Sebanyak 12 Mahasiswa Indonesia Terima Beasiswa Hashiya Scholarship Foundation  03 November 2023  ← Back



Tokyo, Kemendikbudristek Pada hari Jumat, 27 Oktober 2023, Hashiya Scholarship Foundation (HSF) mengadakan acara penyerahan beasiswa kepada 12 mahasiswa berprestasi asal Indonesia yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Jepang.
 
HSF merupakan lembaga yang didirikan pada Desember 1981 oleh Ryosuke Hashiya dengan tujuan memberikan beasiswa kepada mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang. Selain itu, HSF secara berkelanjutan mendorong peningkatan pemahaman bersama melalui kontribusi terhadap perkembangan pendidikan, keilmuan, dan budaya di kedua negara.
 
Dua belas penerima beasiswa tersebut adalah Chaerun Raudhatul Islam dari Hokkaido University, Arvin Patria Mudranta Putra dari Shizuoka University, Caroline Amadea dari Ritsumeikan Asia Pasific University, Dedy Ariwansa dari Hokkaido University, Prameswari Aiko Humaira dari Hokkaido University, Steven Hiandy dari Tokyo University of Science, Farrel Vidi Putra dari Hyogo University, Sarah Hendrita Coralia Rotinsulu dari Tohoku Medical and Pharmaceutical University, dan Michael Melkior Kanugroho dari Teikyo University Kezia Jedidiah Mey dari Ryukoku University, Wynsom Filbert Wiyarta dari Fukui University, dan Atika Natalia Sasmita dari Tokyo University.
 
Dalam sambutannya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Tokyo, Yusli Wardiatno, mengapresiasi Yayasan Beasiswa Hashiya, yang telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 800 mahasiswa asal Indonesia selama lebih dari empat puluh tahun.
 
“Selamat kepada seluruh penerima beasiswa. Kiranya kalian dapat menjadi duta nasional yang membanggakan di masa mendatang,” ucap Yusli.
 
Selanjutnya, Direktur Pengelola Hashiya Scholarship Foundation, Shiotani Takanori, mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh yayasan telah melibatkan pertukaran budaya sejak pendiri Ryosuke Hashiya datang pertama kali ke Gorontalo pada tahun 1942. Pada saat itu, Hashiya dan rombongan Jepang lainnya menampilkan budaya Judo Jepang, dan warga membawakan nyanyian dan tarian sambutan.
 
Shiotani juga mendorong penguatan hubungan di berbagai sektor antara Jepang dengan Indonesia. “Melalui pemberian beasiswa ke mahasiswa Indonesia dan pertukaran budaya ini, kiranya menjadi momentum tepat dalam rangka memperingati 65 tahun hubungan bilateral kedua negara,” urai Shiotani.
 
Pada kesempatan terpisah, Arvin Patria Mudranta Putra, mengatakan bahwa Bapak Hashiya sebagai Yayasan Beasiswa Hashiya telah membantu kemajuan Indonesia dengan meningkatkan kualitas SDM Indonesia. "Saya akan berupaya membalas kebaikan Bapak Hashiya di masa depan dengan menjadi aktor perubahan untuk meningkatkan hubungan baik Indonesia dan Jepang," ucap Arvin.
 
Dalam acara penyerahan beasiswa Hashiya tahun 2023, para tamu undangan yang hadir dihibur oleh pertunjukan musik yang menggabungkan musik tradisional Indonesia dan Jepang. Pertunjukan dimulai dengan penampilan grup musik Taiko dari Okinawa, Jepang. Para pemain Taiko dari Okinawa membawa suasana Jepang yang khas ke acara ini dengan pertunjukan yang energik dan menggetarkan.
 
Taiko adalah jenis drum tradisional Jepang yang memukau dengan ketukan yang kuat dan ritme yang memukau. Tak ketinggalan, Siswa Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) dengan semangat memainkan angklung, alat musik bambu tradisional yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
 
Menutup acara, grup kesenian gabungan Indonesia-Jepang tersebut memainkan lagu dari film Mission Impossible. Penampilan terakhir mereka menunjukkan bagaimana budaya dan seni dapat membantu meningkatkan pemahaman antar kedua negara.
 
Beasiswa berkelanjutan dari Hashiya Scholarship Foundation merupakan contoh kerja sama nyata antara Indonesia dan Jepang yang telah berlangsung selama 65 tahun. KBRI Tokyo sangat mengapresiasi hal ini sekaligus berharap industri dan bisnis yang dibangun Hashiya yang juga didukung oleh Tsukishima Foods Industry Co., Ltd. akan terus berkembang sehingga dukungan terhadap pendidikan warga Indonesia tetap terjaga.
(Penulis: Atdikbud Tokyo | Editor:  Andrew Fangidae/Stephanie W./Denty A./Seno Hartono)
Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 2157 kali