Menata Ulang Pemulihan Pembelajaran di Kabupaten Bulungan Lewat Kurikulum Merdeka 19 April 2023 ← Back
Kemendikbudristek, Tanjung Selor - Indonesia membuat kemajuan dalam proses pemulihan pembelajaran (learning recovery) setelah didera krisis yang diperparah oleh pandemi Covid-19. Dua pengukuran berbeda yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan dan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) menunjukkan indikasi terjadinya pemulihan pembelajaran.
Kedua pengukuran ini juga menemukan adanya peningkatan terhadap karakteristik Kurikulum Merdeka yang mencakup asesmen diagnostik, pembelajaran terdiferensiasi, dan penyederhanaan kurikulum berkontribusi dalam proses pemulihan pembelajaran di bidang literasi dan numerasi. Temuan ini dipaparkan dalam kegiatan Media Briefing: Build Back Better, Pemulihan Pembelajaran Pasca Pandemi Covid-19 di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Kamis (13/4/2023).
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Anindito Aditomo mengatakan, dua pengukuran yang dilakukan Pemkab Bulungan dan INOVASI menjadi bukti keselarasan Kurikulum Merdeka dengan kebutuhan daerah dalam proses pemulihan pembelajaran.
“Saya sangat mengapresiasi sambutan positif dari pemerintah daerah atas kehadiran Kurikulum Merdeka. Pemerintah daerah tidak hanya berpartisipasi untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, tetapi juga memanfaatkannya untuk mendorong berbagai terobosan guna menjawab kebutuhan daerah,” jelas Anindito seraya menjelaskan bahwa Kabupaten Bulungan adalah salah satu contoh daerah yang secara progresif menggunakan Kurikulum Merdeka.
Saya berharap praktik baik dari Kabupaten Bulungan ini dapat dipelajari daerah lain di Indonesia, sehingga pendidikan kita bisa benar-benar pulih dari krisis pembelajaran,” tegas Anindito.
Selanjutnya, Bupati Bulungan Syarwani mengungkapkan penggunaan karakteristik Kurikulum Merdeka membantu Bulungan menahan laju hilangnya pembelajaran (learning loss). Kesimpulan itu diambil setelah mengukur kemampuan membaca 16.757 siswa SD di Bulungan pada tahun 2022. Hasil perbandingan pengukuran tahun 2017, 2019, dan 2022 menunjukkan terjadinya learning loss, tetapi hasil pengukuran tahun 2022 masih di atas tahun 2017.
“Kemampuan Kabupaten Bulungan menahan learning loss menjadi modal untuk memperkuat program jangka panjang pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI),” urai Syarwani.
Bupati Syarwani menambahkan bahwa program KIHI tersebut merupakan respon cepat Bupati Syarwani untuk menjawab instruksi Presiden Joko Widodo saat meresmikan KIHI pada 21 Desember 2021. Pada saat itu, Presiden Joko Widodo meminta menteri, gubernur, dan bupati bergerak cepat untuk mempersiapkan SDM KIHI. KIHI merupakan kawasan industri hijau terbesar di dunia yang dibangun di Tanah Kuning, Bulungan.
“Pemulihan pembelajaran mendesak dilakukan untuk memastikan anak-anak Bulungan menguasai keterampilan literasi, numerasi, dan karakter. Ketiga keterampilan ini merupakan fondasi keterampilan abad ke-21 yang dibutuhkan untuk mengelola KIHI,” tutur Syarwani.
Lebih lanjut, Bupati Syarwani menekankan bahwa industri di kawasan ini membutuhkan tenaga kerja yang menguasai teknologi tinggi untuk mengelola industri petrochemical, electronic alumine, steel, new energy battery, industrial silicon, polycrystalline silicon, dan solar panel. “Industri seperti ini hanya bisa dikelola oleh tenaga kerja yang memiliki keterampilan abad ke-21,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Program INOVASI, Mark Heyward mengatakan temuan Pemkab Bulungan tidak jauh berbeda dengan hasil studi pemulihan pembelajaran yang dilakukan INOVASI tahun 2023. “Studi yang melibatkan 4.103 siswa, 360 guru di 69 sekolah dari tujuh kabupaten di empat provinsi mitra program INOVASI di Indonesia menunjukkan indikasi pemulihan hasil belajar literasi dan numerasi, yaitu setara dengan dua bulan pembelajaran,” ungkap Mark.
Analisis studi tersebut menggunakan metode Item Response Theory (IRT), regresi OLS, serta pendapat ahli matematika dan bahasa Indonesia untuk membandingkan data hasil belajar siswa tahun 2020, 2021, dan 2022. INOVASI merupakan program kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Australia.
Lebih lanjut Mark mengatakan, studi ini juga menemukan penggunaan kurikulum yang disesuaikan seperti kurikulum darurat, kurikulum yang disederhanakan secara mandiri, dan kurikulum prototipe ternyata mampu mempercepat pemulihan pembelajaran setara empat bulan.
“Kurikulum darurat mendorong guru memberikan tugas sesuai dengan kemampuan siswa,sehingga berkontribusi pada pemulihan pembelajaran setara tiga bulan. Di sisi lain, kurikulum darurat juga mendorong diadakannya asesmen sebelum memulai materi baru, sehingga berkontribusi pada pemulihan pembelajaran setara dua bulan,” pungkas Mark.
Praktik baik dari Kabupaten Bulungan memberikan gambaran dan membuktikan jika Kurikulum Merdeka dapat diterapkan di daerah dengan beragam kondisi. Para pemangku kepentingan dapat mempelajari lebih lanjut kebijakan kurikulum dan Kurikulum Merdeka melalui laman kurikulum.kemdikbud.go.id. (Tim Humas BSKAP/Andrew Fangidae/Editor: Denty/Seno)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1228 kali
Editor :
Dilihat 1228 kali