95 tahun Sumpah Pemuda, Kemendikbudristek Terus Gelorakan Semangat Berbahasa Indonesia  31 Oktober 2023  ← Back

Jakarta, 31 Oktober 2023 – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) bersama mahasiswa Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Angkatan 5 kembali mengadakan webinar dengan tema “Mewujudkan Gen-Z yang Beretika dan Literat dalam Mengonsumsi dan Memproduksi Konten di Era Digital”, pada Senin (30/10).

Ketua panitia webinar, Alifa Salsabila Deshendra, melaporkan bahwa pelaksanaan webinar bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi, khususnya dalam mengonsumsi dan memproduksi konten di era digital tanpa mengesampingkan pentingnya etika. 

Memproduksi konten berkualitas di era digital tentunya perlu didukung kemampuan ketrampilan talenta bahasa yang baik. Senada dengan hal tersebut, Deputi Direktur Administrasi SEAQIL dan Penanggung Jawab Kegiatan MSIB Angkatan 5, Misbah Fikrianto, mengatakan bahwa peringatan 95 tahun Sumpah Pemuda menjadi momentum bagi generasi muda untuk meningkatkan kemampuan bahasa guna menjadi bekal kompetensi yang cakap. Sehingga generasi muda kelak menjadi SDM yang unggul dan memiliki daya saing yang tinggi.

“Setelah melewati 95 tahun, peringatan hari Sumpah Pemuda terus menjadi bagian penting bagi bangsa Indonesia. Bukan hanya sekedar memperingati, tetapi juga harus mengamalkan diktum Sumpah Pemuda yang salah satunya adalah pengembangan Bahasa Indonesia,” ujar Misbah.

Dosen Pembimbing Program MSIB Angkatan 5 SEAQIL, Nuning Yudhi Prasetyani, dalam sambutannya menambahkan bahwa kemampuan talenta bahasa juga dapat meningkatkan kreatifitas generasi muda untuk melahirkan konten berkualitas di era digital. 

“Kemampuan bahasa yang baik dapat dimanfaatkan bukan hanya sekadar membuat konten, namun juga bisa mengkurasi berbagai konten yang dikonsumsi sehingga memilah mana konten yang baik maupun yang tidak,” ucap Nuning.

Sebagai penutup sambutan dalam webinar, Plt. Direktur SEAQIL, R. Dian Muniroh, menuturkan bahwa episode perjuangan pendidikan dan pemberdayaan dengan menerapkan semangat Sumpah Pemuda di era teknologi ini diharapkan dapat melahirkan tiga hal. Pertama, membangun persatuan dan menghormati perbedaan. Kedua, ruang menggunakan kekuatan teknologi dan media sosial difungsikan untuk mengadvokasi perubahan sosial. Dan ketiga, memanfaatkan teknologi untuk berbagi pengetahuan dengan memahami etika dan literasi digital.

“Semoga generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab dalam memanfaatkan teknologi untuk kemajuan sosial dan masyarakat. Selain itu, bisa menghormati dalam sebuah perbedaan, serta memberikan inspirasi dan memotivasi untuk terus mengembangkan diri dalam menghadapi era digital yang terus berkembang,” ujar Dian.

Dalam kegiatan webinar ini terdapat 3 pengisi materi, antara lain Herdimas Erick P. Ramadhan, mahasiswa Sastra Inggris Universitas Brawijaya, berbicara mengenai “Pentingnya Kepenulisan Sebagai Sarana Pengembangan Diri bagi Pemuda di Era Digital”. Muhammad Adya Ibrahim, mahasiswa Desain Komunikasi Visual Universitas Pendidikan Indonesia, mempresentasikan materi “Implementasi Amati, Tiru, Modifikasi (ATM) yang Baik di Dunia Digital”. Dan terakhir, Vivi Nurma Lestari, mahasiswa Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta, mempresentasikan materi “Beretika: Bijak Mengonsumsi Konten di Media Digital”. (Penulis: SEAQIL / Editor: Destian, Azis P.)







Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 589/sipres/A6/X/2023

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 240 kali