PembaTIK 2023: Memperkuat Pendidikan Digital dan Memberdayakan Guru sebagai Pemimpin Teknologi 10 Oktober 2023 ← Back
Jakarta, 10 Oktober 2023 --- Sejalan dengan misi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memperkuat pembelajaran digital, Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) menginisiasi program Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi/TIK (PembaTIK 2023). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi TIK guru dan mempromosikan penggunaan teknologi di dunia pendidikan.
Dengan tema "Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar," PembaTIK 2023 berfokus pada pemberdayaan guru dalam meningkatkan kompetensi mereka memanfaatkan teknologi untuk kebutuhan pembelajaran.
Program yang telah dimulai sejak bulan Juli 2023, saat ini telah memasuki tahap akhir, yaitu Level 4, di mana 30 peserta terbaik dari 38 provinsi di Indonesia akan mengikuti Tahap Berbagi dan Berkolaborasi.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbudristek, Suharti saat membuka Kuliah Umum PembaTIK 2023 Level 4, (9/10) menyatakan bahwa dengan adanya pandemi COVID-19 mendorong para pendidik di Indonesia untuk beradaptasi memanfaatkan teknologi.
“Dengan adanya kompetensi berbagi, Kemendikbudristek mendorong guru tidak hanya mampu menerapkan pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar dan mengajar, tetapi juga dalam karya inovasi dalam pembelajaran,” jelas Suharti.
Suharti menambahkan, program PembaTIK diharapkan dapat menjadi pemantik untuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia. “PembaTIK level 4 dapat menjadi wadah berbagi wawasan, dan bertukar ilmu pengetahuan antarguru. Manfaatkan dengan baik, jangan kendorkan semangat hingga tuntas mengikuti program PembaTIK 2023,” tegas Sesjen Suharti.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusdatin, Muhamad Hasan Chabibie, mengungkapkan pelaksanaan PembaTIK ini diselenggarakan berjenjang 4 (empat) level, yaitu level 1-Literasi TIK, level 2-Implementasi TIK, level 3-Kreasi TIK, dan level 4-Berbagi dan Berkolaborasi. PembaTIK level 1-Literasi TIK telah diikuti sebanyak 79.919 peserta dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB dan Sekolah Luar Negeri di seluruh Indonesia yang berlangsung secara daring pada bulan Juli 2023.
Berikutnya, PembaTIK level 2-Implementasi TIK diselenggarakan pada bulan Agustus dan diikuti sebanyak 33.923 peserta. PembaTIK level 3-Kreasi TIK diikuti oleh 13.931 peserta. Untuk PembaTIK level 4-Berbagi dan Berkolaborasi, peserta yang lolos sebanyak 1.066 orang. Dari jumlah tersebut akan diseleksi kembali hingga mendapatkan 1 peserta terbaik dari setiap provinsi di Indonesia untuk menjadi Duta Teknologi 2023.
“Tingkat Berbagi dan Berkolaborasi dari PembaTIK memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan praktik terbaik dalam memanfaatkan TIK untuk pendidikan. Mereka didorong untuk saling belajar dari keahlian masing-masing dan menumbuhkan inovasi dalam metode pengajaran dan pembelajaran berbasis teknologi,” ujar Hasan.
Para peserta PembaTIK yang telah lolos di Level 4 berkesempatan mengikuti sesi bersama narasumber yang berkecimpung di dunia TIK, seperti Lenang Manggala yang meraih penghargaan Innovation Heroes dan Uwes Anis Chaeruman.
Pada kesempatan yang sama, turut hadir pendiri komunitas Nyalanesia, Lenang Manggala. Komunitasnya bergerak membantu guru, sekolah dan Dinas Pendidikan untuk mengembangkan program literasi secara terpadu, dan mudah, serta berbagi tentang bagaimana membangun pola pikir Inovator dalam ekosistem digital pendidikan.
