Kemendikbudristek Selenggarakan Penandatanganan PKS Program Praktisi Mengajar Angkatan 3 Tahun 2023 02 November 2023 ← Back
Jakarta, Kemendikbudristek – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) selenggarakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan perguruan tinggi penyelenggara Program Praktisi Mengajar Angkatan 3 Tahun 2023, pada Kamis (19/10).
Praktisi Mengajar adalah Program bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), merupakan Program yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek agar lulusan dari perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja.
Program ini mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen juara agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam dan bermakna antar sivitas akademika di perguruan tinggi dan profesional di dunia kerja. Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas baik secara luring maupun daring.
Adanya Program Praktisi Mengajar ini dapat menutup kesenjangan kompetensi lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja, serta meningkatkan relevansi skill lulusan perguruan tinggi Indonesia dengan kebutuhan dunia kerja dan industri.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Program Praktisi Mengajar Angkatan 3 Tahun 2023 merupakan hasil dari kolaborasi dan kebersamaan yang kuat antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, serta Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dan perguruan tinggi di Indonesia.
Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kiki Yuliati, Direktur Sumber Daya, Mohammad Sofwan Effendi, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya, Muhammad Fajar Subkhan, serta sejumlah Pimpinan Perguruan Tinggi Pelaksana Program Praktisi Mengajar angkatan ketiga tahun 2023.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menyatakan penandatanganan kerja sama merupakan penanda simbolis antara perguruan vokasi dan para praktisi.
“Penandatanganan kerja sama pada hari ini merupakan penanda dimulainya komitmen berkolaborasi antara perguruan vokasi dan para praktisi, untuk mendukung pembelajaran yang inovatif dan kontekstual. Sehingga, para mahasiswa Indonesia kelak dapat menjadi sumber daya manusia yang unggul dan tangguh untuk bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Direktur Kelembagaan dan Sumber Pendidikan Tinggi Vokasi, Muhammad Fajar Subkhan, menyampaikan bahwa Program Praktisi Mengajar merupakan perantara antara perguruan tinggi pelaksana dosen dan juga praktisi.
“Program Praktisi Mengajar bukan hanya jembatan tapi mahasiswa untuk selangkah lebih dekat dengan realitas dunia kerja, tetapi juga sebagai perantara antara perguruan tinggi pelaksana dosen dan juga praktisi dalam mempersiapkan menyesuaikan serta mengembangkan Program pembelajaran dalam mutu yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,”ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Perguruan Tinggi, Politeknik Negeri Kupang, Lita Alfriany Ndoloe, menyatakan bahwa dengan adanya Program Praktisi Mengajar dapat membantu jalannya kegiatan perkuliahan di Politeknik Negeri Kupang.
“Program ini sangat membantu kami dan berguna sekali bagi pihak lembaga, khususnya Politeknik Negeri Kupang. Menariknya adalah mahasiswa diajak turun ke industri, kami mengapresiasi Program Praktisi Mengajar yang dilaksanakan oleh LPDP,” tutur Lita.
Dengan adanya Program Praktisi Mengajar mahasiswa mendapatkan pengalaman baru, mempunyai kesempatan untuk mengunjungi industri secara langsung.
Tidak hanya itu, Perwakilan Perguruan Tinggi Universitas PGRI Yogyakarta, Amalia Cemara Nur’aidha, menyampaikan harapannya dari pelaksanaan Program Praktisi Mengajar.
“Harapan saya untuk Program Praktisi Mengajar semoga bisa berkelanjutan, karena memberikan dampak yang bagus bagi mahasiswa. Kemudian, berkolaborasi dengan dosen. Mahasiswa bisa mendapatkan informasi tentang pekerjaan melalui dosen.” tutup Amalia.
(Penulis: Maureen Chika/Editor: Rayhan Parady)
Sumber :
Praktisi Mengajar adalah Program bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), merupakan Program yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek agar lulusan dari perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja.
Program ini mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen juara agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam dan bermakna antar sivitas akademika di perguruan tinggi dan profesional di dunia kerja. Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas baik secara luring maupun daring.
Adanya Program Praktisi Mengajar ini dapat menutup kesenjangan kompetensi lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja, serta meningkatkan relevansi skill lulusan perguruan tinggi Indonesia dengan kebutuhan dunia kerja dan industri.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Program Praktisi Mengajar Angkatan 3 Tahun 2023 merupakan hasil dari kolaborasi dan kebersamaan yang kuat antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, serta Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dan perguruan tinggi di Indonesia.
Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kiki Yuliati, Direktur Sumber Daya, Mohammad Sofwan Effendi, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya, Muhammad Fajar Subkhan, serta sejumlah Pimpinan Perguruan Tinggi Pelaksana Program Praktisi Mengajar angkatan ketiga tahun 2023.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menyatakan penandatanganan kerja sama merupakan penanda simbolis antara perguruan vokasi dan para praktisi.
“Penandatanganan kerja sama pada hari ini merupakan penanda dimulainya komitmen berkolaborasi antara perguruan vokasi dan para praktisi, untuk mendukung pembelajaran yang inovatif dan kontekstual. Sehingga, para mahasiswa Indonesia kelak dapat menjadi sumber daya manusia yang unggul dan tangguh untuk bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Direktur Kelembagaan dan Sumber Pendidikan Tinggi Vokasi, Muhammad Fajar Subkhan, menyampaikan bahwa Program Praktisi Mengajar merupakan perantara antara perguruan tinggi pelaksana dosen dan juga praktisi.
“Program Praktisi Mengajar bukan hanya jembatan tapi mahasiswa untuk selangkah lebih dekat dengan realitas dunia kerja, tetapi juga sebagai perantara antara perguruan tinggi pelaksana dosen dan juga praktisi dalam mempersiapkan menyesuaikan serta mengembangkan Program pembelajaran dalam mutu yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,”ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Perguruan Tinggi, Politeknik Negeri Kupang, Lita Alfriany Ndoloe, menyatakan bahwa dengan adanya Program Praktisi Mengajar dapat membantu jalannya kegiatan perkuliahan di Politeknik Negeri Kupang.
“Program ini sangat membantu kami dan berguna sekali bagi pihak lembaga, khususnya Politeknik Negeri Kupang. Menariknya adalah mahasiswa diajak turun ke industri, kami mengapresiasi Program Praktisi Mengajar yang dilaksanakan oleh LPDP,” tutur Lita.
Dengan adanya Program Praktisi Mengajar mahasiswa mendapatkan pengalaman baru, mempunyai kesempatan untuk mengunjungi industri secara langsung.
Tidak hanya itu, Perwakilan Perguruan Tinggi Universitas PGRI Yogyakarta, Amalia Cemara Nur’aidha, menyampaikan harapannya dari pelaksanaan Program Praktisi Mengajar.
“Harapan saya untuk Program Praktisi Mengajar semoga bisa berkelanjutan, karena memberikan dampak yang bagus bagi mahasiswa. Kemudian, berkolaborasi dengan dosen. Mahasiswa bisa mendapatkan informasi tentang pekerjaan melalui dosen.” tutup Amalia.
(Penulis: Maureen Chika/Editor: Rayhan Parady)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 878 kali
Editor :
Dilihat 878 kali