Universitas Riau Aktif Jalankan Riset dari Program Matching Fund  06 April 2023  ← Back



Pekanbaru, Kemendikbudristek
--- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dengan mitra industri melalui program Matching Fund yang menjadi salah satu kebijakan Merdeka Belajar episode keenam. Universitas Riau menjadi salah satu perguruan tinggi yang aktif mengajukan proposal riset untuk mendapatkan pendanaan dari program Matching Fund. Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Universitas Riau (Unri), Sofyan Husein Siregar, menyebut program ini memungkinkan para dosen untuk melakukan riset produktif yang hasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Sofyan mengatakan, Matching Fund menjadi solusi untuk menjembatani produk P1 dari hasil riset perguruan tinggi dengan mitra industri sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat. “Banyak kegiatan riset yang sangat produktif dalam Matching Fund, sehingga menjadi wadah bagi dosen-dosen kami,” ujar Sofyan saat menerima kunjungan media di kampus UNRI, Selasa (4-4-2023). Ia mengatakan, saat ini di Unri ada empat proyek Matching Fund pada tahun 2023 yang sedang dikaji dan diharapkan bisa terlaksana.

Salah satu dosen penerima Matching Fund, Padil,  Dosen Teknik Kimia Fakultas Teknik UNRI, menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan pengajuan proposal riset. Padil merupakan penerima Matching Fund tahun 2021. Ia mengatakan, skema pendanaan setiap tahunnya memiliki perbedaan. Ia mendapat dana penelitian dari Kemendibudristek sebesar Rp350 juta ditambah dari mitra industri sebesar Rp600 juta-Rp700 juta setahunnya. Dana tersebut kemudian digunakannya untuk mengatasi masalah replanting atau penanaman kembali batang sawit dari perkebunan sawit masyarakat di Kabupaten Pelalawan, Riau. 

Menurut Padil, replanting sangat penting agar lahan sawit tetap produktif, karena pohon kelapa sawit harus peremajaan jika usianya sekitar 25-30 tahun. Namun, ketika dilakukan peremajaan, batang pohon sawit yang ditebang menjadi sampah begitu saja dan masyarakat kehilangan penghasilan. “Maka, kami berpikir gimana penghasilan mereka nanti. Kalau ditanam kembali, butuh waktu 3 tahun baru bisa dipanen, maka muncul ide ada usaha baru bagi mereka untuk tiga tahun ke depan," ujarnya. Dalam proyek ini, Padil dibantu sjeumlah mahasiswa. Mereka melakukan serangkaian pengkondisian salah satunya dengan membuat kandang di bawah pohon kelapa sawit agar lebih teduh. 

Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau (Unri) Emilda Firdaus, menilai Matching Fund dapat mengatasi permasalahan tentang hilirisasi hasil riset para dosen peneliti di kampusnya. “Matching Fund bisa menjembatani lembah kematian antara produk, dosen, sehingga bisa terhilirisasi dengan dunia industri,” katanya.

Program Matching Fund merupakan salah satu kebijakan dalam Merdeka Belajar Episode Keenam, yaitu “Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi” yang diluncurkan pada 3 November 2020.  Kebijakan ini diluncurkan dalam rangka mendukung visi Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, salah satunya melalui transformasi pendidikan tinggi agar mampu mencetak lebih banyak lagi talenta-talenta yang mampu bersaing di tingkat dunia.

Dalam Matching Fund,  dukungan dana dari mitra yang telah dipilih oleh perguruan tinggi akan disamakan dengan jumlah yang diberikan Kemendikbudristek dengan perbandingan 1:1 atau sampai dengan 1:3 untuk pendanaan yang terkait isu sosial dan prioritas nasional. Kemendikbud telah menyediakan platform kedaireka.id bagi perguruan tinggi dan mitra sehingga calon mitra dan perguruan tinggi secara bebas dapat mencari dan memilih mitra yang paling tepat. Calon mitra dapat mengajukan proposal permasalahan yang harus dipecahkan, dan perguruan tinggi dapat mengajukan solusi yang akan dikaji.

Untuk mendapatkan Matching Fund dari Kemendikbudristek, mitra dan perguruan tinggi dapat mengajukan proposal secara bersama-sama. Mitra dan perguruan tinggi harus dapat meyakinkan bahwa proyek yang akan dijalankan punya potensi besar meningkatkan delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi dan memecahkan masalah mitra maupun masyarakat. Melalui Matching Fund, kerja sama perguruan tinggi dan mitra dapat memastikan pembelajaran tetap relevan, pengetahuan dosen selalu diperbaharui, dan mahasiswa lebih siap menjajaki dunia kerja. (Desliana Maulipaksi)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 383 kali