Kembangkan Kultur Jaringan, Undana Gandeng Praktisi dalam Program Praktisi Mengajar 05 Mei 2023 ← Back
Kupang, Kemendikbudristek - Dalam rangka mewujudkan transformasi sistem pendidikan tinggi dan akselerasi peningkatan kualitas pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah melaksanakan program Praktisi Mengajar dalam payung kebijakan Merdeka Belajar.
Program ini dirancang untuk menyiapkan pendidik profesional yang siap menghadapi tantangan pendidikan dan mempersiapkan generasi mendatang. Dalam konteks kebijakan Merdeka Belajar, Praktisi Mengajar menjadi salah satu pilar dalam rangkaian program untuk mencapai tujuan Merdeka Belajar, yaitu memberikan kesempatan belajar yang seluas-luasnya bagi peserta didik di Indonesia.
Program Praktisi Mengajar memungkinkan para pendidik muda untuk memahami secara mendalam tantangan dan peluang dalam dunia pendidikan, serta menjadi pemimpin dalam membentuk lingkungan belajar yang inklusif dan inspiratif. Peserta didik akan mampu menangani tantangan dalam pembelajaran, serta menjadi peserta didik yang terampil dan berdedikasi. Program ini juga memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk membangun jaringan dan berkolaborasi dengan para pendidik lainnya. Hal ini akan membantu mereka untuk terus berkembang dan memperluas wawasan dalam dunia pendidikan.
Program Praktisi Mengajar telah diimplementasikan secara baik di satuan pendidikan, salah satunya Universitas Nusa Cendana (Undana), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Praktik baik yang dilakukan Fakultas Pertanian (Faperta), Undana, NTT menghadirkan praktisi ahli kultur jaringan dari V&M Bioteknologi, Pranowo Singgihsandjojo. Program ini dilaksanakan di kelas Bioteknologi Pertanian dengan topik “Basic Tissue Culture and Its Home Applications”. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari pada tanggal 27 s.d. 30 September 2022 berkolaborasi dengan Laboratorium Hayati Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT sebagai fasilitator.
Kegiatan dimulai dengan melaksanakan online workshop berupa pembekalan materi oleh praktisi kultur jaringan selama dua hari pertama, dilanjutkan dengan praktikum menggunakan alat dan bahan serta budidaya tanaman teknik kultur jaringan pada hari ketiga dan keempat. Kesempatan mengikuti program Praktisi Mengajar didukung penuh oleh pihak universitas. Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Universitas Nusa Cendana, Annytha I.R. Detha. “Pelaksanaan Praktisi Mengajar memberi dampak sangat baik untuk menumbuhkan jiwa sosial mahasiswa agar dapat familiar dengan dunia industri,” ucapnya pekan lalu.
Louis Ferdinand selaku fasilitator dalam kegiatan budidaya tanaman teknik kultur jaringan juga mengemukakan bahwa seringkali guru tidak berani menyampaikan kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, praktisi hadir untuk membantu mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan melalui pembekalan materi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
“Masalah utama pendidikan kita adalah mahasiswa tidak diajarkan untuk menganalisis akar masalah. Untuk itu, mahasiswa harus lebih dulu mendiagnosa masalah yang ada di dunia pendidikan. Kita bisa mutualisme, saling berbagi dan berdiskusi untuk menyampaikan masalah yang ada di sekolah,” pungkas Louis.
Program Praktisi Mengajar memberikan semangat baru bagi mahasiswa Faperta UNDANA karena mereka memiliki kesempatan bertemu dengan Gubernur NTT untuk membahas pengembangan kultur jaringan dan mempersiapkan diri mengikuti pelatihan lebih lanjut bersama V&M Bioteknologi.
“Program Praktisi Mengajar memberi kesempatan bagi kami untuk bertemu orang yang berpengalaman dan mempelajari materi baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan Praktisi Mengajar juga mengembangkan kemampuan kami untuk mengenal dan menyerap materi yang tidak didapat di kelas, juga bisa membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di NTT,” ucap Kely Yufanti, Mahasiswa Faperta UNDANA dalam kegiatan Press Tour 2023.
Melihat implementasi dan praktik baik yang telah dilakukan, program Praktisi Mengajar memberikan manfaat yang signifikan, salah satunya menghubungkan mahasiswa Indonesia dengan Praktisi yang kompeten melalui mata kuliah kolaborasi bersama akademisi. Dengan demikian, lulusan dapat memperoleh ilmu dan kecakapan yang relevan dengan kebutuhan dan tantangan di dunia kerja. Melalui program Praktisi Mengajar, mata kuliah dirancang dan dikelola bersama oleh dosen dan praktisi sehingga mahasiswa akan mendapat pembelajaran holistik yang menghubungan teori dengan praktik lapangan untuk dapat siap kerja dan menjadi pemimpin masa depan dalam berbagai pilihan karir sesuai dengan minat dan potensinya.*** (Penulis: Nadia Faradinna/Editor: Denty A.)
