Meguro, Kemendikbudristek — Siswa Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) menorehkan prestasi di Negeri Sakura. Najwa Rahman Rustam, siswa kelas VII SMP SRIT menjuarai Meguro English Speech Contest di Nippon Institute of Technology, Komaba Junior High School, Sabtu (11/11). Lomba pidato bahasa Inggris itu merupakan program yang dihelat tahunan oleh Pemerintah Kota Meguro, Tokyo, Jepang.
 
Tiga juri lomba yaitu Kiichi Sugawara (guru), Gerald Escalante (pendidik), dan Maryam Al Kubati (peneliti) sepakat menganugerahi Najwa dengan predikat terbaik dalam penyampaian materi pidato atau The Best Delivery Prize. Dengan pidatonya yang berjudul "Attitude: A Game Changer,” Najwa dinilai cakap dan efektif dalam memadukan gestur dan tuturan saat berpidato.
 
Dalam paparan pidatonya, Najwa menyampaikan pentingnya membangun sekaligus menjaga sikap positif. Ia mengajak penonton agar senantiasa menghayati keunikan diri, mengapresiasi kekuatan serta kelemahan, dan menghindari sikap yang kerap memperbandingkan diri dengan orang lain. Tidak lupa, ia juga berpesan agar jangan pernah sebuah kegagalan mendikte hidup seseorang.
 
"Sebab, sikap positif merupakan resep rahasia yang dapat mengubah situasi sulit menjadi berkah," ungkapnya saat memaparkan materi pidato bahasa Inggris di hadapan audiens yang sebagian besar siswa dan warga Jepang.
 
Kepala SRIT, Ari Driyaningsih, mengaku bangga atas pencapaian semua siswa SRIT yang berpartisipasi dalam perhelatan lomba pidato itu. Sebab, mereka yang menjadi perwakilan sekolah adalah para siswa yang sudah melalui seleksi internal yang cukup ketat.
 
Secara khusus, Ari juga menyampaikan selamat atas kemenangan Najwa di ajang Meguro English Speech Contest 2023. Ia juga mengaku terkesan dengan penampilan para siswa SRIT lainnya di perhelatan itu yang tampak serius saat memaparkan materi.
 
"Tentu saja ini semua dapat berjalan lancar karena dukungan dari semua pihak, khususnya KBRI Tokyo, komite sekolah, para guru dan tenaga kependidikan, serta orang tua siswa," ucapnya di sela acara pengumuman pemenang.
 
Secara terpisah, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Tokyo, Yusli Wardiatno, menyampaikan apresiasi atas kerja sama Pemerintah Kota Meguro dengan KBRI Tokyo dan SRIT. Kerja sama yang terjalin ini merupakan bukti diterimanya keberadaan SRIT di lingkungan masyarakat Jepang.
 
Ia juga mengaku sangat bangga atas prestasi yang dicapai siswa SRIT. Prestasi itu, katanya, membuktikan bahwa para siswa SRIT mampu bersaing dengan mereka yang belajar di sekolah Jepang.
 
"Selain kualitas siswa, hal lain yang perlu ditekankan dalam pencapaian dan perhelatan program ini adalah adanya praktik saling memahami kebudayaan antara Indonesia dan Jepang, semacam cross-cultural understanding," ungkapnya.
 
Anggota Dewan Kota Meguro, Tokyo, Kanako Kobayashi, yang turut hadir menyaksikan pidato para siswa SMP se-kota Meguro itu berharap ajang tersebut dapat menjadi salah satu wahana untuk memupuk persahabatan antarsiswa, antarsekolah, dan antarbangsa. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan global anak-anak muda yang kelak akan menjadi para pemimpin di berbagai bidang kehidupan.
 
"Semoga ini menjadi pintu masuk untuk kita agar dapat membuat program kolaborasi lain di masa mendatang," katanya.
 
Selain Najwa, SRIT mengirimkan dua peserta lain bernama Syifa Amanina dan Primadriya Airlangga Sinatrya yang masing-masing membawakan pidato berjudul "The Best Key for Our Success: Good Grades or Good Manners" dan "Character Education.” Sementara itu, dua siswa lain bernama Akira dan William masing-masing bertindak sebagai pewara dan presenter Tari Giring-Giring.
 
Ajang Meguro English Speech Contest 2023 juga dimeriahkan oleh penampilan tari Giring-Giring dari Kalimantan Tengah yang dimainkan oleh para siswa SRIT jenjang SMA, yaitu Michaila, Isabella, dan Hana.
 
Meguro English Speech Contest 2023 merupakan program tahunan dari Meguro City Council dan Meguro Board of Education yang bekerja sama dengan KBRI Tokyo dan Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT). Di tahun perhelatan keenam, lomba pidato ini diikuti oleh para siswa jenjang SMP di wilayah Meguro, Tokyo.
 
(Penulis: Atdikbud KBRI Tokyo | Editor:  Andrew Fangidae/Stephanie W./Denty A./Seno Hartono)
Sumber :