Konferensi Internasional Bagi Praktisi Sejarah Perkuat Kolaborasi Global 23 November 2023 ← Back
Jakarta, 23 November 2023 – Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK), Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar International Conference & Workshop on Public History: Public History as The New Citizen Science of the Past di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.
Direktur PTLK, Restu Gunawan, mengatakan bahwa konferensi internasional ini merupakan ajang pertemuan antara praktisi sejarah publik di Indonesia dan sejarawan publik asing yang tergabung dalam International Federation for Public History.
“Seminar ini mempunyai peranan penting dalam mengembangkan ilmu sejarah sesuai dengan perkembangan teknologi dan perilaku sosial masyarakat yang ada. Kami berharap diskusi-diskusi selama konferensi berlangsung akan memberikan perspektif baru dalam wacana akademis di bidang sejarah publik dan memberikan manfaat yang lebih signifikan bagi masyarakat,” demikian tuturnya pada Selasa (21/11).
Kresno Brahmantyo selaku komite konferensi dalam sambutannya mengungkapkan jika konferensi ini menjadi wadah untuk para sejarawan untuk mengeksplorasi keingintahuan lebih dalam mengenai sejarah publik.
“Kehadiran para sejarawan dari berbagai negara telah menunjukkan bahwa studi sejarah tidak mengenal batas dan waktu. Konferensi ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi, kolaborasi dan memperkuat ikatan kita sebagai komunitas global yang terus meningkatkan pemahaman tentang masa lalu,” ucap Kresno.
Rektor Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Bondan Kanumoyoso, memaparkan bahwa saat ini dunia berubah dengan cepat dan pemahaman tentang sejarah menjadi lebih nyata dari sebelumnya. Sejarah bukan hanya tentang mempelajari peristiwa masa lalu, melainkan untuk memahami dampaknya terhadap masa kini dan masa depan.
“Konferensi ini menjadi platform untuk mendorong dialog, kolaborasi dan pertukaran ide, serta meningkatkan pemahaman kita tentang hubungan dinamis antara sejarah dan masyarakat,” lanjut Bondan.
Konferensi internasional Sejarah Publik: “Public History as the New Citizens Science of the Past", berlangsung selama 21 – 23 November 2023 di Universitas Indonesia. Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Direktorat PTLK Kemendikbudristek dengan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia dan International Federation for Public History (IFPH).
Dalam acara ini, para pelaku sejarah publik di Indonesia dengan para sejarawan publik mancanegara yang tergabung dalam federasi internasional sejarah publik (The International Federation for Public History) saling berdiskusi dan berbagi pengalaman serta melihat perkembangan sejarah di tiap negara.
Konferensi dihadiri oleh narasumber internasional yaitu Prof. Tanya Evans (President of The International Federation for Public History), Prof. David Dean (Carleton University, Ottawa), Prof. Thomas Cauvin (University of Luxembourg), dan Prof. Paul Ashton (University of Technology Sydney).
Topik diskusi konferensi membahas seputar public history of school, oral history and public memories, digital history, public history and media communication, decolonizing colonial heritage, museums, public history and the arts, dan tema-tema lainnya. Di akhir konferensi diadakan pula dua workshop yang terdiri dari Developing Public History for Graduate Programs dan Narrating Museums and Heritage.
Penyelenggaraan konferensi internasional merupakan salah satu upaya Indonesia untuk internasionalisasi sejarah publik ke masyarakat dunia utamanya untuk kawasan Asia Tenggara. Sampai saat ini Indonesia menjadi satu-satunya negara yang aktif mengembangkan sejarah publik di kawasan Asia Tenggara dan diharapkan kepeloporannya di tingkat regional. (Penulis: Tim Ditjen Kebudayaan/ Editor: Denty)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#Pemajuan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 658/sipers/A6/XI/2023
Direktur PTLK, Restu Gunawan, mengatakan bahwa konferensi internasional ini merupakan ajang pertemuan antara praktisi sejarah publik di Indonesia dan sejarawan publik asing yang tergabung dalam International Federation for Public History.
“Seminar ini mempunyai peranan penting dalam mengembangkan ilmu sejarah sesuai dengan perkembangan teknologi dan perilaku sosial masyarakat yang ada. Kami berharap diskusi-diskusi selama konferensi berlangsung akan memberikan perspektif baru dalam wacana akademis di bidang sejarah publik dan memberikan manfaat yang lebih signifikan bagi masyarakat,” demikian tuturnya pada Selasa (21/11).
Kresno Brahmantyo selaku komite konferensi dalam sambutannya mengungkapkan jika konferensi ini menjadi wadah untuk para sejarawan untuk mengeksplorasi keingintahuan lebih dalam mengenai sejarah publik.
“Kehadiran para sejarawan dari berbagai negara telah menunjukkan bahwa studi sejarah tidak mengenal batas dan waktu. Konferensi ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi, kolaborasi dan memperkuat ikatan kita sebagai komunitas global yang terus meningkatkan pemahaman tentang masa lalu,” ucap Kresno.
Rektor Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Bondan Kanumoyoso, memaparkan bahwa saat ini dunia berubah dengan cepat dan pemahaman tentang sejarah menjadi lebih nyata dari sebelumnya. Sejarah bukan hanya tentang mempelajari peristiwa masa lalu, melainkan untuk memahami dampaknya terhadap masa kini dan masa depan.
“Konferensi ini menjadi platform untuk mendorong dialog, kolaborasi dan pertukaran ide, serta meningkatkan pemahaman kita tentang hubungan dinamis antara sejarah dan masyarakat,” lanjut Bondan.
Konferensi internasional Sejarah Publik: “Public History as the New Citizens Science of the Past", berlangsung selama 21 – 23 November 2023 di Universitas Indonesia. Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Direktorat PTLK Kemendikbudristek dengan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia dan International Federation for Public History (IFPH).
Dalam acara ini, para pelaku sejarah publik di Indonesia dengan para sejarawan publik mancanegara yang tergabung dalam federasi internasional sejarah publik (The International Federation for Public History) saling berdiskusi dan berbagi pengalaman serta melihat perkembangan sejarah di tiap negara.
Konferensi dihadiri oleh narasumber internasional yaitu Prof. Tanya Evans (President of The International Federation for Public History), Prof. David Dean (Carleton University, Ottawa), Prof. Thomas Cauvin (University of Luxembourg), dan Prof. Paul Ashton (University of Technology Sydney).
Topik diskusi konferensi membahas seputar public history of school, oral history and public memories, digital history, public history and media communication, decolonizing colonial heritage, museums, public history and the arts, dan tema-tema lainnya. Di akhir konferensi diadakan pula dua workshop yang terdiri dari Developing Public History for Graduate Programs dan Narrating Museums and Heritage.
Penyelenggaraan konferensi internasional merupakan salah satu upaya Indonesia untuk internasionalisasi sejarah publik ke masyarakat dunia utamanya untuk kawasan Asia Tenggara. Sampai saat ini Indonesia menjadi satu-satunya negara yang aktif mengembangkan sejarah publik di kawasan Asia Tenggara dan diharapkan kepeloporannya di tingkat regional. (Penulis: Tim Ditjen Kebudayaan/ Editor: Denty)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#Pemajuan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 658/sipers/A6/XI/2023
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 596 kali
Editor :
Dilihat 596 kali