Kemeriahan Tampilan Peserta Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional 2023  20 Februari 2023  ← Back



Jakarta, Kemendikbudristek
– Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) 2023 secara meriah. Festival yang diadakan dengan tema “Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Pendidikan Multilingual dalam Payung Merdeka Belajar” ini, berlangsung selama lima hari, yaitu 12—16 Februari 2023 di Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta.
 
Kemeriahan FTBIN tahun ini begitu terasa karena menghadirkan oleh 215 peserta didik yang berasal dari 13 provinsi baik jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Para peserta menampilkan beraneka ragam pertunjukan seperti pembacaan puisi dengan bahasa daerah, berdongeng dengan bahasa daerah, drama musikal dengan bahasa daerah, tarian daerah, permainan daerah dan lainnya. Harapannya, dengan kegiatan ini, generasi muda Indonesia tidak melupakan bahasa daerah dan melestarikan budaya secara terus menerus.
 
Siswa kelas V SD Negeri (SDN) 1 Demulih Bali, Nyoman Salwa Dayanagangga Prajna adalah salah satu peserta yang mendongeng dengan bahasa daerah, berjudul “Gajahnya Podangkung”. Ia mengungkapkan kesan yang menyenangkan mengikuti FBIN 2023 karena bisa bertemu teman baru.
 
Selain itu, ada Rebecca Dianney Raperense, siswi kelas VI Sekolah Dasar Katolik (SDK) WaeMedu, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga menampilkan dongeng, yang berjudul Sano Nggoang. Ia mengungkapkan rasa bangganya karena bisa ikut memeriahkan FTBIN tahun ini.
 
Selanjutnya, siswa kelas II Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 Tenggarong Kalimantan Timur yang bernama Sheren Naffalie Rafael bersama dengan timnya menampilkan puisi yang mengangkat cerita perjuangan bagaimana menguatkan pembelajaran bahasa daerah di kota besar. “Sekolah kami memiliki mata pelajaran muatan lokal sehingga para siswa dapat mempelajari bahasa daerah,” ungkap Sheren.
 
Tak hanya pembacaan puisi, FTBIN juga menampilkan drama musikal berbahasa daerah. Kali ini, siswa SMP Negeri 4 Kota Bima dan siswa SMP Negeri 3 Woha Nusa Tenggara Barat, Amelia Ramdhani dan Surastin menjadi penampilnya. Amelia mengaku, dibutuhkan persiapan yang matang untuk dapat menampilkan drama tiga suku yang ada di NTB yaitu Sasak, Samawa, Mbojo.
 
“Latihan intensif selama satu minggu, ada rasa takut karena dilihat oleh banyak suku tapi kita sangat bangga,” terang Amelia yang merupakan generasi muda dari Suku Mbojo.
 
FTBIN 2023 juga menyuguhkan ragam permainan daerah. Kegiatan yang dirasa mulai dilupakan oleh generasi muda ini penting untuk diadakan supaya masyarakat mengetahui kekayan budaya bangsa Indonesia. Pada kesempatan ini, Maluku Utara menampilkan permainan daerah, Balengko yang berasal dari Kabupaten Sula. “Saya ingin menampilkan permainan ini karena di daerah saya khususnya, permainan ini sudah jarang dimainkan,” ungkap Nursavitri Upara salah satu peserta dari Maluku Utara.
 
Kontingen dari daerah lain pun tidak kalah menarik yakni penampilan kolaborasi yaitu medley lagu daerah dari 13 provinsi. Setelah itu lanjutkan dengan mendongeng dalam bahasa daerah dari Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, dan Maluku Utara.
 
Kemudian penampilan Gending Karesmen Si Ujang jeung Doraemon yang ditampilkan oleh murid-murid sekolah dasar dan sekolah menengah pertama dari Pusat Kebudayaan Bumi Ageung, Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya.*** (Penulis: Zaya, Atika, Devira/Editor: Denty A./Seno H./Andrew Fangidae)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2375 kali