Sekolah di Bali Rangkul Masyarakat Global Lewat Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan 17 Juni 2023 ← Back
Bali, 17 Juni 2023 — Delegasi peserta dari berbagai negara peserta pertemuan Sub-Regional ESD-Net 2030 mengunjungi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Denpasar, Bali, (14/6) sebagai bagian dari kunjungan edukasi untuk pembangunan berkelanjutan. Selama kunjungan ini, delegasi mendiskusikan berbagai isu terkait pendidikan, lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Menurut Itje Chodidjah, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) saat mendampingi delegasi di SMKN 3 Denpasar, mengungkapkan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. “SMKN 3 jadi salah satu contoh bagaimana mengintegrasikan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dalam proses belajar mengajar. Selain itu juga merangkul masyarakat global lewat program pendidikan pembangunan berkelanjutan yang telah diterapkan," sambung Itje.
Delegasi internasional terdiri dari 21 negara, termasuk Jepang, Uzbekistan, Maladewa, Korea Selatan, Bhutan, Pakistan dan Filipina. Mereka mengeksplorasi bagaimana Indonesia dan Bali khususnya, mengatasi tantangan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di dalam dan luar kelas. Delegasi ini terkesan dengan upaya Bali dalam meningkatkan keberlanjutan, termasuk program pengurangan sampah dan pelindungan lingkungan yang diterapkan oleh SMAN 3 dan SMKN 3 di Denpasar.
"Kami sangat terkesan dengan inisiatif ini, terutama program peningkatan keahlian siswa seperti pengolahan sampah menjadi kreasi seperti pajangan bunga dan berbagai benda yang dapat digunakan di masyarakat," tutur Deputy Director, Federal Directorate of Education, Tabassum Naz selaku perwakilan dari Pakistan.
"Penerapan peningkatan keahlian/skills siswa dapat menjadikan siswa dan sekolahnya menunjukkan sejatinya mereka adalah pendidikan pembangunan berkelanjutan,” jelas Naz yang juga kagum dengan keahlian kreasi handuk/art towel dari siswa SMKN 3 Denpasar jurusan Akomodasi Perhotelan.
Para kepala sekolah juga merasa senang dengan kunjungan tersebut dan menyambut baik kontribusi delegasi internasional pada pemahaman mereka tentang isu-isu pembangunan berkelanjutan. “Kami sangat menyambut baik kunjungan ini, karena sekolah kami merupakan sekolah Adiwiyata yang terus konsisten dalam mewujudkan visi dan misi sebagai sekolah hijau,” ucap Kepala SMAN 3 Denpasar, Kadek Dwi Rustinawati.
Kadek menambahkan bahwa SMAN 3 Denpasar turut menggerakkan siswa-siswanya untuk mencintai lingkungan, menjaga lingkungan, dan mewujudkan lingkungan sehat sebagai tempat belajar yang aman dan nyaman.
“Pembelajaran di sekolah kami terintegrasi dengan pembelajaran yang berbasis lingkungan. Hal itu tercermin dari setiap kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, maupun kegiatan kokurikuler di sekolah,” ungkap Kadek.
Tak ketinggalan, siswa dari sekolah yang dikunjungi juga memberikan pandangannya. I Made Surya Niyana Pasek, siswa kelas 11 SMAN 3 Denpasar, mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang dengan kunjungan delegasi internasional ke sekolahnya. “Dengan kunjungan ini, saya dapat menunjukkan hasil kerja kami menjaga lingkungan secara berkelanjutan di sekolah kepada delegasi internasional,” ucap siswa yang akrab disapa Surya.
