Program ADEM Membuka Pintu Prestasi bagi Gabriel 09 November 2023 ← Back
Kupang, Kemendikbudristek — Gabriel Kopra Rihi adalah siswa kelas XII MIPA 2 di SMA Katolik Giovanni Kupang, Nusa Tenggara Timur. Lahir dan tumbuh besar di wilayah terpencil seperti Sumba Timur, tak lantas menyurutkan semangat Gabriel untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Sebaliknya, sejak kecil ia memiliki semangat tinggi untuk mengejar kesempatan belajar terbaik dan meraih berbagai prestasi.
Hal tersebut berhasil diwujudkannya ketika ia menjadi salah seorang penerima manfaat program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) yang diberikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) merupakan program pemerintah dalam upaya pemerataan kualitas pendidikan dan kesempatan belajar, khususnya bagi peserta didik yang letak dan kondisi geografisnya sulit mendapat akses pendidikan.
“Melalui program ADEM ini, saya mendapat fasilitas pendidikan yang mungkin tidak bisa didapatkan di daerah saya, di Sumba Timur. Saya bisa bersekolah di SMA Katolik Giovanni yang merupakan SMA favorit di Nusa Tenggara Timur, dengan banyak fasilitas untuk menunjang proses pembelajaran akademik dan non akademik saya,” tutur Gabriel saat ditemui tim dari Kemendikbudristek, di Kupang, pada Kamis (9/11).
Gabriel bercerita bagaimana ia mendapatkan informasi terkait program ADEM ini dari kakak alumninya di SMP, yang merupakan angkatan pertama penerima ADEM. “Begitu saya mendengar informasi tersebut, saya bertekad untuk mengejar program ADEM ini. Puji Tuhan, saya terpilih dari 300 pendaftar di Sumba Timur, dan hanya diambil 15 orang.”
Gabriel mengaku program ini sangat berarti untuknya, terlihat dari ketekunannya dalam belajar hingga mencatatkan sejumlah prestasi, baik akademik maupun non akademik.
“Selain menjabat sebagai Ketua OSIS SMAK Giovanni Kupang, saya juga aktif mengikuti beberapa kegiatan terkait kepemimpinan. Salah satunya adalah Future Agile Leader Program (FALP) 2023 dari IPB, di mana saya berhasil masuk sebagai Top 500 Young Leaders,” jelas Gabriel.
Dari sisi akademik, Gabriel berhasil meraih beberapa medali untuk lomba di bidang ekonomi, biologi, dan bahasa Indonesia tingkat nasional. Selain itu, ia juga terpilih menjadi perwakilan sekolah dalam nomor lomba lari 1.000 meter di ajang Student Athletic Championship.
Meski demikian, Gabriel mengaku sempat merasa kesulitan dalam hal pertemanan. “Awalnya saya yang notabene dari kampung sempat merasa minder, karena murid di sekolah ini banyak yang pintar dan berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke atas,” ungkapnya.
Namun dengan dukungan dari pihak sekolah dan teman-temannya, Gabriel terus berusaha untuk membuka diri dan bergaul.
Sebagai salah satu sekolah penerima program ADEM, SMAK Giovanni Kupang memiliki beberapa agenda pembinaan bagi siswa-siswi ADEM. Setiap tahunnya, diadakan pertemuan bersama untuk perkenalan dan adaptasi lingkungan baru, baik dalam lingkungan sekolah maupun Kota Kupang. Selain itu, sekolah juga mengadakan evaluasi bulanan kepada para penerima program untuk menindaklanjuti proses pembelajaran dan kegiatan yang mereka lakukan di sekolah dan di asrama.
Ketika ditanya tentang pandangan keluarganya tentang program ini, Gabriel mengatakan bahwa orangtuanya sangat bangga dan merasa terbantu secara ekonomi. “Saya menjadi kebanggaan bagi orang tua saya.”
Perjalanan Gabriel mengejar pendidikan masih panjang. Setelah lulus SMA, ia berencana ingin melanjutkan pendidikan vokasi di Institut Pertanian Bogor atau masuk ke Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
“Saya berharap semakin banyak adik-adik dari wilayah 3T yang mendapatkan beasiswa ini. Sebagaimana kita ketahui, masih banyak sekali sekolah-sekolah di daerah sana yang fasilitas pendidikannya kurang memadai,” tutup Gabriel. (Stephanie W./Editor: Denty A.)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 279 kali
Editor :
Dilihat 279 kali