Kurikulum Merdeka Dorong Transformasi Signifikan Pembelajaran di Provinsi Lampung 29 Juni 2023 ← Back
Kemendikbudristek, Lampung — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong pemberdayaan satuan pendidikan dan mendorong inovasi di sektor pendidikan. Dalam sebuah Lokakarya Pendidikan bertajuk Sosialisasi Kurikulum Merdeka diselenggarakan di Bandar Lampung, (21/6), Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Zulfikri Anas mengatakan Kurikulum Merdeka memberikan otonomi dan fleksibilitas yang lebih besar kepada sekolah dalam merancang program pendidikan mereka sendiri.
“Kurikulum Merdeka menandai perubahan signifikan dalam lanskap pendidikan, mempromosikan kreativitas peserta didik dan guru, kemampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi, dan pengalaman belajar yang disesuaikan untuk siswa di seluruh Indonesia, terkhusus di Kota Bandar Lampung,” ungkap Zulfikri di hadapan 100 peserta lokakarya yang merupakan guru dan kepala sekolah dari Sekolah Dasar (SD), Menengah Pertama (SMP), Menengah Atas dan Kejuruan (SMA dan SMK) swasta dan negeri dari berbagai Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung.
Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada guru untuk mengembangkan pendekatan pendidikan yang unik dan terspesialisasi yang paling sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan perubahan ini, Kemendikbudristek mengakui kebutuhan pendidikan siswa yang beragam dan berusaha untuk membina generasi pemikir kritis, pemecah masalah, dan pemelajar sepanjang hayat.
Selain itu, Zulfikri juga mengungkapkan kegembiraannya tentang potensi transformatif dari Kurikulum Merdeka di Provinsi Lampung. "Sosialisasi Kurikulum Mandiri yang diselenggarakan di Lampung merupakan langkah besar untuk menciptakan sistem pendidikan yang dinamis dan berpusat pada siswa.”
“Dengan memberdayakan sekolah untuk menyesuaikan kurikulum mereka, kami membuka jalan bagi pengalaman belajar yang lebih personal dan efektif untuk siswa. Kami percaya bahwa Kurikulum Merdeka akan membuka potensi penuh, mendorong inovasi dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di abad ke-21," sambung Zulfikri.
Senada dengan itu, Kurikulum Merdeka juga mendapatkan dukungan luas dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang hadir di dalam lokakarya. Menyadari pentingnya reformasi pendidikan ini, Anggota Dewan Muhammad Khadafi berkomentar, "Perubahan proses paradigma dalam proses pembelajaran dituntut adanya inovasi baru, salah satunya bagaimana para siswa dapat belajar adaptif dengan perubahan zaman yang begitu cepat," ungkap Khadafi.
Khadafi juga menegaskan bahwasanya DPR RI terus mendorong program Merdeka Belajar terkait regulasi dan penataan fungsi pendidikan lewat koordinasi dengan kementerian terkait lainnya. “Lampung menjadi salah satu proyeksi nasional, mengingat Lampung merupakan daerah dengan populasi nomor 2 terpadat di Sumatra. Hal tersebut menjadikan Lampung menjadi strategi utama dalam kesuksesan Merdeka Belajar ataupun Kampus Merdeka,” jelas Khadafi.
Untuk memahami dampak ataupun praktik baik dari Kurikulum Merdeka, secara terpisah Kepala Sekolah Gondo Margono dari SMP Yayasan Badrullah Latief (YBL) Natar, Lampung Selatan, salah satu sekolah penggerak yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah sejak Tahun Ajaran 2022/2023 di kelas VII.
Kepala Sekolah Gondo membagikan antusiasmenya, dengan mengatakan, "Terlihat perubahan metode pembelajaran yang siknifikan di kelas VII. Tantangan tersendiri untuk sekolah dalam meningkatkan pemahaman penggunaan teknologi untuk guru senior. Yang sangat berkesan yaitu projek ‘Bangunlah Jiwa Raganya’, senam dengan tari kreasi,” tutur Gondo seraya berharap agar Kurikulum Merdeka terus diterapkan berkelanjutan di tahun 2024.
Komitmen Kemendikbudristek untuk mensosialisasikan Kurikulum Merdeka juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemangku kepentingan sektor pendidikan dan pemerintah daerah. Kepala Bidang Pendidikan Dasar di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, Mulyadi memberikan apresiasi atas Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Kota Bandar Lampung, dengan menyatakan, "Sejak tahun 2022, kami telah bekerja sama dengan Kemendikbudristek guna menyosialisasikan IKM.”
“Kami berharap di Tahun Ajaran 2023/2024, 90% sekolah-sekolah di Kota Bandar Lampung siap untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka," pungkas Mulyadi.
Sosialisasi Kurikulum Merdeka akan dilakukan secara bertahap di seluruh Indonesia, dengan sekolah-sekolah didorong untuk memanfaatkan peluang transformatif ini. Kemendikbudristek secara berkelanjutan mengajak pemangku kepentingan pendidikan, guru, siswa, orang tua, dan masyarakat untuk merangkul Kurikulum Merdeka dan bergandengan tangan dalam membentuk masa depan di mana pendidikan benar-benar menjadi katalisator pertumbuhan individu, kemajuan masyarakat, dan pembangunan nasional.
Tercatat hingga penutupan pendaftaran IKM di tanggal 14 April 2023 sebanyak 151.822 satuan pendidikan lewat jalur mandiri dan 4.994 yang merupakan Sekolah Penggerak telah mendaftar dan siap mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di Tahun Ajaran 2023/2024. (Penulis: Andrew Fangidae / Editor: Seno Hartono)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1209 kali
Editor :
Dilihat 1209 kali