paling penting, program ini bisa menjadi wadah untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia profesi,” ujar Nizam.
Pencapaian baik tersebut tentu juga tidak luput dari kolaborasi berbagai pihak yang ikut terlibat selama pelaksanaan program Kampus Mengajar, termasuk di antaranya adalah para guru, kepala sekolah, dan juga tenaga kependidikan. Kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat sekolah yang datang dengan menawarkan gagasan baru juga diharapkan membantu guru dalam mambangun suasana pembelajaran yang menyenangkan.
“Kami sangat senang dengan pelaksanaan program Kampus Mengajar yang telah membantu proses adaptasi teknologi di sekolah bagi guru dan tenaga kependidikan. Harapannya, pelaksanaan Kampus Mengajar dapat mendorong proses pembelajaran Indonesia yang terbarukan dan mengikuti perkembangan zaman,” tutur Nunuk Suryani, Plt Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bersamaan dengan hadirnya banyak inovasi selama program berlangsung, para mahasiswa juga berhasil meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah yang memang membutuhkan asistensi. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Anindito Aditomo, menyampaikan dalam sambutannya bahwa literasi dan numerasi menjadi aspek penting dalam membangun generasi yang memiliki kemampuan bernalar dan penyelesaian masalah.
“Kampus Mengajar sudah berhasil membangun budaya literasi dan numerasi yang baik di sekolah sasaran sehingga anak-anak peserta didik menjadi lebih senang dalam membaca dan memiliki pemahaman dasar matematika yang lebih kokoh,” jelasnya.
Di akhir acara, Kepala Program Kampus Mengajar, Asri Aldila Putri, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh mahasiswa yang sudah berani mengambil peran dan menjawab panggilan mengabdi dari ibu pertiwi. Asri juga menyampaikan bahwa semua dampak positif yang dibawa oleh kehadiran mahasiswa diharapkan bisa terus diterapkan oleh sekolah secara berkelanjutan sehingga menjadi awal mata rantai kebaikan menuju pendidikan Indonesia yang lebih baik.
“Jalan pengabdian bukanlah jalan yang mudah untuk dilalui. Di dalamnya selalu ada batu terjal yang akan terus menguji keteguhan hati. Terima kasih untuk semua pengabdian yang kalian berika. Jadikan penugasan ini sebagai langkah awal membentuk pribadi yang tidak pernah lelah menebar kebermanfaatan,” ujar Asri.
Dengan berakhirnya penugasan program Kampus Mengajar angkatan 4, semua mahasiswa peserta akan kembali ke perguruan tinggi untuk melanjutkan pembelajaran di program studinya masing-masing. Hasil pembelajaran yang didapatkan mahasiswa selama satu semester bertugas di sekolah kemudian dapat diakui setara dengan 20 sks.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram:/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#MerdekaBelajarKampusMerdeka
#KampusMengajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 774/sipers/A6/XII/2022
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 813 kali
Editor :
Dilihat 813 kali