Mahasiswa UCL London Apresiasi Program Kampus Merdeka  09 Agustus 2023  ← Back



London, Kemendikbudristek - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London menjadi tuan rumah salah satu sesi UCL Youth and Globalisation Summer Course 2023, yang diselenggarakan University College London (UCL), salah satu kampus kelas dunia pada Rabu (2/8). Kegiatan ini mengambil topik Youth Agency in a Globalising World; Lesson Learned from Perhimpunan Pelajar Indonesia (Indonesian Students Association). Para peserta kelas musim panas ini mendiskusikan perihal peran organisasi kepemudaan dalam globalisasi dan mengambil kasus kiprah Persatuan Pelajar Indonesia (PPI).

Sesi diskusi dibuka dengan sambutan Duta Besar RI untuk Britania Raya, Desra Percaya, yang menekankan pentingnya pendidikan dan kolaborasi masyarakat lintas negara dalam rangka membangun wawasan global citizenship untuk kesejahteraan bersama.

“Peran pemuda khususnya mahasiswa sangat penting dalam mempererat hubungan antar negara. Saya apresiasi kehadiran anda di KBRI London untuk mengenal lebih dekat tentang Indonesia,” kata Duta Besar RI untuk Inggris.

Pada kesempatan yang sama, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London, Khairul Munadi, menyampaikan upaya pemerintah Indonesia dalam mendukung generasi muda membangun wawasan dan keterampilan global melalui berbagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Program Kampus Merdeka menjadi salah satu program andalan pemerintah Indonesia dalam mempersiapkan generasi muda  yang siap menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja, dan kemajuan teknologi yang pesat, serta berwawasan global”, ungkap Atdikbud London.

Secara khusus, turut dikenalkan program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA), sebagai salah satu program unggulan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Para peserta juga berkesempatan untuk berdiskusi dengan wakil koordinator PPI dunia, Hamzah Assuudy Lubis, dan Ketua dan Sekjen PPI UK, Muhammad Affin Bahtiar, dan M. Syaeful Mujab. Acara ini menjadi sarana berharga untuk bertukar ide dan wawasan antara generasi muda Indonesia dan mahasiswa UCL.

Darius, salah satu peserta asal Perancis, memberikan apresiasi positif terhadap inisiatif Kampus Merdeka. Menurutnya program mobilitas seperti IISMA sangat bermanfaat untuk memberi pengalaman global kepada para pemuda. Selain pengalaman belajar, program ini juga memungkinkan para mahasiswa beriteraksi dengan sejawat dari berbagai negera. Dan sangat membantu dalam membangun wawasan global citizen.

"Masa 6 bulan sebetulnya terasa singkat untuk benar-benar mengenal dan mengalami banyak hal. Ada begitu banyak aspek dari kehidupan dan budaya di negara tujuan yang belum sempat ditelusuri," ujar Darius memberi masukan untuk program IISMA.

Anna, mahasiswa asal Amerika serikat, menekankan bahwa program semacam IISMA tidak hanya memberikan manfaat bagi peserta program, tetapi juga memperkuat promosi budaya dan citra positif sebuah negara di dunia internasional. Mereka dapat menjadi duta bangsa yang membawa pesan-pesan perdamaian dan kekayaan kultural sebuah bangsa ke dunia luar.

Para mahasiswa UCL sangat mengapresiasi dukungan pemerintah Indonesia yang memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk merasakan pengalaman belajar di luar negeri, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan finansial. Menurut mereka, tidak semua negara punya program strategis seperti IISMA.

Di antara para peserta, terdapat tujuh orang penerima beasiswa IISMA vokasi. "Saya merasa sangat beruntung bisa menjadi peserta IISMA. Program ini memberikan kesempatan langka bagi kami untuk bisa mengembangkan diri dan memiliki pengalaman internasional", ujar Farrel Alhakim salah satu awardee.

Dorothy Ferary, dosen pengampu mata kuliah Youth and Globalisation dan juga koordinator IISMA Vokasi di UCL mengatakan bahwa Indonesia memiliki sejarah Youth Agency yang panjang.

Kemerdekaan Indonesia adalah salah satu contoh di masa lalu. Sekarang, dengan program Kampus Merdeka, pemerintah memberikan platform kepada anak-anak muda Indonesia untuk terus menjadi agen-agen perubahan di masyarakat.  

Semoga kunjungan ini menjadi langkah maju dalam pengembangan pendidikan global dan diharapkan kerja sama serta kolaborasi antarbangsa dalam bidang pendidikan dan pemuda dapat semakin diperkuat. (Atdikbud London/Rayhan Parady, Editor: Seno Hartono)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 531 kali