Sedekah Bumi, Permainan Kolektif, Hingga Bunyi Puan Nusantara, Hadir di PKN 2023 27 Oktober 2023 ← Back
Jakarta, Kemendikbudristek --- Gedung Produksi Film Negara (PFN) di Jakarta menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 dari total 40 titik yang tersebar di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Kepulauan Seribu. Di Gedung PFN, masyarakat dapat berkunjung ke pameran tematik di Area B Gedung Ex-Lab Studio PFN yang beralamat di Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta Timur. Pameran PKN 2023 di Gedung PFN hadir dalam beragam tema, antara lain, Pameran Main Bareng Serius - Gudskul (Catur Kolektif & Speculative Collective Boardgame), Pameran Arsip Bunyi Puan Nusantara, dan Pameran Sedekah Bumi.
Pameran Main Bareng Serius merupakan bagian dari Kuratorial Berliterasi Alam dan Budaya. Kegiatan Main Bareng Serius menyajikan koleksi boardgame yang unik dan inovatif, seperti Catur Kolektif, Kartu Kolektif, dan Spekulatif Kolektif. Sambil bermain, keseriusan dibangun lewat pengenalan konsep kerja bersama, kelokalan, dan solusi kultural. Pameran Main Bareng Serius juga mempromosikan interaksi sosial dan memperkuat ikatan dalam kolektivitas.
Dalam permainan, para pengunjung boleh memilih perannya dan bermain dengan kenalan lama atau baru. Aturan permainan akan menggiring dimulainya percakapan hingga masuk tahap identifikasi masalah dan taktik solutif.
Satu lagi yang juga tak kalah menarik adalah Pameran Sedekah Bumi. Pameran ini menjadi salah satu dari mata program Kuratorial Sedekah Bumi Project. Kuratorial ini merupakan upaya untuk merevitalisasi tradisi Sedekah Bumi dengan memaknai kembali perannya dalam ekosistem kebudayaan masa kini dan mengembangkan potensi krisisnya. Dalam berbagai tradisi di Indonesia, sedekah dimaknai sebagai tindakan memberi tanpa mengharap timbal balik keuntungan pribadi.
Pameran Sedekah Bumi menampilkan berbagai instalasi seni, antara lain video art, proyektor, dan mixed media instalasi sesaji (beras kuning, tempurung kelapa, daun pandan, dll), dan rempah-rempah atau hasil bumi. Di sini, pengunjung diperbolehkan membawa pulang rempah-rempah seperti cengkeh, kayu manis, pala, dan kapulaga. Pengunjung juga bisa menyaksikan video art dari proyektor yang menampilkan tradisi sedekah laut yang dipraktikkan di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Pacitan, Jawa Timur. Pameran ini merupakan hasil karya komunitas Perempuan Pengkaji Seni yang mengembangkan rancangan karya visual dengan menampilkan video art berisi moving image, ilustrasi, performance, dan filter stiker kamera.
Sedekah laut dimaknai ulang dan disentuh dengan cara-cara yang lebih kekinian. Diharapkan karya yang dihasilkan mampu merepresentasikan bagaimana isu-isu dalam sedekah laut digunakan untuk tidak hanya memberikan kritikan dan dorongan, tetapi juga masukan bahwa penting untuk tetap menjaga tradisi dan ekologi sambil terus berupaya melestarikan nilai-nilai luhur yang menghidupi masyarakat setempat dan lingkungannya.
Sementara itu, Pameran Bunyi Puan Nusantara menampilkan musik dan bebunyian sebagai buah karya perempuan pencipta di Nusantara, yang dapat dikenali dalam cara dan corak yang berbeda. Gagasan dan ide berkarya merupakan jalan tengah untuk mengontekstualisasikan bunyi, musik, dan pengetahuan yang diinisasi dan dieksplorasi oleh perempuan pencipta musik di Nusantara melalui ragam medium, instrumentasi, dan moda kerja.
Pada Pameran Bunyi Puan Nusantara, pengunjung dapat menikmati beragam bunyi dan musik yang merupakan hasil karya perempuan Indonesia. Pengunjung dapat memanfaatkan alat multimedia yang tersedia di pameran untuk mendengarkan ragam bunyi tersebut, baik dari musik tradisional, musik klasik, hingga modern.
Pameran Bunyi Puan Nusantara merupakan bagian dari Kuratorial Jejaring, Rimpang. Di dalam kuratorial ini terhimpun serangkaian kerja yang sudah berjalan selama ini dan masih menemukan beragam kemungkinan. Di sini, “jejaring” mencerminkan laku penghubung antargagasan, sedangkan “rimpang” memaknai gagasan yang sedang, sudah, atau mungkin terus bertumbuh.
Pameran-pameran di Gedung Produksi Film Negara tersebut menjadi bagian dari puncak acara Pekan Kebudayaan Nasional 2023 yang berlangsung pada 20 s.d. 29 Oktober 2023. Beragam acara hadir di 40 titik ruang tamu yang tersebar di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Kepulauan Seribu. Semua rangkaian PKN 2023 dilakukan lewat kolaborasi bersama lebih dari 450 kolektif, komunitas, dan seniman dari seluruh Indonesia. (Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 490 kali
Editor :
Dilihat 490 kali