Pembekalan Wawasan Kebangsaan: Tumbuhkan Karakter dan Kepemimpinan bagi Penerima ADEM Repatriasi  14 Oktober 2023  ← Back

Banjarbaru, 13 Oktober 2023 --- Sebanyak 48 siswa penerima beasiswa program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Repatriasi tahun 2023 jalani pendidikan wawasan kebangsaan di Kantor Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Selatan, pada 12 s.d. 15 Oktober 2023. Selanjutnya, mereka akan kembali melanjutkan pendidikannya di SMA/SMK selama tiga tahun berdasarkan penempatannya masing-masing di tiga provinsi, yaitu Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, meminta para penerima beasiswa ADEM Repatriasi untuk menorehkan prestasi sebanyak mungkin. Ia menegaskan, para siswa harus memanfaatkan kesempatan belajar dengan semaksimal mungkin mengingat kesempatan belajar dengan beasiswa tidak didapatkan oleh semua pelajar di Indonesia.

“Gunakan kesempatan ini untuk belajar optimal, berkarya sebanyak mungkin, dan meraih prestasi setinggi-tingginya,” disampaikan Mendikbudristek secara virtual dalam acara pembukaan Pembekalan Wawasan Kebangsaan di BPMP Kalimantan Selatan, pada Jumat (13/10).

Mendikbudristek juga menyampaikan, para penerima beasiswa ADEM harus mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Mengingat, lanjut Mendikbudristek, banyak peluang beasiswa yang dapat diikuti oleh para pelajar Indonesia seperti Beasiswa Indonesia Maju, Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADiK), LPDP S1, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. “Prestasi adik-adik saat bersekolah menjadi poin dalam seleksi,” tuturnya.

Beasiswa ADEM Repatriasi merupakan inisiatif penting dari Kemendikbudristek dengan memberikan kesempatan belajar kepada anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tinggal di luar negeri, khususnya di Sabah, Sarawak, dan Johor Bahru, Malaysia. Program ini diberikan kepada pelajar lulusan SMP untuk melanjutkan pendidikan menengah di 108 sekolah pelaksana program ADEM Repatriasi yang tersebar di 11 provinsi.
 
“Beasiswa ini diberikan kepada anak-anak repatriasi, agar mereka bisa membangun masa depan yang lebih baik dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa,” ujar Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek, Abdul Kahar, saat dihubungi pada kesempatan yang berbeda.
 
Terkait pelatihan wawasan kebangsaan, Abdul Kahar berharap, dalam diri peserta dapat tumbuh karakter dan jati diri bangsa melalui nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan. “Melalui pelatihan kedisiplinan, peserta akan tumbuh rasa percaya diri yang kuat dalam menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan di masa depan. Di samping itu, akan tumbuh juga jiwa kepemimpinan, kemampuan mengelola diri, serta mendorong semangat berprestasi,” tutur Abdul Kahar.

Sementara itu, mewakili kepala dinas, pelaksana tugas (Plt.) Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan, Sri Mawarni, berharap, pelatihan ini dapat membawa perubahan positif bagi anak-anak PMI dengan memberikan akses pendidikan yang lebih baik. “Melalui pendidikan yang baik ini, diharapkan mereka dapat mengangkat derajat diri dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun Indonesia,” imbuh Tri.

Kepada para penerima beasiswa ADEM Repatriasi, Sri berpesan untuk memanfaatkan pendidikan sebaik-baiknya, membantuk jaringan dan hubungan yang positif, serta berkontribusi yang positif pada komunitas.
“Ingatlah, masa depan ada di tangan kalian. Dengan tekad kuat, kerja keras, dan sikap positif, kalian mampu mencapai apa pun yang kalian inginkan. Gunakan program ini sebagai batu loncatan untuk membawa dirimu ke tingkat yang lebih tinggi. Kami yakin, kalian memiliki potensi luar biasa. Teruslah berkembang, berjuang, dan jadiklanlah sosok yang membanggakan bagi bangsa dan negara,” pesan Tri.

Salah satu siswa penerima ADEM Repatriasi asal CLC Prolific Sabah yang kini bersekolah di SMKS Kodeco Simpang Empat Batu Licin, Kalimantan Selatan, Felic Paulus merasa senang bisa melanjutkan pendidikannya di sekolah yang memiliki fasilitas lengkap. Ia bertekad akan memanfaatkan kesempatan ini dengan belajar sungguh-sungguh agar bisa mengangkat derajat keluarganya.

“Sekolah di sini, semuanya serba lengkap, mulai dari pembelajarannya, fasilitasnya, ekstra kurikuler juga banyak. Tapi meskipun padat pembelajarannya, namanya juga belajar, jadi harus siap untuk menerima tantangan tersebut agar jadi pintar dan bisa sukses,” ujar siswa yang kini mengikuti ekstrakurikuler English Club.

Kepada anak-anak Indonesia yang berada di Sabah, Felic berpesan untuk belajar dengan baik dan melanjutkan pendidikan sampai jenjang yang lebih tinggi. “Untuk adik-adikku di Malaysia, raihlah cita-citamu, harus belajar terus, jangan pernah putus hanya sampai tingkat SMP, karena belajar sampai SMP tidak cukup untuk bekal kita di masa depan,” pesan siswa yang saat ini mengambil jurusan tata busana.

“Semoga tahun depan lebih banyak lagi siswa yang menerima beasiswa ADEM, nanti suatu saat kita kuliah dan mendapat beasiswa ADIK,” ucap siswa yang sejak lahir tinggal di Sabah.

Sebagai informasi, tahun ini sebanyak 299 siswa menerima beasiswa ADEM Repatriasi dari Kemendikbudristek melalui Puslapdik. Selain di Kalimantan Selatan, 251 lainnya juga mengikuti pelatihan wawasan kebangsaan di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Setelah mengikuti pelatihan ini, 299 siswa ini melanjutkan pendidikan menengah di 11 provinsi di Indonesia, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten, Lampung, Bali, NTB, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan. (Denis/ Editor: Denty, Azis P)






Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
 
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Dapatkan informasi lengkap tentang Merdeka Belajar melalui: http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 527/sipers/A6/X/2023

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 752 kali