Menembus Batas: Upaya Siswa Indonesia di Jepang Mendorong Internasionalisasi Melalui Bahasa 16 November 2023 ← Back
Tokyo, Kemendikbudristek — Siswa Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) menggelar festival Bulan Bahasa yang menampilkan berbagai pertunjukan seni selama tiga hari, 6 s.d. 8 November 2023. Salah satu subtema yang diusung pada gelaran tahun ini adalah internasionalisasi bahasa Indonesia yang menjadi salah satu poin rekomendasi dalam Kongres Bahasa Indonesia XII pada 2023.
Di antara berbagai tampilan seni pertunjukan yang digelar, musikalisasi puisi Indonesia dari siswa jenjang SMA menjadi sorotan utama. Selain karena perkenalan pertama beberapa siswa dengan puisi Indonesia, tampilan itu juga mengundang haru para penonton yang ada di Balai Indonesia KBRI Tokyo.
Salah seorang siswa kelas 10 yang baru pindah dari sekolah Jepang, Sheeva Ebrahimi, mengaku baru mengenal karya puisi Sapardi Djoko Damono di SRIT. Baginya, setiap baris dalam puisi tersebut sangat indah meski diuraikan secara sederhana.
"Ia makin terasa bagus saat dilantunkan dalam bentuk pertunjukan musikalisasi puisi. Ini pengalaman pertama saya melantunkan "Hujan Bulan Juni" yang nada serta kata-katanya terasa indah," tutur Sheeva di sela Festival Bulan Bahasa di Balai Indonesia KBRI Tokyo, Senin, (6/11).
Salah satu pengajar SRIT yang juga mengampu kelas 10, Yeni Nuraeni, mengaku tidak mampu menahan haru saat pertunjukan musikalisasi puisi berakhir. Menurutnya, tiga puisi yang dimainkan para siswa jenjang SMA itu sangat indah dan bernuansa penuh haru.
"Tiga puisi karya Sapardi Djoko Damono itu, Hujan Bulan Juni, Hatiku Selembar Daun, dan Aku Ingin bernuansa minor dan mengundang haru pendengarnya. Apalagi, yang melantunkannya adalah para siswa SRIT yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk anak-anak dari perkawinan campur Indonesia-Jepang," sambung Yeni.
Pada kesempatan yang sama, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo, Yusli Wardiatno mendorong siswa SRIT tidak hanya menyerap pelajaran bahasa Indonesia di sekolah, tetapi juga mengajarkannya ke teman sebayanya di sekolah Jepang.
"Peserta didik SRIT berpotensi untuk menjadi pembelajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) bagi kawan-kawannya di Jepang. Momen itu dapat terealisasi dalam berbagai pertemuan antar-siswa di Meguro yang kerap berlangsung," jelas Yusli saat acara pembukaan festival Bulan Bahasa 2023 di Balai Indonesia.
Berkaitan dengan internasionalisasi bahasa Indonesia, Kepala SRIT, Ari Driyaningsih, mengaku sangat perhatian atas isu tersebut. Oleh karena itu, momentum festival Bulan Bahasa, khususnya bahasa Indonesia, tahun ini mengetengahkan tema penghormatan (tribute) untuk Sapardi Djoko Damono yang karya-karyanya dikenal sangat sederhana sekaligus liris.
"Kami ingin menyajikan keindahan bahasa dan sastra Indonesia ke hadirin yang beberapa di antaranya berkewarganegaraan Jepang," ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, pertunjukan seni dalam festival Bulan Bahasa di SRIT menjadi salah satu bukti bahwa bahasa dan sastra Indonesia dipelajari secara sungguh-sungguh. Bahkan, katanya, karya sastra Indonesia juga diapresiasi, bukan hanya lewat interpretasi, melainkan juga melalui pertunjukan karya seni.
"Kami ingin para siswa SRIT tidak hanya menguasai bahasa asing, tetapi juga mengutamakan bahasa Indonesia yang kini sedang diusung menjadi bahasa internasional," pungkas Ari.
Festival Bulan Bahasa di SRIT merupakan program tahunan yang menampilkan seni pertunjukan berupa nyanyian, drama, dan musikalisasi dalam tiga bahasa: Indonesia, Jepang, dan Inggris. Selain itu, festival bertema "Dengan Bahasa, Kuasai Dunia!" ini juga menyajikan aneka karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dari berbagai jenjang, yakni TK hingga SMA.
(Penulis: Atdikbud KBRI Tokyo | Editor: Andrew Fangidae/Stephanie W./Denty A./Seno Hartono)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 492 kali
Editor :
Dilihat 492 kali