Lewat NAFSA, Univeritas Indonesia Kembangkan Potensi Kerja Sama Akademik di Amerika Serikat dan Asia 03 Juni 2023 ← Back
Depok, Kemendikbudristek --- Perhelatan konferensi dan pameran pendidikan tinggi terbesar pendidikan tinggi, NAFSA, baru saja ditutup Jumat (2/6), di Washington D.C. Amerika Serikat. Universitas Indonesia (UI) yang juga berpartisipasi dalam ajang tersebut berhasil menjaring 91 calon mitra yang tertarik bekerja sama dengan UI. Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro, di Depok, Jawa Barat, Sabtu (3/6).
“Setiap hari, booth UI rata-rata dikunjungi 30-35 orang yang berasal dari universitas dan non-universitas. Sekalipun UI menargetkan menjadi perguruan tinggi terkemuka di ASEAN, namun kami juga ingin memperluas hingga ke level dunia. Kami ingin dikenal sebagai perguruan tinggi asal Indonesia yang memiliki riset inovatif yang bermanfaat di tingkat global,” ujarnya.
UI dan 14 perguruan tinggi dari Indonesia berpartisipasi bersama 10.000 partisipan lain yang berasal dari ratusan negara pada perhelatan NAFSA 2023. Dalam kesempatan tersebut UI menawarkan kolaborasi riset, selain kerja sama akademik, seperti pertukaran mahasiswa dan dosen.
Menurut Amelita Lusia, Kepala Biro Humas dan KIP UI, yang hadir di NAFSA 2023, dari 91 calon mitra yang terjaring saat acara, tercatat sejumlah 15 mitra sudah memiliki MoU dengan UI, namun berminat memperluas bentuk kerja samanya.
“Di luar itu, terdapat 13 mitra non-universitas yang tertarik menjalin bentuk kerja sama terkait dengan pendidikan. Selebihnya adalah universitas yang ingin memiliki perjanjian kerja sama dengan UI,” tuturnya.
Konferensi dan eksibisi NAFSA ke-73 tahun 2023 ini mengusung tema Inspiring an Inclusive Future dan berlangsung sejak 30 Mei. Ajang ini merupakan wadah yang mempertemukan para edukator dari seluruh dunia. NAFSA didirikan pada tahun 1948 (saat itu merupakan singkatan dari National Association of Foreign Student Adviser), merefleksikan tujuannya menjadi wadah bagi para profesional yang bekerja dengan mahasiswa internasional di kampus. Pada 1964 namanya menjadi National Association for Foreign Student Affair. Berikutnya, pada 1990 menjadi NAFSA: Association of International Educators.
Konferensi tahunan NAFSA pertama kali diselenggarakan pada 1949 di Cleveland, Ohio. Sejak saat itu, NAFSA Annual Conference & Expo diadakan di 38 kota di Amerika Serikat (AS) maupun Kanada. Event ini merupakan yang terbesar dan sangat komprehensif dalam menghadirkan para profesional di dunia pendidikan dari seluruh dunia. NAFSA merupakan satu-satunya ajang tahunan yang mempertemukan educators, exhibitors, dan mitra bisnis dari dunia pendidikan dalam satu arena. (Humas UI/Editor: Aline R.)
Sumber :
“Setiap hari, booth UI rata-rata dikunjungi 30-35 orang yang berasal dari universitas dan non-universitas. Sekalipun UI menargetkan menjadi perguruan tinggi terkemuka di ASEAN, namun kami juga ingin memperluas hingga ke level dunia. Kami ingin dikenal sebagai perguruan tinggi asal Indonesia yang memiliki riset inovatif yang bermanfaat di tingkat global,” ujarnya.
UI dan 14 perguruan tinggi dari Indonesia berpartisipasi bersama 10.000 partisipan lain yang berasal dari ratusan negara pada perhelatan NAFSA 2023. Dalam kesempatan tersebut UI menawarkan kolaborasi riset, selain kerja sama akademik, seperti pertukaran mahasiswa dan dosen.
Menurut Amelita Lusia, Kepala Biro Humas dan KIP UI, yang hadir di NAFSA 2023, dari 91 calon mitra yang terjaring saat acara, tercatat sejumlah 15 mitra sudah memiliki MoU dengan UI, namun berminat memperluas bentuk kerja samanya.
“Di luar itu, terdapat 13 mitra non-universitas yang tertarik menjalin bentuk kerja sama terkait dengan pendidikan. Selebihnya adalah universitas yang ingin memiliki perjanjian kerja sama dengan UI,” tuturnya.
Konferensi dan eksibisi NAFSA ke-73 tahun 2023 ini mengusung tema Inspiring an Inclusive Future dan berlangsung sejak 30 Mei. Ajang ini merupakan wadah yang mempertemukan para edukator dari seluruh dunia. NAFSA didirikan pada tahun 1948 (saat itu merupakan singkatan dari National Association of Foreign Student Adviser), merefleksikan tujuannya menjadi wadah bagi para profesional yang bekerja dengan mahasiswa internasional di kampus. Pada 1964 namanya menjadi National Association for Foreign Student Affair. Berikutnya, pada 1990 menjadi NAFSA: Association of International Educators.
Konferensi tahunan NAFSA pertama kali diselenggarakan pada 1949 di Cleveland, Ohio. Sejak saat itu, NAFSA Annual Conference & Expo diadakan di 38 kota di Amerika Serikat (AS) maupun Kanada. Event ini merupakan yang terbesar dan sangat komprehensif dalam menghadirkan para profesional di dunia pendidikan dari seluruh dunia. NAFSA merupakan satu-satunya ajang tahunan yang mempertemukan educators, exhibitors, dan mitra bisnis dari dunia pendidikan dalam satu arena. (Humas UI/Editor: Aline R.)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 531 kali
Editor :
Dilihat 531 kali