Indonesia Best Professional Talent Program Jadi Praktik Baik MBKM di Seoul 30 Juni 2023 ← Back
Seoul, 29 Juni 2023 — ‘Indonesia Best Professional Talent Program’ diluncurkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul pada hari Senin 26 Juni 2023. Program tersebut juga merupakan rangkaian peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Korea Selatan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan magang dan bekerja bagi mahasiswa berprestasi di perguruan tinggi di Indonesia di berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia.
Program ini sejalan dengan program yang telah dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yakni Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di bawah kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk menyediakan ruang bagi mahasiswa di berbagai perguruan tingi di Indonesia dalam hal mendapatkan pengalaman mengetahui dunia profesi bidang keuangan di Korea.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Seoul, Gogot Suharwoto, mengatakan ‘Indonesia Best Professional Talent Program’ menggunakan pendekatan holistik. “Pendekatan dimaksud memperhatikan relevansi kebutuhan dunia perbankan Korea dengan kompetensi mahasiswa baik yang ada di Indonesia maupun di Korea melalui penempatan kerja dan MSIB,” jelas Gogot di dalam acara peluncuran yang dikemas dalam bentuk Coffee Morning discussion dengan format semi formal dengan suguhan kudapan Indonesia.
Atdikbud Gogot juga menguraikan bahwa program ini terdiri dari dua program penting yaitu Indonesia Career Day (ICD) dan Indonesia Talent Pool Management (ITPM). “Program ICD akan memfasilitasi lokakarya networking event, training program dan job talk.
“Target ICD untuk mahasiswa Indonesia yang masih di Korsel (inbound), sementara ITPM untuk pelajar yang studi di Perguruan Tinggi di Indonesia (outbound),” sambung Gogot seraya menekankan bahwa program dimaksud akan dilaksanakan paralel karena memiliki target mahasiswa yang berbeda.
Turut hadir pada kegiatan ini Dekan Fakultas Hukum dan Studi Internasional Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul), Noer Hassan Wirajuda yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia periode 2001-2009, Dekan Fakultas Bisnis Universitas Prasetiya Mulya, Fathony Rachman, Wakil Rektor Universitas Bina Nusantara, Meyliana, dan Wakil Presiden Universitas Bina Nusantara (Binus), George W. Hadipuspito.
Sementara itu, dari pihak perusahaan finance Korea Selatan, hadir perwakilan dari Financial Supervisory Services Korea Selatan, Hana Financial Group, dan Industrial Bank of Korea (IBK).
"Diskusi perdana antara perguruan tinggi Indonesia dengan industri perbankan di Korsel ini bertujuan untuk memperkenalkan ‘Indonesia's Best Professional Program’ yang telah dirancang bersama antara kampus Indonesia dan perusahaan perbankan Korea, " ungkap Duta Besar (Dubes) RI untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto.
Dubes Sulistiyanto menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari diskusi antara Gubernur Otoritas Jasa Keuangan RI, Mahendra Siregar dan Gubernur Financial Supervisory Services, Lee Bok-hyun saat bertemu di Jakarta bulan Mei 2023.
Selain itu, program ini juga untuk membuka kesempatan bagi mahasiswa Indonesia yang ingin meniti karier di dunia perbankan khususnya perusahaan perbankan Korea dan perusahaan kelas dunia. “Progam ini merupakan bentuk transformasi aset sumber daya manusia menjadi tenaga siap kerja di sektor keuangan di Korea,” tegas Dubes Sulistiyanto.
Pada kesempatan yang sama, Hassan Wirajuda juga menyampaikan bahwa saat ini terdapat perkembangan yang sangat penting untuk dipelajari dan diadopsi yaitu persilangan bidang keilmuan.
Hassan menyatakan “Menjadi mendesak untuk memperkenalkan kelas International Business Law dalam konteks Ekonomi Internasional, dengan fokus pada negara Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan di kawasan Asia Timur.”
“Hal ini disebabkan semakin banyaknya perjanjian perekonomian yang dirampungkan antara Indonesia dengan negara-negara Asia Timur di mana tindak lanjut perlu dilakukan dalam waktu singkat secara efektif,” urai Hassan.
Selanjutnya, Fathony Rahman, menyampaikan bahwa selama ini kampus Prasmul dikenal sebagai perguruan tinggi yang mencetak wirausaha baru dan kampus Magister Administrasi Bisnis/Master of Business Administration (MBA) pertama yang didirikan oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. “Sehingga keterikatan antara kampus dan dunia kerja sangat erat sekali,” ucap Fathony.
