Serba Serbi PKN 2023: Kerja Bersama Pemajuan Kebudayaan lewat Metode Lumbung  25 Oktober 2023  ← Back



Jakarta, 25 Oktober 2023 - Familiar dengan Lumbung? Iya, lumbung tempat penyimpanan sumber padi-padian yang mungkin pernah kamu lihat atau malah cuma tahu dari buku pelajaran dulu.
 
Kalau di daerah kamu bangunan lumbung biasanya bertingkat, kan? Alasan utamanya sebenarnya agar hasil panen aman dari gangguan hama dan serangga. Tapi di luar itu, tiap lapis bagian lumbung punya perannya masing-masing.
 
Bagian atasnya digunakan untuk menyimpan hasil panen dan cadangan pangan, area tengah kerap jadi ruang aktivitas domestik, dan area paling bawah menjadi ruang sosial tempat masyarakat bersantai dan bertukar kabar. 

“Di gelaran Pekan Kebudayaan Nasional 2023, lumbung atau pelumbungan (commoning) digunakan sebagai metode aksi dan pendorong upaya pemajuan kebudayaan yang dilakukan. Prinsip lumbung dengan dasar kerja kolaborasi serta nilai-nilai lumbung sesuai untuk menjadi wadah pengelolaan sumber daya baik yang berwujud maupun tidak,” jelas Koordinator Dewan Kurator Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023, Ade Darmawan.
 
Maka, di PKN 2023 ini, setiap ide dan gagasan dirembuk, dibangun, dan diproduksi bersama untuk kemudian dinikmati bersama-sama pula. PKN hadir sebagai ruang dan wadah layaknya lumbung yang menampung sumber daya seperti ide, gagasan, inovasi, alat dan hasil produksi, serta aktivitas dan gerakan kebudayaan, untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat luas.
 
“Kemendikbudristek, para kurator, dan komunitas yang terlibat dalam PKN 2023 percaya bahwa untuk membuat perubahan dan mendorong pemajuan akan sulit dilakukan oleh segelintir dan sekelompok orang saja. Ia harus datang dari aksi besar yang hanya bisa diciptakan lewat kolaborasi massal, menggerakkan tiap individu, tiap kelompok, tiap kolektif, ke arah yang sama, mencapai tujuan bersama,” kata Ade.
 
Pada akhirnya, kebudayaan bukanlah hal yang asing. Ia hidup dan kita lakukan pada banyak aspek keseharian. Ia melangkah bersama dalam praktik keseharian yang datang dari kebiasaan dan tradisi lokal. Kesadaran akan besarnya peran budaya dan membalutnya menjadi aset yang patut kita jaga bersama inilah yang sedang dan akan terus diupayakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) lewat dan tidak berhenti pada Pekan Kebudayaan Nasional 2023 saja.
 
Gulungan semangat dan aksi melumbung boleh saja dipantik oleh PKN 2023, tapi harapannya ia terus bergulir dan hidup jauh lebih panjang dari PKN itu sendiri. Kamu siap ambil bagian dari aksi nyata ini secara langsung? Mari berkolaborasi dan bertukar ide di ruang tamu PKN pada 20-29 Oktober 2023 yang tersebar di 40 titik seluruh Jakarta.

Lembar Fakta PKN 2023:
 
  1. ProsesPKN 2023 bergulir sejak Juni 2023 di 223 titik seluruh Indonesia.
  2. Metode aksi PKN 2023: Pelumbungan (commoning).
  3. Tema PKN 2023: Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan.
  4. PKN 2023 terdiri dari 8 kuratorial: Temu Jalar, Jejaring, Rimpang, Rantai Bunyi, Pendidikan yang Berkebudayaan, Berliterasi Alam dan Budaya, Laku Hidup, Gerakan Kalcer, dan Sedekah Bumi Project.
  5. PKN 2023 memiliki 8 dewan kurator: Ade Darmawan, Enin Supriyanto, Nyak Ina Raseuki, Ibe Karyanto, Heni Wiradimaja, Josh Marcy, Handoko Hendroyono, dan Ahmad Khairuddin.
  6. Ruang tamu PKN akan terbuka untuk umum dan gratis dikunjungi selama 20-29 Oktober mulai pukul 10.00 - 21.00 WIB.
  7. Kegiatan selama 20-29 Oktober: pameran, kenduri rasa, lokakarya, pertunjukan, diskusi publik, pergelaran, gelar wicara, instalasi, konferensi, artist talk, kongres, perjamuan, DKT, diskusi panel.
  8. 40 titik ruang tamu Jakarta tersebar di Jakarta Pusat, Selatan, Timur, Barat, Utara, Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Kep. Seribu bisa diakses di: https://bit.ly/TitikKumpulPKN2023 
  9. Booklet PKN 2023 bisa diakses di: https://bit.ly/BookletPKN2023
  10. Laman resmi PKN 2023: https://pkn.id/
  11. Instagram resmi PKN 2023: https://bit.ly/InstagramPKN2023
  12. Twitter resmi PKN 2023: https://bit.ly/TwitterXPKN2023

 
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 421 kali