Penampilan Wayang Kulit Bali Jadi Primadona dalam Festival Budaya Hamamatsu 02 Februari 2023 ← Back
Hamamatsu, Jepang, Kemendikbudristek – Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo bersama dengan (Persatuan Pelajar Indonesia) PPI Hamamatsu dan PPI Shizuoka serta Lembaga Persahabatan Indonesia Hamamatsu (LPIH) menggelar perhelatan budaya yang diberi tajuk Indonesia Japan Friendship Day (IJFD). Pada perhelatan ini, penampilan Wayang Kulit Bali menjadi primadona yang menyedot perhatian pengunjung.
Acara yang dihelat pada Sabtu, (28/1) menjadi program yang begitu dinanti sepanjang tahun 2023 karena diselenggarakan untuk memperingati 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang. Festival budaya yang digelar di Gedung Synthesis and Industry Exhibition Pavilion (SANTEN) Kota Hamamatsu ini dibuka oleh Wakil Kepala Perwakilan RI Tokyo, John Tjahjanto Boestami, dan dihadiri oleh Walikota Hamamatsu, Yoshitomo Suzuki.
Dalam sambutan, keduanya menyiratkan sikap yang sama untuk menjadikan IJFD sebagai momentum untuk memperkuat hubungan dua negara. “Program IJFD ini akan dilaksanakan di belasan kota di Jepang, dan akan melibatkan masyarakat Indonesia dan Jepang dalam pelaksanaannya. Jadi, harapannya kegiata ini dapat dinikmati masyarakat khususnya bagi kedua negara untuk semakin memperkuat hubungan Indonesia dan Jepang di masa-masa yang akan datang,” terang John T. Boestami yang diamini oleh Walikota Suzuki.
Pegiat seni yang tampil pada festival budaya ini terdiri atas warga Indonesia dan Jepang yang berasal dari organisasi PPI (Hamamatsu dan Shizuoka), LPIH serta Shizuoka University of Art and Culture (SUAC). Beberapa seni tradisional Indonesia yang ditampilkan pada kesempatan ini adalah Tari Piring (Sumatra Barat), Permainan Angklung, Tari Lengser (Jawa Barat), Tari Bajidor Kahot (Jawa Barat) dan pementasan Wayang Kulit Bali. Pementasan Wayang Kulit Bali dengan dalang Hideharu Umeda dari SUAC yang dibantu empat asistennya. Perhelatan ini rupanya menyedot perhatian dari ratusan penonton di Jepang yang memadati ruang pertunjukan.
Tidak sedikit penonton yang mendekat layar wayang kulit dan melihat dari belakang untuk menikmati secara langsung dinamika gerakan tangan Umeda memainkan wayang. Pelibatan seorang guru besar dari sebuah perguruan tinggi Jepang diharapkan menjadi contoh dan pemicu bagi generasi muda Indonesia untuk lebih mencintai budaya milik bangsa yang beragam.
“Permainan dalang Prof. Umeda yang demikian menarik merupakan bukti kecintaan mendalam beliau terhadap salah satu budaya Indonesia. Kita berharap para anggota PPI yang merupakan generasi muda dapat mengambil teladan baik dan dapat membakar semangat pelestarian terhadap budaya, karena merekalah yang akan menjadi pewaris dan memajukan Indonesia nantinya,” tegas Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), Yusli Wardiatno selaku Koordinator Pelaksana Festival.
Di samping tampilan seni budaya, perhelatan budaya ini juga dimeriahkan dengan kehadiran bazar makanan dan produk Indonesia. Berbagai jenis makanan yang telah dikenal warga Jepang dijajakan di beberapa stan yang tersedia, seperti mie goreng, mie bakso, nasi padang, es cendol, dan berbagai bumbu masak instan. Keramaian festival makanan inipun menyedot animo pengunjung yang sangat merindukan acara seperti ini setelah hampir tiga tahun tidak diselenggarakan akibat pandemi Covid-19.
Dalam kesempatan yang sama, Atdikbud Yusli turut menyerahkan buku pembelajaran Bahasa Indonesia berjudul “Rona Pesona Indonesia” karya diaspora bernama Imelda Coutrier kepada pengurus LPIH untuk dijadikan buku teks bagi warga Jepang yang belajar Bahasa Indonesia. (Atdikbud Tokyo/Andrew Fangidae, Editor: Denty A./Seno H.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1352 kali
Editor :
Dilihat 1352 kali