Tiga Ratus Mahasiswa Terpilih untuk Mengikuti IISMA Co-funding Angkatan Pertama  20 Juli 2023  ← Back



Jakarta, Kemendikbudristek
-Setelah melalui serangkaian proses seleksi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memilih 300 mahasiswa program sarjana dan vokasi dari 63 perguruan tinggi untuk mengikuti Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) Co-funding 2023.
 
Peserta IISMA Co-funding jalur sarjana akan menjalani studi di 15 mitra perguruan tinggi, seperti University of Colorado Boulder, University of Liverpool, dan Hanyang University. Sementara peserta jalur vokasi akan menjalani studi di lima perguruan tinggi mitra. Menjelang keberangkatan para peserta, pengelola program IISMA menyelenggarakan kegiatan Welcome Gathering secara daring, Kamis (20/7/2023).
 
“Selamat kepada adik-adik mahasiswa yang telah terpilih dan lolos seleksi untuk mengikuti IISMA Co-funding. Proses seleksi ini cukup panjang. Hal itu tidak lain adalah untuk memastikan mahasiswa terbaiklah yang bisa berangkat mengikuti IISMA,” tutur Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, di Jakarta.
 
Program IISMA, terangnya, merupakan sebuah inisiatif untuk memfasilitasi mobilitas mahasiswa Indonesia ke berbagai perguruan tinggi terbaik dunia, mengakses sumber daya akademik yang melimpah, serta membuka kesempatan interaksi antara mahasiswa dengan para akademisi dan intelektual muda yang luar biasa di luar negeri.
 
Dalam kegiatan ini, Nizam menyampaikan pesan kepada mahasiswa untuk dapat menggunakan kesempatan belajar di luar negeri secara maksimal. “Pengalaman belajar di luar negeri jangan disia-siakan sehingga pengalaman yang sangat langka ini betul-betul membawa dampak dan manfaat bagi masa depan adik-adik sekalian. Jaga kesehatan, jaga diri, dan jaga nama baik Indonesia,” ucapnya.
 
Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menegaskan bahwa Program IISMA menjadi salah satu program yang dapat memfasilitasi mahasiswa vokasi untuk memperoleh berbagai kecakapan umum. Hal ini sejalan dengan semangat pendidikan vokasi yang dirancang untuk mendukung upaya percepatan pembangunan SDM yang terampil dan berdaya saing tidak hanya di kancah nasional, tetapi juga merambah hingga ke pasar global.
 
Dirjen Kiki menyambut antusias keterlibatan sejumlah mitra dunia usaha dan dunia industri yang ikut mendukung pelaksanaan program ini yang turut menjadi sponsor program IISMA Co-funding. “Kolaborasi ini sangat sesuai dengan paradigma baru yang mendorong industri ikut terlibat dalam penyiapan lulusan perguruan tinggi sedemikian rupa sehingga lulusan perguruan tinggi dapat langsung berkontribusi bagi dunia usaha dan dunia industri,” terangnya.
 
Program IISMA yang sebelumnya telah berlangsung dalam dua angkatan telah memberikan kesempatan bagi ribuan mahasiswa untuk merasakan pengalaman belajar yang unik sekaligus bermakna di berbagai perguruan tinggi terbaik dunia. IISMA Co-funding yang dibuka untuk pertama kalinya di tahun 2023 ini, menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk memfasilitasi lebih banyak mahasiswa mengikuti Program IISMA, sehingga dampak dari program ini juga semakin masif.
 
Pendaftar IISMA Co-funding berjumlah 633 mahasiswa, yang berasal dari 16 wilayah LLDIKTI seluruh Indonesia. Untuk memilih calon peserta terbaik, para mahasiswa mengikuti proses seleksi berkas, Tes Kebinekaan, serta wawancara.
 
“Saya harap kalian dapat senantiasa mengingat pesan-pesan yang telah disampaikan hari ini. Ingatlah bahwa kalian mengemban suatu amanah dan kepercayaan besar yang diberikan oleh negara. Jagalah amanah tersebut, gunakan kesempatan berharga ini untuk menyerap pengetahuan dan pengalaman yang bernilai,” pesan Kepala Program IISMA, Rachmat Sriwijaya.*** (Penulis: Tim MBKM/Editor: Denty A.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 774 kali