Kemudian, George Hadisaputro turut menyampaikan bahwa kampus Bina Nusantara telah menginisasi program kerjasama dengan Hana Bank di Indonesia. “Kami siap untuk memperluas jaringan dengan Hana Financial Group di Korea untuk memberikan pasokan tenaga kerja di kantor Hana Bank di seluruh dunia,” tekan George.
Berikutnya, General Manager Hana Financial Group Korea, Kwon Sehwan juga menyampaikan bahwa seluruh aspek jasa keuangan secara fundamental berujung pada penguatan sumber daya manusia.
“Diperlukan kerjasama yang baik agar layanan perbankan makin modern maka harus didukung oleh pekerja yang sangat memahami informasi teknologi atau disebut IT warrior,” jelas Kwon.
Pada sesi diskusi yang dipandu Dubes RI di Seoul, dikemukakan pandangan perlunya kerjasama yang lebih erat lintas sektoral antara Indonesia dan Korsel, termasuk antara perguruan tinggi Indonesia dan otoritas keuangan serta perbankan Korsel. Oleh karena itu, lembaga-lembaga keuangan Korsel diundang untuk membuka kesempatan bagi generasi muda Indonesia.
Langkah berikutnya yang diharapkan adalah pendalaman kerjasama Indonesia-Korsel mengenai mengenai kebutuhan pihak perbankan dan ketersediaan mahasiswa di kampus Indonesia yang selanjutnya akan dituangkan pada nota kesepahaman antara kampus Indonesia dan perusahaan perbankan Korea.
Dalam pelaksanaan program di perusahaan perbankan Korea perlu disiapkan penyelia dari kedua belah pihak, pemantauan, dan evaluasi untuk menentukan pemberian sertifikat oleh perusahaan dan pengakuan kredit yang sesuai dari pihak kampus.
Di akhir acara, perwakilan dari FSS perbankan Korsel, Choi Yunsun dan IBK Bank, Jung, turut mengungkapkan apresiasi kepada KBRI Seoul atas inisiatif peluncuran program yang dipandang bersifat saling menguntungkan untuk perguruan tinggi Indonesia dan industri perbankan Korsel dalam mencetak talenta terbaik bidang keuangan. (Atdikbud Seoul, Editor: Andrew Fangidae/Seno Hartono)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Dapatkan informasi lengkap tentang Merdeka Belajar melalui: http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#KampusMerdeka
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 303/sipers/A6/VI/2023
Program ini sejalan dengan program yang telah dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yakni Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di bawah kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk menyediakan ruang bagi mahasiswa di berbagai perguruan tingi di Indonesia dalam hal mendapatkan pengalaman mengetahui dunia profesi bidang keuangan di Korea.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Seoul, Gogot Suharwoto, mengatakan ‘Indonesia Best Professional Talent Program’ menggunakan pendekatan holistik. “Pendekatan dimaksud memperhatikan relevansi kebutuhan dunia perbankan Korea dengan kompetensi mahasiswa baik yang ada di Indonesia maupun di Korea melalui penempatan kerja dan MSIB,” jelas Gogot di dalam acara peluncuran yang dikemas dalam bentuk Coffee Morning discussion dengan format semi formal dengan suguhan kudapan Indonesia.
Atdikbud Gogot juga menguraikan bahwa program ini terdiri dari dua program penting yaitu Indonesia Career Day (ICD) dan Indonesia Talent Pool Management (ITPM). “Program ICD akan memfasilitasi lokakarya networking event, training program dan job talk.
“Target ICD untuk mahasiswa Indonesia yang masih di Korsel (inbound), sementara ITPM untuk pelajar yang studi di Perguruan Tinggi di Indonesia (outbound),” sambung Gogot seraya menekankan bahwa program dimaksud akan dilaksanakan paralel karena memiliki target mahasiswa yang berbeda.
Turut hadir pada kegiatan ini Dekan Fakultas Hukum dan Studi Internasional Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul), Noer Hassan Wirajuda yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia periode 2001-2009, Dekan Fakultas Bisnis Universitas Prasetiya Mulya, Fathony Rachman, Wakil Rektor Universitas Bina Nusantara, Meyliana, dan Wakil Presiden Universitas Bina Nusantara (Binus), George W. Hadipuspito.
Sementara itu, dari pihak perusahaan finance Korea Selatan, hadir perwakilan dari Financial Supervisory Services Korea Selatan, Hana Financial Group, dan Industrial Bank of Korea (IBK).
