Antusiasme Peserta FTBIN 2023 Kunjungi Taman Mini Indonesia Indah 23 Februari 2023 ← Back
Jakarta, Kemendikbudristek – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menggelar acara bertajuk Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) Tahun 2023 sebagai bentuk apresiasi kepada penutur bahasa daerah muda usia Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Salah satu agenda dari rangkaian acara festival ini yaitu berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Rabu (15/2).
Antusiasme para peserta terlihat ketika rombongan mulai memasuki arsitektur rumah tradisional dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia. Fatimah Azzahra salah satunya. Sebagai perwakilan penulis aksara Bima dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ia begitu gembira dapat mengunjungi TMII. “Saya senang bisa jalan-jalan ke Taman Mini, banyak wisata dan replika dari berbagai provinsi yang bagus-bagus,” ujar Fatimah yang baru pertama kali ke TMII.
Siswi kelas enam SDN 56 Tolobali Kota Bima itu juga menyampaikan bahwa ia senang mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) 2023 karena dapat berkenalan dengan banyak teman baru dari provinsi lain. “Di sini saya dapat banyak teman baru, ada yang dari Sulawesi, NTT, dan masih banyak lagi,” tuturnya.
Selanjutnya, perwakilan pembaca cerita rakyat bahasa Toraja dari Sulawesi Selatan, Onesimus Saludung juga turut berbagi pengalaman. “Saya senang bisa datang ke sini. Di sini sudah banyak rumah-rumah adat dan patung-patung. Suasananya juga sangat bagus karena di sini lengkap, setiap provinsi ada,” ucap Ones yang juga baru pertama kalinya berkunjunga ke TMII.
Siswa kelas sembilan SMPN 2 Rantepao Kabupaten Toraja Utara ini selama di TMII berkunjung ke Anjungan Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Bali. Ones menyampaikan kebanggaannya dapat berpartisipasi dalam acara FTBIN 2023. “Kita harus melestarikan bahasa daerah kita supaya tidak punah,” kata Ones.
Selain itu, Ardy Pangkul dari Kantor Bahasa Provinsi NTT berharap agar kegiatan ini dapat menjadi pemicu pelestarian bahasa daerah bagi generasi muda. ”Semoga peserta FTBIN ini dapat menjadi tunas muda Bahasa Ibu yang bisa mempengaruhi generasi muda yang lainnya agar tetap mencintai bahasa daerah sebagai jati diri mereka,” ujar Ardy.
Ia menilai, FTBIN 2023 merupakan kegiatan yang sangat positif, terutama dalam pelestarian bahasa daerah dan upaya menyemangati generasi muda untuk tetap menggunakan bahasa daerahnya dengan baik. “Harapan saya program-program seperti ini terus dilaksanakan, ditingkatkan, dan disebarluaskan ke setiap lapisan masyarakat. Tidak hanya di bangku sekolah, tapi juga di keluarga, di masyarakat dalam ruang-ruang yang lebih terbuka agar semakin banyak orang yang tahu dan memahami program penuh manfaat ini,” Harap Ardy. (Penulis: Mazaya/Editor: Denty A.)
Sumber :
Antusiasme para peserta terlihat ketika rombongan mulai memasuki arsitektur rumah tradisional dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia. Fatimah Azzahra salah satunya. Sebagai perwakilan penulis aksara Bima dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ia begitu gembira dapat mengunjungi TMII. “Saya senang bisa jalan-jalan ke Taman Mini, banyak wisata dan replika dari berbagai provinsi yang bagus-bagus,” ujar Fatimah yang baru pertama kali ke TMII.
Siswi kelas enam SDN 56 Tolobali Kota Bima itu juga menyampaikan bahwa ia senang mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) 2023 karena dapat berkenalan dengan banyak teman baru dari provinsi lain. “Di sini saya dapat banyak teman baru, ada yang dari Sulawesi, NTT, dan masih banyak lagi,” tuturnya.
Selanjutnya, perwakilan pembaca cerita rakyat bahasa Toraja dari Sulawesi Selatan, Onesimus Saludung juga turut berbagi pengalaman. “Saya senang bisa datang ke sini. Di sini sudah banyak rumah-rumah adat dan patung-patung. Suasananya juga sangat bagus karena di sini lengkap, setiap provinsi ada,” ucap Ones yang juga baru pertama kalinya berkunjunga ke TMII.
Siswa kelas sembilan SMPN 2 Rantepao Kabupaten Toraja Utara ini selama di TMII berkunjung ke Anjungan Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Bali. Ones menyampaikan kebanggaannya dapat berpartisipasi dalam acara FTBIN 2023. “Kita harus melestarikan bahasa daerah kita supaya tidak punah,” kata Ones.
Selain itu, Ardy Pangkul dari Kantor Bahasa Provinsi NTT berharap agar kegiatan ini dapat menjadi pemicu pelestarian bahasa daerah bagi generasi muda. ”Semoga peserta FTBIN ini dapat menjadi tunas muda Bahasa Ibu yang bisa mempengaruhi generasi muda yang lainnya agar tetap mencintai bahasa daerah sebagai jati diri mereka,” ujar Ardy.
Ia menilai, FTBIN 2023 merupakan kegiatan yang sangat positif, terutama dalam pelestarian bahasa daerah dan upaya menyemangati generasi muda untuk tetap menggunakan bahasa daerahnya dengan baik. “Harapan saya program-program seperti ini terus dilaksanakan, ditingkatkan, dan disebarluaskan ke setiap lapisan masyarakat. Tidak hanya di bangku sekolah, tapi juga di keluarga, di masyarakat dalam ruang-ruang yang lebih terbuka agar semakin banyak orang yang tahu dan memahami program penuh manfaat ini,” Harap Ardy. (Penulis: Mazaya/Editor: Denty A.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 909 kali
Editor :
Dilihat 909 kali