KBRI Seoul Dukung Kerja Sama Universitas Prasetiya Mulya dengan Korea Polytechnic 18 Januari 2023 ← Back
Seoul, 18 Januari 2023 – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Korea Selatan mendukung kerja sama antara Universitas Prasetiya Mulya dan Korea Polytechnic (KOPO) dalam pendirian Politeknik Korea Prasetiya Mulya di Indonesia. Kerja sama tersebut dilakukan untuk membangun lembaga kejuruan terkemuka yang mampu memajukan industri manufaktur dan jasa Indonesia serta mampu mempersiapkan lulusan untuk sukses sebagai insinyur yang kompeten dan baik dengan menerapkan pembelajaran industri.
Dalam sambutannya, Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Seoul, Gandi Sulistiyanto menyampaikan bahwa keberadaan perusahaan besar Korea di Indonesia yang diikuti oleh investasi dalam bidang teknologi dan manufaktur perlu diimbangi dengan kesiapan tenaga kerja ahli di bidangnya, seperti industri kendaraan mobil listrik, baterai listrik, otomasi, serta robotik.
“Keberadaan Politeknik Korea Prasetiya Mulya di Indonesia akan menjadi lembaga penting untuk mendukung penguatan sumber daya manusia sebagai investasi jangka panjang pembangunan Indonesia di era Industri 4.0,” ujar Gandi saat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Kampus II Incheon, Selasa (17/1).
Lebih lanjut dikatakan Gandi, kondisi Indonesia dan Korea adalah komplimentari, di mana negara Korea memiliki teknologi dan ilmu pengetahuan yang tinggi tetapi menghadapi masyarakat yang menua (aging society). “Sedangkan kondisi Indonesia memiliki bonus demografi yang sangat besar dengan usia penduduk sebagian besar berada di masa produktif,” imbuh Gandi.
Pada kesempatan yang sama, Executive Director KOPO, Yim Chun Gheon menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kerja sama yang telah disepakati. Menurutnya, kerja sama yang diusulkan tim Universitas Prasetiya Mulya sangat komperehensif dalam membangun politeknik yang berwawasan luas dan akan mampu menjawab kebutuhan tenaga terampil di Indonesia. “Dengan semboyan anything is possible yang dimiliki kampus KOPO, kami siap mendukung rencana pembangunan Politeknik Korea Prasetiya Mulya di Indonesia,” tutur Yim.
Sementara itu, Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Djisman Simandjuntak menambahkan bahwa keberadaan Politeknik Korea Prasetiya Mulya merupakan bagian dalam tahapan membangun ekosistem industri ekonomi di masa mendatang karena didukung oleh industri-industri besar di Indonesia dari berbagai bidang usaha. “Keberadaan politeknik baru ini diharapkan menjadi bagian dari usaha pemerintah Indonesia dalam mendukung kerja sama bilateral Indonesia-Korea Selatan melalui penguatan tenaga ahli yang siap pakai,” jelas Djisman.
Atase pendidikan dan kebudayaan KBRI Seoul, Gogot Suharwoto menyambut baik adanya kerja sama tersebut sebagai langkah nyata penyiapan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan pasar yang didukung penuh oleh dunia usaha dunia industri (DUDI) di Indonesia dan Korea Selatan.
Sebagai tindak lanjut dari kerja sama, kedua belah pihak akan membentuk kelompok kerja untuk menentukan bentuk dukungan yang diberikan KOPO bagi politeknik yang dibangun. Selain itu, kelompok kerja juga akan mendesain program studi dan kurikulum serta sertifikat keahlian yang menjadi kompetensi inti dari lulusan.
Universitas Prasetiya Mulya dan KOPO akan berkolaborasi di bidang keahlian Robotik, Otomatisasi, dan Kendaraan Listrik untuk program gelar dan nongelar termasuk sertifikat keahlian dari Industri. Dalam menentukan kebutuhan program studi yang akan dibentuk, tim Universitas Prasetiya Mulya telah melakukan Diskusi Kelompok Terpumpun dengan berbagai industri besar di Indonesia seperti Indofood, Gemala Group, Sinarmas Group, Adaro Group, dan Indocement Indonesia. Untuk itu, pembukaan program studi akan tepat sasaran dengan kebutuhan industri di Indonesia.
Keistimewaan dari Politeknik yang akan dibangun adalah selain menyiapkan tenaga ahli yang kompeten di bidangnya, lulusan Politeknik ini akan memiliki keterampilan nonteknis yang diperlukan di era digital dan disrupsi, termasuk penyelesaian masalah, kreatif dan inovatif, serta komunikatif dengan nasionalisme yang kuat, berketuhanan, beretika dan mengamalkan Pancasila.
KOPO adalah perguruan tinggi kejuruan yang menawarkan berbagai pelatihan teknis komprehensif tingkat dunia. KOPO juga telah menyesuaikan paradigma baru pelatihan kejuruan di era digital, citra masa depan dan dinamis, dan semangat inovatif sebagai lembaga pelatihan kejuruan terkemuka di Korea. KOPO saat ini memiliki kampus yang tersebar di berbagai daerah di Korea, termasuk kota industri besar Korea seperti Incheon, Seoul, Daegu, Busan, Ulsan serta Pohang.
