Bangkitkan Sastra Lokal, Kemendikbudristek Salurkan Bantuan Dana 27 November 2023 ← Back
Jambi, Kemendikbudristek — Komunitas sastra dalam satu dasawarsa terakhir ini tumbuh sangat pesat. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), terus berupaya memajukan bahasa dan sastra Indonesia. Salah satu yang dilakukan adalah memberikan penyaluran bantuan bagi pengembangan komunitas sastra di berbagai daerah.
Keberadaan komunitas sastra ini perlu mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk mengoptimalkan perannya sebagai tempat dan media kreatif bagi sastrawan dan pegiat sastra dalam memproduksi karya sastra atau menyelenggarakan kegiatan kesastraan. Di samping itu, perlu adanya penghargaan bagi para pelaku/pegiat sastra agar menimbulkan semangat dalam berkarya.
Badan Bahasa telah memberikan bantuan kepada komunitas sastra di Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk mendukung perkembangan sastra di tanah air, salah satunya di Kabupaten Kerinci Jambi. Bantuan yang diberikan mencakup berbagai bentuk, mulai dari bantuan dana untuk penyelenggaraan acara sastra, hingga penghargaan yang diberikan dalam rangka apresiasi kepada komunitas sastra atau perseorangan atas kinerjanya yang luar biasa dalam aktivitas kesastraan termasuk di dalamnya pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari ekosistem kesastraan.
Komunitas sastra di Kerinci yang mendapatkan bantuan ialah Komunitas Lentera Muda Kerinci (LMK). Komunitas tersebut menyelenggarakan Festival Bahasa dan Sastra Kerinci pada tanggal 24 s.d. 27 November 2023 di Mahkota Sutis Hotel, Kerinci. Peserta yang hadir sebanyak 100 orang yang terdiri dari siswa SMA, SMK, MAN, dan mahasiswa. Selain pelajar, festival tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kerinci, Zainal Efendi, Kepala Kantor Bahasa Jambi, Adi Budiwiyanto, Kepala Subbagian Tata Usaha Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra, Sri Haryanti, dan Ketua Komunitas Lentera Muda Kerinci, Yeri Pranata.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz yang diwakili oleh Sri Haryanti. “Kami berharap dengan adanya bantuan sebesar Rp136.577.000 ini dapat digunakan dengan maksimal dan bermanfaat terutama untuk masyarakat luas dalam melestarikan sastra di Kabupaten Kerinci.”
Sri Haryanti juga berharap dengan bantuan tersebut komunitas sastra di Indonesia dapat semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang positif bagi dunia sastra. Ia berharap dengan adanya bantuan ini dapat mendorong para pelaku sastra untuk terus berkarya dan menghasilkan karya-karya sastra yang berkualitas.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana bagi generasi muda dalam mempelajari dan memahami karakteristik sastra daerah sehingga dapat melestarikan sastra di Kerinci,” ucap Sekretaris Daerah Kabupaten Kerinci, Zainal Efendi.
Pada kesempatan itu, Zainal juga mengajak seluruh komunitas sastra di Indonesia untuk terus berkolaborasi dan bekerja sama dalam memajukan dunia sastra di tanah air. Dengan kerja sama yang solid, diharapkan sastra Indonesia dapat semakin dikenal di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami berharap masyarakat dapat memahami, menjaga, dan melestarikan sastra dan aksara incung, karena ini merupakan warisan nenek moyang kita dan diharapkan setelah dari kegiatan ini generasi muda dapat memasyarakatkan sastra dan aksara incung di Kabupaaten Kerinci, nasional maupun internasional,” tambah Zainal.
Festival Bahasa dan Sastra Kerinci yang mengangkat tema “Membangkitkan Sastra Lokal Kerinci di Kancah Dunia” terdiri atas beberapa rangkaian kegiatan, yaitu 1) Lomba Cipta Karya Sastra Kerinci, 2) Bengkel Sastra Muda Kerinci, 3) Aksara Incung dalam Angka, dan 4) Lentera Muda Award. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kecintaan generasi muda terhadap sastra Kerinci dan menjadi wadah untuk menyalurkan kreativitas dalam sastra guna membangkitkan eksistensi sastra di Kerinci.
“Kegiatan ini diharapkan dapat melestarikan budaya dan sastra Kerinci, salah satu program besar Badan Bahasa ialah ingin menciptakan ekosistem dalam membangun kebahasaan dan kesastraan yang tidak hanya melibatkan pemerintah pusat dan daerah tetapi juga mendorong komunitas untuk berperan aktif, menyemarakkan aktifitas kebahasaan dan kesastraan daerah,” ucap Kepala Kantor Bahasa Jambi, Adi Budiwiyanto.
Badan Bahasa berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan sastra di Indonesia dan akan terus memberikan bantuan serta dukungan kepada komunitas sastra. “Semoga dengan adanya bantuan ini, sastra Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” lanjut Adi.
Kegiatan Festival Bahasa dan Sastra Kerinci ini merupakan ruang untuk tumbuh bersama bagi generasi muda Kerinci untuk mengenal, mempelajari, dan melestarikan aksara incung dan karya sastra Kerinci yang telah lama terlupakan.
“Sastra merupakan salah satu upaya yang dipelihara secara turun temurun dan kebudayaan masyarakat yang harus dijaga dan dilestarikan. Tujuan festival bahasa dan sastra ini agar generasi-generasi muda dapat menanamkan kecintaannya terhadap sastra dan sebagai media kreatifitas serta membangkitkan eksistensi sastra di Kabupaten Kerinci,” ungkap Ketua Komunitas Lentera Muda Kerinci, Yeri Pranata.
Salah satu pendiri Komunitas Lentera Muda Kerinci, Yoni Elviandri, mengatakan bahwa komunitas ini merupakan pelopor bagi komunitas yang ada di Kerinci. “Harapan kami dengan adanya komunitas ini dapat menjadi wadah bagi anak-anak muda untuk berkreasi di bidang kesastraan,” pungkas Yoni.
Yoni juga berterima kasih kepada Badan Bahasa karena untuk pertama kali komunitasnya menerima bantuan dalam menyelenggarakan festival bahasa dan sastra. Sejak tahun 2017 komunitas ini berdiri, pelatihan dan pertunjukan hanya mengandalkan pendanaan secara swadaya. “Semoga Badan Bahasa dapat terus menyalurkan bantuan ini untuk komunitas-komunitas sastra lainnya agar dapat membangun jaringan anak muda dalam mnegedepankan bahasa dan sastra daerah,” tambah Yoni.
Shendika Putri Azzahra, Siswa Kelas X SMAN 1 Sungai Penuh merupakan salah satu peserta yang mengikuti pelatihan esai, mengungkapkan bahwa ia sangat senang mengikuti pelatihan kesastraan ini karena dapat mengetahui cara membuat esai yang baik dan dapat menuangkan ekpresinya ke dalam bentuk tulisan serta dapat menjadikan sebuah hobi baru. (Tim Badan Bahasa/Editor: Stephanie W.)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 1089 kali
Editor :
Dilihat 1089 kali