"Diskusi perdana antara perguruan tinggi Indonesia dengan industri perbankan di Korsel ini bertujuan untuk memperkenalkan ‘Indonesia's Best Professional Program’ yang telah dirancang bersama antara kampus Indonesia dan perusahaan perbankan Korea, " ungkap Duta Besar (Dubes) RI untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto.
Dubes Sulistiyanto menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari diskusi antara Gubernur Otoritas Jasa Keuangan RI, Mahendra Siregar dan Gubernur Financial Supervisory Services, Lee Bok-hyun saat bertemu di Jakarta bulan Mei 2023.
Selain itu, program ini juga untuk membuka kesempatan bagi mahasiswa Indonesia yang ingin meniti karier di dunia perbankan khususnya perusahaan perbankan Korea dan perusahaan kelas dunia. “Progam ini merupakan bentuk transformasi aset sumber daya manusia menjadi tenaga siap kerja di sektor keuangan di Korea,” tegas Dubes Sulistiyanto.
Pada kesempatan yang sama, Hassan Wirajuda juga menyampaikan bahwa saat ini terdapat perkembangan yang sangat penting untuk dipelajari dan diadopsi yaitu persilangan bidang keilmuan.
Hassan menyatakan “Menjadi mendesak untuk memperkenalkan kelas International Business Law dalam konteks Ekonomi Internasional, dengan fokus pada negara Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan di kawasan Asia Timur.”
“Hal ini disebabkan semakin banyaknya perjanjian perekonomian yang dirampungkan antara Indonesia dengan negara-negara Asia Timur di mana tindak lanjut perlu dilakukan dalam waktu singkat secara efektif,” urai Hassan.
Selanjutnya, Fathony Rahman, menyampaikan bahwa selama ini kampus Prasmul dikenal sebagai perguruan tinggi yang mencetak wirausaha baru dan kampus Magister Administrasi Bisnis/Master of Business Administration (MBA) pertama yang didirikan oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. “Sehingga keterikatan antara kampus dan dunia kerja sangat erat sekali,” ucap Fathony.
Kemudian, George Hadisaputro turut menyampaikan bahwa kampus Bina Nusantara telah menginisasi program kerjasama dengan Hana Bank di Indonesia. “Kami siap untuk memperluas jaringan dengan Hana Financial Group di Korea untuk memberikan pasokan tenaga kerja di kantor Hana Bank di seluruh dunia,” tekan George.
Berikutnya, General Manager Hana Financial Group Korea, Kwon Sehwan juga menyampaikan bahwa seluruh aspek jasa keuangan secara fundamental berujung pada penguatan sumber daya manusia.
“Diperlukan kerjasama yang baik agar layanan perbankan makin modern maka harus didukung oleh pekerja yang sangat memahami informasi teknologi atau disebut IT warrior,” jelas Kwon.
Pada sesi diskusi yang dipandu Dubes RI di Seoul, dikemukakan pandangan perlunya kerjasama yang lebih erat lintas sektoral antara Indonesia dan Korsel, termasuk antara perguruan tinggi Indonesia dan otoritas keuangan serta perbankan Korsel. Oleh karena itu, lembaga-lembaga keuangan Korsel diundang untuk membuka kesempatan bagi generasi muda Indonesia.
Langkah berikutnya yang diharapkan adalah pendalaman kerjasama Indonesia-Korsel mengenai mengenai kebutuhan pihak perbankan dan ketersediaan mahasiswa di kampus Indonesia yang selanjutnya akan dituangkan pada nota kesepahaman antara kampus Indonesia dan perusahaan perbankan Korea.
Dalam pelaksanaan program di perusahaan perbankan Korea perlu disiapkan penyelia dari kedua belah pihak, pemantauan, dan evaluasi untuk menentukan pemberian sertifikat oleh perusahaan dan pengakuan kredit yang sesuai dari pihak kampus.
Di akhir acara, perwakilan dari FSS perbankan Korsel, Choi Yunsun dan IBK Bank, Jung, turut mengungkapkan apresiasi kepada KBRI Seoul atas inisiatif peluncuran program yang dipandang bersifat saling menguntungkan untuk perguruan tinggi Indonesia dan industri perbankan Korsel dalam mencetak talenta terbaik bidang keuangan. (Atdikbud Seoul, Editor: Andrew Fangidae/Seno Hartono)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Dapatkan informasi lengkap tentang Merdeka Belajar melalui: http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#KampusMerdeka
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 303/sipers/A6/VI/2023
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 705 kali
Editor :
Dilihat 705 kali