Turut hadir dalam acara yaitu Wakil Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Djoko Wintoro dan Franky Supriyadi, Direktur Hubungan Internasional KOPO, Sun Lee dan Hana Kim. (Gogot/ Editor: Prima/Seno)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 11/sipers/A6/I/2023
Dalam sambutannya, Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Seoul, Gandi Sulistiyanto menyampaikan bahwa keberadaan perusahaan besar Korea di Indonesia yang diikuti oleh investasi dalam bidang teknologi dan manufaktur perlu diimbangi dengan kesiapan tenaga kerja ahli di bidangnya, seperti industri kendaraan mobil listrik, baterai listrik, otomasi, serta robotik.
“Keberadaan Politeknik Korea Prasetiya Mulya di Indonesia akan menjadi lembaga penting untuk mendukung penguatan sumber daya manusia sebagai investasi jangka panjang pembangunan Indonesia di era Industri 4.0,” ujar Gandi saat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Kampus II Incheon, Selasa (17/1).
Lebih lanjut dikatakan Gandi, kondisi Indonesia dan Korea adalah komplimentari, di mana negara Korea memiliki teknologi dan ilmu pengetahuan yang tinggi tetapi menghadapi masyarakat yang menua (aging society). “Sedangkan kondisi Indonesia memiliki bonus demografi yang sangat besar dengan usia penduduk sebagian besar berada di masa produktif,” imbuh Gandi.
Pada kesempatan yang sama, Executive Director KOPO, Yim Chun Gheon menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kerja sama yang telah disepakati. Menurutnya, kerja sama yang diusulkan tim Universitas Prasetiya Mulya sangat komperehensif dalam membangun politeknik yang berwawasan luas dan akan mampu menjawab kebutuhan tenaga terampil di Indonesia. “Dengan semboyan anything is possible yang dimiliki kampus KOPO, kami siap mendukung rencana pembangunan Politeknik Korea Prasetiya Mulya di Indonesia,” tutur Yim.
Sementara itu, Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Djisman Simandjuntak menambahkan bahwa keberadaan Politeknik Korea Prasetiya Mulya merupakan bagian dalam tahapan membangun ekosistem industri ekonomi di masa mendatang karena didukung oleh industri-industri besar di Indonesia dari berbagai bidang usaha. “Keberadaan politeknik baru ini diharapkan menjadi bagian dari usaha pemerintah Indonesia dalam mendukung kerja sama bilateral Indonesia-Korea Selatan melalui penguatan tenaga ahli yang siap pakai,” jelas Djisman.
Atase pendidikan dan kebudayaan KBRI Seoul, Gogot Suharwoto menyambut baik adanya kerja sama tersebut sebagai langkah nyata penyiapan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan pasar yang didukung penuh oleh dunia usaha dunia industri (DUDI) di Indonesia dan Korea Selatan.
Sebagai tindak lanjut dari kerja sama, kedua belah pihak akan membentuk kelompok kerja untuk menentukan bentuk dukungan yang diberikan KOPO bagi politeknik yang dibangun. Selain itu, kelompok kerja juga akan mendesain program studi dan kurikulum serta sertifikat keahlian yang menjadi kompetensi inti dari lulusan.
Universitas Prasetiya Mulya dan KOPO akan berkolaborasi di bidang keahlian Robotik, Otomatisasi, dan Kendaraan Listrik untuk program gelar dan nongelar termasuk sertifikat keahlian dari Industri. Dalam menentukan kebutuhan program studi yang akan dibentuk, tim Universitas Prasetiya Mulya telah melakukan Diskusi Kelompok Terpumpun dengan berbagai industri besar di Indonesia seperti Indofood, Gemala Group, Sinarmas Group, Adaro Group, dan Indocement Indonesia. Untuk itu, pembukaan program studi akan tepat sasaran dengan kebutuhan industri di Indonesia.
Keistimewaan dari Politeknik yang akan dibangun adalah selain menyiapkan tenaga ahli yang kompeten di bidangnya, lulusan Politeknik ini akan memiliki keterampilan nonteknis yang diperlukan di era digital dan disrupsi, termasuk penyelesaian masalah, kreatif dan inovatif, serta komunikatif dengan nasionalisme yang kuat, berketuhanan, beretika dan mengamalkan Pancasila.
KOPO adalah perguruan tinggi kejuruan yang menawarkan berbagai pelatihan teknis komprehensif tingkat dunia. KOPO juga telah menyesuaikan paradigma baru pelatihan kejuruan di era digital, citra masa depan dan dinamis, dan semangat inovatif sebagai lembaga pelatihan kejuruan terkemuka di Korea. KOPO saat ini memiliki kampus yang tersebar di berbagai daerah di Korea, termasuk kota industri besar Korea seperti Incheon, Seoul, Daegu, Busan, Ulsan serta Pohang.
Turut hadir dalam acara yaitu Wakil Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Djoko Wintoro dan Franky Supriyadi, Direktur Hubungan Internasional KOPO, Sun Lee dan Hana Kim. (Gogot/ Editor: Prima/Seno)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 11/sipers/A6/I/2023
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 821 kali
Editor :
Dilihat 821 kali