Praktisi Mengajar Bantu Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Gorontalo Buat Partitur Lagu 31 Maret 2023 ← Back
Gorontalo, 29 Maret 2023 – Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) mulai melaksanakan program Praktisi Mengajar sejak tahun 2022. Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UMGo berhasil mendatangkan praktisi untuk mengajar di mata pelajaran Pengembangan Bahan Ajar dan mata pelajaran Seni Musik.
Pada mata pelajaran Pengembangan Bahan Ajar, Prodi PGSD mendatangkan praktisi pengembang bahan ajar dari Bappeda Jawa Timur. Hadirnya praktisi ke dalam kelas disebut memberi gambaran luas kepada mahasiswa tentang praktik kerja yang akan dihadapi dan disiapkan saat terjun ke sekolah nanti.
Disampaikan Dosen PGSD UMGo, Hendra Saputra Adiko, praktisi mengajar menambah pengetahuan mahasiswanya tentang kebutuhan kompetensi di dunia kerja. “Kalau hanya dari kami, sifatnya hanya teori saja. Tapi dengan praktisi mengajar, pandangan mahasiswa bisa lebih luas,” ujarnya di UMGo, Rabu (29/03).
Hendra berharap, program Praktisi Mengajar di UMGo ke depan dapat menggandeng lebih banyak praktisi lokal Gorontalo yang sangat paham tentang kondisi daerahnya.
Selain mata pelajaran pengembangan bahan ajar, Praktisi Mengajar juga hadir di kelas seni musik. Di kelas ini, keuntungan yang paling dirasakan oleh mahasiswa adalah peningkatan kompetensi praktis. Diungkapkan Yuliana Ahmad, mahasiswa PGSD UMGo, praktisi mengajar yang hadir di kelasnya membantu ia dan rekan-rekan untuk mampu membuat partitur lagu anak. Menurut dia, selama ini, sebelum adanya praktisi mengajar, mahasiswa dituntut untuk bisa membuat beragam lalu anak.
“Sejak ada praktisi mengajar, kami tidak hanya bisa membuat lagu, tapi bisa membuat partitur untuk lagu anak tersebut. Selama ini kami tidak pernah tahu bagaimana bisa membuat partitur,” ujarnya.
Ditambahkan Ketua Prodi PGSD UMGo, Yulanti S. Mooduto, sebelum ada Praktisi Mengajar, salah satu keluaran belajar mahasiswa adalah mampu untuk membuat lagu anak. Ia menyebut UMGo sudah memiliki beberapa hak cipta dari lagu anak yang dibuat oleh mahasiswa. Sejak ada kolaborasi dengan Praktisi Mengajar yang berasal dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG), mahasiswa mampu membuat partitur untuk lagu-lagu yang mereka buat tersebut.
“Saya sebagai pembina sanggar seni di fakultas, berkolaborasi dengan dosen UNG untuk membuat partitur lagu. Hanya sayangnya pertemuan praktisi dengan mahasiswa ini masih secara daring,” tuturnya.
Praktisi Mengajar yang merupakan keluaran dari Merdeka Belajar Episode ke-20 ini dirancang untuk memberi pengalaman bagi mahasiswa agar lebih memahami bagaimana dunia kerja, usaha, ataupun industri yang sebenarnya. Sejak diluncurkan pada Juni 2022, sebanyak dua Praktisi Mengajar sudah berkolaborasi di UMGo pada angkatan satu. Untuk angkatan dua di 2023 ini, terdapat 45 praktisi sudah mendaftar dan 39 di antaranya sudah terverifikasi. (Aline Rogeleonick)
Sumber :
Pada mata pelajaran Pengembangan Bahan Ajar, Prodi PGSD mendatangkan praktisi pengembang bahan ajar dari Bappeda Jawa Timur. Hadirnya praktisi ke dalam kelas disebut memberi gambaran luas kepada mahasiswa tentang praktik kerja yang akan dihadapi dan disiapkan saat terjun ke sekolah nanti.
Disampaikan Dosen PGSD UMGo, Hendra Saputra Adiko, praktisi mengajar menambah pengetahuan mahasiswanya tentang kebutuhan kompetensi di dunia kerja. “Kalau hanya dari kami, sifatnya hanya teori saja. Tapi dengan praktisi mengajar, pandangan mahasiswa bisa lebih luas,” ujarnya di UMGo, Rabu (29/03).
Hendra berharap, program Praktisi Mengajar di UMGo ke depan dapat menggandeng lebih banyak praktisi lokal Gorontalo yang sangat paham tentang kondisi daerahnya.
Selain mata pelajaran pengembangan bahan ajar, Praktisi Mengajar juga hadir di kelas seni musik. Di kelas ini, keuntungan yang paling dirasakan oleh mahasiswa adalah peningkatan kompetensi praktis. Diungkapkan Yuliana Ahmad, mahasiswa PGSD UMGo, praktisi mengajar yang hadir di kelasnya membantu ia dan rekan-rekan untuk mampu membuat partitur lagu anak. Menurut dia, selama ini, sebelum adanya praktisi mengajar, mahasiswa dituntut untuk bisa membuat beragam lalu anak.
“Sejak ada praktisi mengajar, kami tidak hanya bisa membuat lagu, tapi bisa membuat partitur untuk lagu anak tersebut. Selama ini kami tidak pernah tahu bagaimana bisa membuat partitur,” ujarnya.
Ditambahkan Ketua Prodi PGSD UMGo, Yulanti S. Mooduto, sebelum ada Praktisi Mengajar, salah satu keluaran belajar mahasiswa adalah mampu untuk membuat lagu anak. Ia menyebut UMGo sudah memiliki beberapa hak cipta dari lagu anak yang dibuat oleh mahasiswa. Sejak ada kolaborasi dengan Praktisi Mengajar yang berasal dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG), mahasiswa mampu membuat partitur untuk lagu-lagu yang mereka buat tersebut.
“Saya sebagai pembina sanggar seni di fakultas, berkolaborasi dengan dosen UNG untuk membuat partitur lagu. Hanya sayangnya pertemuan praktisi dengan mahasiswa ini masih secara daring,” tuturnya.
Praktisi Mengajar yang merupakan keluaran dari Merdeka Belajar Episode ke-20 ini dirancang untuk memberi pengalaman bagi mahasiswa agar lebih memahami bagaimana dunia kerja, usaha, ataupun industri yang sebenarnya. Sejak diluncurkan pada Juni 2022, sebanyak dua Praktisi Mengajar sudah berkolaborasi di UMGo pada angkatan satu. Untuk angkatan dua di 2023 ini, terdapat 45 praktisi sudah mendaftar dan 39 di antaranya sudah terverifikasi. (Aline Rogeleonick)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 667 kali
Editor :
Dilihat 667 kali