Surya yang merupakan Koordinator Pembuatan Pupuk Kompos di sekolahnya mengatakan, bahwa kedatangan delegasi internasional ini dapat dijadikan wadah bertukar pikiran dengan para guru dan siswa dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Wangchuk, perwakilan dari Bhutan, yang merupakan Curriculum Developer di Ministry of Education and Skills Development, mengatakan bahwa dirinya sangat senang dapat mengunjungi SMAN 3 Denpasar. “Sebagai seorang guru selama sebelas tahun, saya sangat senang melihat sekolah ini bergerak ke arah yang benar. Karena para siswa bukan hanya mempelajari pengetahuan di dalam kelas, namun para siswa turut diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi di luar kelas dan belajar berdasarkan penelitian,” ujar Wangchuk seraya mengapresiasi kegiatan pembelajaran di SMAN 3 Denpasar.
Adapun rangkaian kegiatan lainnya yang dilakukan oleh delegasi di SMKN 3 yaitu menyaksikan pagelaran fesyen siswa yang menggunakan busana dari bahan daur ulang plastik, mengunjungi hotel edukasi/edutel yang menjadi tempat pelatihan siswa jurusan Akomodasi Perhotelan, menikmati suguhan olahan teh bunga Telang dan Rosella, mencoba pijat refleksi kaki dengan menggunakan minyak pijat dari olahan bahan ramah lingkungan.
Sedangkan di SMAN 3, delegasi berkesempatan untuk menyaksikan hasil karya ilmiah yang hasilnya dapat berguna masyarakat, diantaranya pemanfaatan sampah kulit jeruk dan bunga kamboja untuk dijadikan sebagai aromaterapi untuk menghilangkan stres, pemanfaatan sampah label minuman dan cangkang keong emas untuk dijadikan biokomposit yang dapat dijadikan berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta KNIU dan Pemerintah Jepang telah sukses melakukan kolaborasi dalam mengadakan Pertemuan tingkat Regional Asia-Pasifik tentang Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan/Education for Sustainable Development (ESD) di Bali pada tanggal 12 hingga 14 Juni 2023.
Pertemuan dan kunjungan edukasi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memperkuat kerjasama antarnegara dalam rangka mengembangkan pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan di Asia-Pasifik. (Rayhan Parady, Andrew Fangidae/Editor: Seno Hartono)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Dapatkan informasi lengkap tentang Merdeka Belajar melalui: http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 285/sipers/A6/VI/2023
Menurut Itje Chodidjah, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) saat mendampingi delegasi di SMKN 3 Denpasar, mengungkapkan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. “SMKN 3 jadi salah satu contoh bagaimana mengintegrasikan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dalam proses belajar mengajar. Selain itu juga merangkul masyarakat global lewat program pendidikan pembangunan berkelanjutan yang telah diterapkan," sambung Itje.
Delegasi internasional terdiri dari 21 negara, termasuk Jepang, Uzbekistan, Maladewa, Korea Selatan, Bhutan, Pakistan dan Filipina. Mereka mengeksplorasi bagaimana Indonesia dan Bali khususnya, mengatasi tantangan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di dalam dan luar kelas. Delegasi ini terkesan dengan upaya Bali dalam meningkatkan keberlanjutan, termasuk program pengurangan sampah dan pelindungan lingkungan yang diterapkan oleh SMAN 3 dan SMKN 3 di Denpasar.
"Kami sangat terkesan dengan inisiatif ini, terutama program peningkatan keahlian siswa seperti pengolahan sampah menjadi kreasi seperti pajangan bunga dan berbagai benda yang dapat digunakan di masyarakat," tutur Deputy Director, Federal Directorate of Education, Tabassum Naz selaku perwakilan dari Pakistan.
"Penerapan peningkatan keahlian/skills siswa dapat menjadikan siswa dan sekolahnya menunjukkan sejatinya mereka adalah pendidikan pembangunan berkelanjutan,” jelas Naz yang juga kagum dengan keahlian kreasi handuk/art towel dari siswa SMKN 3 Denpasar jurusan Akomodasi Perhotelan.