“Seorang guru diharapkan mampu tidak hanya piawai menguasai perangkat pembelajaran berbasis digital, namun juga mampu menjembatani peserta didik untuk cakap menguasai teknologi dengan tepat untuk memimpin perubahan di masa mendatang,” ucap Lenang.
Sementara itu, Uwes Anis Chaeruman menguraikan materi tentang pembelajaran di era digital. “Menguasai teknologi untuk meningkatkan proses pembelajaran tidak hanya piawai menggunakan perangkat keras (hardware) ataupun perangkat lunak (software), tapi harus dibarengi dengan pemahaman pedagogik pemanfaatan teknologi tersebut untuk meningkatkan pembelajaran,” tutur Uwes.
Narasumber lainnya yang merupakan pakar komunikasi digital, kolaborasi, dan public speaking, Sherly Annavita Rahmi menekankan pentingnya peserta PembaTIK Level 4 memiliki kemampuan komunikasi yang mumpuni, mengingat di antara peserta akan ada yang terpilih menjadi Duta Teknologi.
“Rahasia public speaking yaitu, alih ide (transfer idea), dan memiliki kepekaan yang sama (feeling the same emotion),” pungkas Sherly.
Dampak dari PembaTIK lebih dari sekadar ruang kelas. Kemendikbudristek bermaksud untuk menumbuhkan generasi baru yang melek teknologi dan siap menghadapi tantangan global. Di era digital saat ini, kemahiran teknologi sangat penting, dan guru memainkan peran penting dalam membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk berkembang dalam lanskap global yang kompetitif.
Hal tersebut ditegaskan lewat dukungan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kemendikbudristek, Nunuk Suryani. “Duta Teknologi adalah guru-guru terpilih yang akan menjadi jangkar teknologi pendidikan dan mampu menggerakkan unsur-unsur lain yang diperlukan dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran khususnya pemanfaatan platform teknologi yang dimiliki oleh Kemendikbudristek,” pungkas Nunuk Suryani. (Andrew/Editor: Denty)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Dapatkan informasi lengkap tentang Merdeka Belajar melalui: http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2023
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 512/sipers/A6/X/2023
Dengan tema "Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar," PembaTIK 2023 berfokus pada pemberdayaan guru dalam meningkatkan kompetensi mereka memanfaatkan teknologi untuk kebutuhan pembelajaran.
Program yang telah dimulai sejak bulan Juli 2023, saat ini telah memasuki tahap akhir, yaitu Level 4, di mana 30 peserta terbaik dari 38 provinsi di Indonesia akan mengikuti Tahap Berbagi dan Berkolaborasi.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbudristek, Suharti saat membuka Kuliah Umum PembaTIK 2023 Level 4, (9/10) menyatakan bahwa dengan adanya pandemi COVID-19 mendorong para pendidik di Indonesia untuk beradaptasi memanfaatkan teknologi.
“Dengan adanya kompetensi berbagi, Kemendikbudristek mendorong guru tidak hanya mampu menerapkan pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar dan mengajar, tetapi juga dalam karya inovasi dalam pembelajaran,” jelas Suharti.
Suharti menambahkan, program PembaTIK diharapkan dapat menjadi pemantik untuk meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia. “PembaTIK level 4 dapat menjadi wadah berbagi wawasan, dan bertukar ilmu pengetahuan antarguru. Manfaatkan dengan baik, jangan kendorkan semangat hingga tuntas mengikuti program PembaTIK 2023,” tegas Sesjen Suharti.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusdatin, Muhamad Hasan Chabibie, mengungkapkan pelaksanaan PembaTIK ini diselenggarakan berjenjang 4 (empat) level, yaitu level 1-Literasi TIK, level 2-Implementasi TIK, level 3-Kreasi TIK, dan level 4-Berbagi dan Berkolaborasi. PembaTIK level 1-Literasi TIK telah diikuti sebanyak 79.919 peserta dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB dan Sekolah Luar Negeri di seluruh Indonesia yang berlangsung secara daring pada bulan Juli 2023.
