Pertemuan Konsultasi Regional tentang Declaration on Early Childhood Care and Education 27 Juni 2023 ← Back
Serpong, Kemendikbudristek — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), serta didukung oleh The ASEAN Secretariat dan The Southeast Asian Ministers of Education Organization Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP) menyelenggarakan Regional Consultation Meeting on Declaration on Early Childhood Care and Education sebagai bagian dalam merencanakan forum Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE) yang akan melibatkan Menteri Pendidikan negara anggota ASEAN.
Pertemuan tersebut pada intinya membahas draf naskah deklarasi Menteri Pendidikan Asia Tenggara terkait transformasi Pendidikan Anak Usia Dini di Kawasan termasuk di seluruh negara anggota ASEAN yang diharapkan dapat diadopsi pada Pertemuan Tingkat Kepala Negara ASEAN dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-43 yang akan dilaksanakan pada awal September 2023.
Kegiatan ini melibatkan ASEAN Secretariat dengan mengundang perwakilan Kementerian Pendidikan Negara Anggota ASEAN, tenaga ahli, mitra pembangunan, organisasi international dan NGO bidang PAUD yang berjumlah 88 peserta. Pada pelaksanaan kali ini, kegiatan berisi pertemuan paralel dan diskusi kelompok yang membahas sejumlah tema terkait Pendidikan Anak Usia Dini dalam rangka menghasilkan draf Deklarasi Bersama Menteri Pendidikan Negara ASEAN yang mencakup komitmen pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini.
“Melalui forum ini, kita akan menyepakati deklarasi yang menunjukkan peran penting PAUD dalam membangun bangsa dan wilayah yang kuat dan tangguh,” ucap Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbudristek, Suharti di Tangerang, Kamis (23/6/2023).
Untuk memastikan kualitas layanan PAUD yang berkualitas bagi anak-anak, Suharti memandang perlu untuk mengarahkan semua aspek terkait seperti akses, implementasi kebijakan, peningkatan kualitas dan program pengembangan kapasitasnya, dan komitmen keuangan serta kolaborasi regional untuk berkontribusi pada pengembangan PAUD yang semakin baik di masa mendatang.
“Dan hari ini kami akan melanjutkan dengan komitmen kami yang lebih tinggi terhadap pengembangan Deklarasi PAUD yang berhasil dirumuskan sejauh ini berkat kerja sama antara Kemendikbudristek RI, Sekretariat ASEAN, UNESCO, ARNEC, SEAMEO CECCEP dan Tanoto Foundation. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka karena telah merumuskan draf
“Saya yakin bahwa deklarasi ini akan menjadi ujung tombak untuk lebih menekankan pentingnya pendidikan sejak dini,” tuturnya optimistis.
Selain pertemuan tersebut, dilaksanakan pula Rapat Koordinasi Persiapan pelaksanaan Southeast Asia Policy Dialogue on ECCE yang membahas persiapan terkait protokoler, administrasi, logistik, dan publikasi. Rapat koordinasi persiapan dibuka oleh Direktur SEAMEO CECCEP, Vina Adriany dan didampingi Ketua Kelompok Kerja Regulasi dan Tata Kelola Direktorat PAUD, Muhammad Ngasmawi. "Hingga saat ini 11 negara telah memberikan kepastian serta respons yang sangat positif terhadap pertemuan Menteri Pendidikan Negara ASEAN yang akan berlangsung 25—26 Juli 2023 mendatang di Jakarta," ujar Vina Andriany.
"Hal ini akan menjadi catatan sejarah karena merupakan Deklarasi pertama Menteri Pendidikan Asia Tenggara yang berisi komitmen tentang Pengembangan Anak Usia Dini di ASEAN. Saat ini posisi draf naskah sudah 80 persen dibuat yang akan dimatangkan kembali," ujar Vina.
Latar Belakang
Pengembangan anak usia dini termasuk dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor empat yaitu memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki memiliki akses ke pengembangan anak usia dini yang berkualitas, perawatan, dan pendidikan prasekolah dasar sehingga mereka siap untuk pendidikan dasar.
Pemberian pengasuhan dan pendidikan sejak tahun-tahun awal masa kanak-kanak memungkinkan kita untuk mempengaruhi perkembangan kesejahteraan dan perkembangan anak-anak secara keseluruhan. Perawatan pengasuhan adalah dasar dari perkembangan anak. Untuk mencapai potensi penuh maka anak usia dini membutuhkan lima komponen pengasuhan yang saling terkait dan tak terpisahkan yaitu kesehatan yang baik, nutrisi yang memadai, keselamatan dan keamanan, pengasuhan responsif dan kesempatan untuk belajar.
Konten lokal yang mewarnai PAUD sedang berkembang di negara- negara Asia Tenggara. Berbeda dengan gerakan global dalam pendidikan anak usia dini, kearifan lokal ini dalam praktiknya menggunakan bahasa Ibu dalam mengajar jarang terekspos. Praktik pendidikan anak usia dini di Indonesia dan beberapa negara lain masih didominasi oleh pendekatan barat.
Pendidikan berbasis konteks lokal yang muncul dari budaya dan sejarah lokal dapat membawa minat tersendiri dalam meningkatkan pendidikan anak usia dini dan pengasuhan di wilayah negara-negara ASEAN. Untuk mewujudkan hal tersebut maka Kemendikbudristek mengambil peran melalui penyelenggaraan Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE) tanggal 25 s.d 26 Juli 2023.
Beberapa upaya yang dilakukan, yaitu 1) meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya memberikan pendidikan anak usia dini yang berkualitas; 2) menyediakan platform untuk berbagi pengalaman dan praktik sukses dalam implementasi pendidikan anak usia dini dan pengasuhan anak di antara mitra akademik, pembuat kebijakan, praktisi, dan pemangku kepentingan; 3) mengumpulkan dan membagikan laporan negara-negara Asia Tenggara tentang pendidikan anak usia dini dan program pengasuhan anak di masing-masing negara; serta 4) mendiskusikan kebijakan yang berkaitan dengan pengasuhan dan pendidikan anak usia dini dan pengasuhan anak di Asia Tenggara. (Denty A./Editor: Evy/Zulfiah)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 963 kali
Editor :
Dilihat 963 kali