Para kepala sekolah juga merasa senang dengan kunjungan tersebut dan menyambut baik kontribusi delegasi internasional pada pemahaman mereka tentang isu-isu pembangunan berkelanjutan. “Kami sangat menyambut baik kunjungan ini, karena sekolah kami merupakan sekolah Adiwiyata yang terus konsisten dalam mewujudkan visi dan misi sebagai sekolah hijau,” ucap Kepala SMAN 3 Denpasar, Kadek Dwi Rustinawati.
Kadek menambahkan bahwa SMAN 3 Denpasar turut menggerakkan siswa-siswanya untuk mencintai lingkungan, menjaga lingkungan, dan mewujudkan lingkungan sehat sebagai tempat belajar yang aman dan nyaman.
“Pembelajaran di sekolah kami terintegrasi dengan pembelajaran yang berbasis lingkungan. Hal itu tercermin dari setiap kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, maupun kegiatan kokurikuler di sekolah,” ungkap Kadek.
Tak ketinggalan, siswa dari sekolah yang dikunjungi juga memberikan pandangannya. I Made Surya Niyana Pasek, siswa kelas 11 SMAN 3 Denpasar, mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang dengan kunjungan delegasi internasional ke sekolahnya. “Dengan kunjungan ini, saya dapat menunjukkan hasil kerja kami menjaga lingkungan secara berkelanjutan di sekolah kepada delegasi internasional,” ucap siswa yang akrab disapa Surya.
Surya yang merupakan Koordinator Pembuatan Pupuk Kompos di sekolahnya mengatakan, bahwa kedatangan delegasi internasional ini dapat dijadikan wadah bertukar pikiran dengan para guru dan siswa dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Wangchuk, perwakilan dari Bhutan, yang merupakan Curriculum Developer di Ministry of Education and Skills Development, mengatakan bahwa dirinya sangat senang dapat mengunjungi SMAN 3 Denpasar. “Sebagai seorang guru selama sebelas tahun, saya sangat senang melihat sekolah ini bergerak ke arah yang benar. Karena para siswa bukan hanya mempelajari pengetahuan di dalam kelas, namun para siswa turut diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi di luar kelas dan belajar berdasarkan penelitian,” ujar Wangchuk seraya mengapresiasi kegiatan pembelajaran di SMAN 3 Denpasar.
Adapun rangkaian kegiatan lainnya yang dilakukan oleh delegasi di SMKN 3 yaitu menyaksikan pagelaran fesyen siswa yang menggunakan busana dari bahan daur ulang plastik, mengunjungi hotel edukasi/edutel yang menjadi tempat pelatihan siswa jurusan Akomodasi Perhotelan, menikmati suguhan olahan teh bunga Telang dan Rosella, mencoba pijat refleksi kaki dengan menggunakan minyak pijat dari olahan bahan ramah lingkungan.
Sedangkan di SMAN 3, delegasi berkesempatan untuk menyaksikan hasil karya ilmiah yang hasilnya dapat berguna masyarakat, diantaranya pemanfaatan sampah kulit jeruk dan bunga kamboja untuk dijadikan sebagai aromaterapi untuk menghilangkan stres, pemanfaatan sampah label minuman dan cangkang keong emas untuk dijadikan biokomposit yang dapat dijadikan berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta KNIU dan Pemerintah Jepang telah sukses melakukan kolaborasi dalam mengadakan Pertemuan tingkat Regional Asia-Pasifik tentang Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan/Education for Sustainable Development (ESD) di Bali pada tanggal 12 hingga 14 Juni 2023.
Pertemuan dan kunjungan edukasi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memperkuat kerjasama antarnegara dalam rangka mengembangkan pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan di Asia-Pasifik. (Rayhan Parady, Andrew Fangidae/Editor: Seno Hartono)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Dapatkan informasi lengkap tentang Merdeka Belajar melalui: http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 285/sipers/A6/VI/2023
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 663 kali
Editor :
Dilihat 663 kali