Berikutnya, PembaTIK level 2-Implementasi TIK diselenggarakan pada bulan Agustus dan diikuti sebanyak 33.923 peserta. PembaTIK level 3-Kreasi TIK diikuti oleh 13.931 peserta. Untuk PembaTIK level 4-Berbagi dan Berkolaborasi, peserta yang lolos sebanyak 1.066 orang. Dari jumlah tersebut akan diseleksi kembali hingga mendapatkan 1 peserta terbaik dari setiap provinsi di Indonesia untuk menjadi Duta Teknologi 2023.
“Tingkat Berbagi dan Berkolaborasi dari PembaTIK memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan praktik terbaik dalam memanfaatkan TIK untuk pendidikan. Mereka didorong untuk saling belajar dari keahlian masing-masing dan menumbuhkan inovasi dalam metode pengajaran dan pembelajaran berbasis teknologi,” ujar Hasan.
Para peserta PembaTIK yang telah lolos di Level 4 berkesempatan mengikuti sesi bersama narasumber yang berkecimpung di dunia TIK, seperti Lenang Manggala yang meraih penghargaan Innovation Heroes dan Uwes Anis Chaeruman.
Pada kesempatan yang sama, turut hadir pendiri komunitas Nyalanesia, Lenang Manggala. Komunitasnya bergerak membantu guru, sekolah dan Dinas Pendidikan untuk mengembangkan program literasi secara terpadu, dan mudah, serta berbagi tentang bagaimana membangun pola pikir Inovator dalam ekosistem digital pendidikan.
“Seorang guru diharapkan mampu tidak hanya piawai menguasai perangkat pembelajaran berbasis digital, namun juga mampu menjembatani peserta didik untuk cakap menguasai teknologi dengan tepat untuk memimpin perubahan di masa mendatang,” ucap Lenang.
Sementara itu, Uwes Anis Chaeruman menguraikan materi tentang pembelajaran di era digital. “Menguasai teknologi untuk meningkatkan proses pembelajaran tidak hanya piawai menggunakan perangkat keras (hardware) ataupun perangkat lunak (software), tapi harus dibarengi dengan pemahaman pedagogik pemanfaatan teknologi tersebut untuk meningkatkan pembelajaran,” tutur Uwes.
Narasumber lainnya yang merupakan pakar komunikasi digital, kolaborasi, dan public speaking, Sherly Annavita Rahmi menekankan pentingnya peserta PembaTIK Level 4 memiliki kemampuan komunikasi yang mumpuni, mengingat di antara peserta akan ada yang terpilih menjadi Duta Teknologi.
“Rahasia public speaking yaitu, alih ide (transfer idea), dan memiliki kepekaan yang sama (feeling the same emotion),” pungkas Sherly.
Dampak dari PembaTIK lebih dari sekadar ruang kelas. Kemendikbudristek bermaksud untuk menumbuhkan generasi baru yang melek teknologi dan siap menghadapi tantangan global. Di era digital saat ini, kemahiran teknologi sangat penting, dan guru memainkan peran penting dalam membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk berkembang dalam lanskap global yang kompetitif.
Hal tersebut ditegaskan lewat dukungan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kemendikbudristek, Nunuk Suryani. “Duta Teknologi adalah guru-guru terpilih yang akan menjadi jangkar teknologi pendidikan dan mampu menggerakkan unsur-unsur lain yang diperlukan dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran khususnya pemanfaatan platform teknologi yang dimiliki oleh Kemendikbudristek,” pungkas Nunuk Suryani. (Andrew/Editor: Denty)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Dapatkan informasi lengkap tentang Merdeka Belajar melalui: http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2023
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 512/sipers/A6/X/2023
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2722 kali
Editor :
Dilihat 2722 kali