Sumber :
Program ini dirancang untuk menyiapkan pendidik profesional yang siap menghadapi tantangan pendidikan dan mempersiapkan generasi mendatang. Dalam konteks kebijakan Merdeka Belajar, Praktisi Mengajar menjadi salah satu pilar dalam rangkaian program untuk mencapai tujuan Merdeka Belajar, yaitu memberikan kesempatan belajar yang seluas-luasnya bagi peserta didik di Indonesia.
Program Praktisi Mengajar memungkinkan para pendidik muda untuk memahami secara mendalam tantangan dan peluang dalam dunia pendidikan, serta menjadi pemimpin dalam membentuk lingkungan belajar yang inklusif dan inspiratif. Peserta didik akan mampu menangani tantangan dalam pembelajaran, serta menjadi peserta didik yang terampil dan berdedikasi. Program ini juga memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk membangun jaringan dan berkolaborasi dengan para pendidik lainnya. Hal ini akan membantu mereka untuk terus berkembang dan memperluas wawasan dalam dunia pendidikan.
Program Praktisi Mengajar telah diimplementasikan secara baik di satuan pendidikan, salah satunya Universitas Nusa Cendana (Undana), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Praktik baik yang dilakukan Fakultas Pertanian (Faperta), Undana, NTT menghadirkan praktisi ahli kultur jaringan dari V&M Bioteknologi, Pranowo Singgihsandjojo. Program ini dilaksanakan di kelas Bioteknologi Pertanian dengan topik “Basic Tissue Culture and Its Home Applications”. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari pada tanggal 27 s.d. 30 September 2022 berkolaborasi dengan Laboratorium Hayati Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT sebagai fasilitator.
Kegiatan dimulai dengan melaksanakan online workshop berupa pembekalan materi oleh praktisi kultur jaringan selama dua hari pertama, dilanjutkan dengan praktikum menggunakan alat dan bahan serta budidaya tanaman teknik kultur jaringan pada hari ketiga dan keempat. Kesempatan mengikuti program Praktisi Mengajar didukung penuh oleh pihak universitas. Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Universitas Nusa Cendana, Annytha I.R. Detha. “Pelaksanaan Praktisi Mengajar memberi dampak sangat baik untuk menumbuhkan jiwa sosial mahasiswa agar dapat familiar dengan dunia industri,” ucapnya pekan lalu.
Louis Ferdinand selaku fasilitator dalam kegiatan budidaya tanaman teknik kultur jaringan juga mengemukakan bahwa seringkali guru tidak berani menyampaikan kesulitan yang dialami dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, praktisi hadir untuk membantu mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan melalui pembekalan materi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
“Masalah utama pendidikan kita adalah mahasiswa tidak diajarkan untuk menganalisis akar masalah. Untuk itu, mahasiswa harus lebih dulu mendiagnosa masalah yang ada di dunia pendidikan. Kita bisa mutualisme, saling berbagi dan berdiskusi untuk menyampaikan masalah yang ada di sekolah,” pungkas Louis.
Program Praktisi Mengajar memberikan semangat baru bagi mahasiswa Faperta UNDANA karena mereka memiliki kesempatan bertemu dengan Gubernur NTT untuk membahas pengembangan kultur jaringan dan mempersiapkan diri mengikuti pelatihan lebih lanjut bersama V&M Bioteknologi.
“Program Praktisi Mengajar memberi kesempatan bagi kami untuk bertemu orang yang berpengalaman dan mempelajari materi baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan Praktisi Mengajar juga mengembangkan kemampuan kami untuk mengenal dan menyerap materi yang tidak didapat di kelas, juga bisa membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di NTT,” ucap Kely Yufanti, Mahasiswa Faperta UNDANA dalam kegiatan Press Tour 2023.
Melihat implementasi dan praktik baik yang telah dilakukan, program Praktisi Mengajar memberikan manfaat yang signifikan, salah satunya menghubungkan mahasiswa Indonesia dengan Praktisi yang kompeten melalui mata kuliah kolaborasi bersama akademisi. Dengan demikian, lulusan dapat memperoleh ilmu dan kecakapan yang relevan dengan kebutuhan dan tantangan di dunia kerja. Melalui program Praktisi Mengajar, mata kuliah dirancang dan dikelola bersama oleh dosen dan praktisi sehingga mahasiswa akan mendapat pembelajaran holistik yang menghubungan teori dengan praktik lapangan untuk dapat siap kerja dan menjadi pemimpin masa depan dalam berbagai pilihan karir sesuai dengan minat dan potensinya.*** (Penulis: Nadia Faradinna/Editor: Denty A.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 719 kali
Editor :
Dilihat 719 kali