Siswa SD dan SMP di Kalimantan Timur Beradu Kemampuan dan Kreativitas Berbahasa Daerah melalui FTBI 22 November 2023 ← Back
Samarinda, 21 November 2023 –Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur (KBPKT) menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2023 Provinsi Kalimantan Timur. Ajang adu kemampuan dan kreativitas berbahasa Kenyah, Melayu Kutai, dan Paser bagi anak-anak SD dan SMP tersebut digelar di Hotel Grand Kartika, Samarinda, Kalimantan Timur pada 14 s.d. 17 November 2023.
Sebanyak 136 orang anak dari Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Mahakam Ulu, Kabupaten Paser, dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengikuti berbagai kategori lomba yang dikuasai dan disukainya. Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya (2022), yakni 84 orang. Mereka juga merupakan pemenang FTBI 2023 tingkat kota dan kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur.
Kategori FTBI 2023 Provinsi Kalimantan Timur terbagi atas dua jenjang, yaitu jenjang usia SD dan SMP. Kategori lomba jenjang SD, yaitu lomba puisi, lomba dongeng, dan lomba tembang daerah berbahasa Paser; lomba puisi, dongeng, tembang daerah (lagu tingkilan) berbahasa Melayu Kutai; serta lomba dongeng, puisi, dan pidato berbahasa Kenyah. Sementara itu, kategori lomba jenjang SMP adalah lomba pidato, tarsul (pantun), dan komedi tunggal bahasa Melayu Kutai; lomba puisi, pidato, dan komedi tunggal berbahasa Kenyah; serta lomba pidato, betore (tembang daerah), dan komedi tunggal berbahasa Paser.
“Pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen untuk mendukung dan memfasilitasi pelbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan bahasa ibu di berbagai lapisan masyarakat. Provinsi Kalimantan Timur sekarang menggunakan Kurikulum Merdeka sehingga para siswa di sekolah bebas mendalami salah satu atau beberapa bahasa daerah yang diinginkan dan disukainya. Oleh karena itu, kami, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan FTBI 2023 ini, karena dapat mendukung pembelajaran bahasa ibu di lingkungan pendidikan,” tegas Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, Yekti Utami, di Samarinda pada Jumat (17/11).
Lebih lanjut, menurut Yekti, bahasa adalah salah satu objek pemajuan kebudayaan dan aset bangsa. FTBI sebagai salah satu praktik baik revitalisasi bahasa daerah (RBD) diharapkan dapat menjaga kelangsungan bahasa ibu dan sastra daerah di Kalimantan Timur, menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan bagi para penutur bahasa daerah untuk mempertahankan bahasanya, dapat membantu untuk menemukan fungsi dan ranah baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah, serta menjadikan para penutur muda sebagai penutur aktif melalui pembelajaran mulok bahasa dan sastra daerah dengan media yang mereka sukai.
Sementara itu, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Halimi Hadibrata menjelaskan bahwa KBPKT menginisiasi FTBI sejak bulan Januari 2022 dan terus dilanjutkan hingga sekarang. Upaya mempertahankan bahasa daerah atau bahasa ibu tersebut sangatlah penting dilaksanakan agar nilai-nilai budaya, bahasa, serta kearifan lokal di dalamnya dapat bertahan, bahkan diwariskan kepada generasi berikutnya. Sebaliknya, nenek moyang juga pasti merasa senang apabila anak-cucunya—generasi muda—peduli dan terus menjaga warisan budaya dan bahasa yang diturunkan.
Kesulitan dalam pelaksanaan FTBI 2023 Provinsi Kalimantan Timur adalah mencari juri. Untuk menjaga objektivitas dan menjamin tidak ada keberpihakan, maka KBPKT mendatangkan juri dari universitas, lembaga adat, tokoh/aktivis/praktisi bahasa daerah. Adapun juri FTBI bahasa Paser, yaitu 1) Salmani, 2) Muhammad Natsir Rasyid, dan 3) Abdul Fatah. Juri FTBI bahasa Melayu Kutai, yaitu 1) Syafruddin Pernyata, 2) Syaiful Arifin, dan 3) Meita Setyawati. Sementara itu, juri FTBI bahasa Dayak Kenyah, yaitu 1) Nuh Lenjau, 2) Ajat Seli, dan 3) Ns. Lurin Dian. Juri-juri tersebut kemudian memilih pemenang FTBI 2023 Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan beberapa kriteria, yakni penghayatan, intonasi, penampilan/penyampaian, penguasaan materi, dan isi pantun/puisi/pidato/komedi tunggal yang disampaikan oleh peserta. Namun, kriteria penilaian tembang daerah hanya meliputi penghayatan, intonasi, dan penampilan peserta.
Ikhtisar FTBI dan RBD di Kalimantan Timur
Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, menjelaskan bahwa FTBI 2023 dilaksanakan di dua puluh dua (22) provinsi di Indonesia. Kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) tahun 2024 menargetkan ada penambahan bahasa daerah yang direvitalisasi dengan jangkauan daerah yang lebih luas.
FTBI merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan RBD dan bertujuan 1) sebagai salah satu usaha pelindungan dan pelestarian bahasa daerah dengan menjadikan generasi muda, khususnya siswa SD dan SMP, menjadi mahir dan aktif berbahasa daerah dan mampu mempelajarinya secara menyenangkan, 2) untuk menemukan fungsi dan ranah baru dari sebuah bahasa, menjaga kelangsungan bahasa dan sastra daerah dengan penuh sukacita, 3) menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan untuk mempertahankan bahasa dan sastra daerah agar tidak terancam punah, serta 4) untuk memilih tunas-tunas unggul generasi muda untuk mengikuti FTBI tingkat nasional.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan membina penutur bahasa dan sastra daerah. KBPKT berperan untuk menyadarkan jajaran pemerintah di Kalimantan Timur mengenai pentingnya upaya pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra daerah di samping terus menggelorakan pengutamaan bahasa Indonesia dan penguasaan bahasa asing.
Salah satu pencapaian terbesar pelaksanaan RBD di Kalimantan Timur adalah lahirnya Peraturan Daerah (Perda) Pembinaan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Daerah di Provinsi Kalimantan Timur. Perda tersebut sedang dalam tahapan uji publik. Kini hampir semua kabupaten dan kota di Kalimantan Timur memiliki mulok berbahasa daerah pada jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK. Bahkan, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan menerapkan mulok pada tingkat TK. KBPKT mengapresiasi Pemerintah Daerah, Pemerintah Kota, Pemerintah Kabupaten, dan Pemerintah Provinsi di Kalimantan Timur yang telah mau peduli, mendukung, dan memfasilitasi kegiatan RBD di wilayahnya masing-masing.
Efektivitas pembelajaran bahasa dan sastra daerah di sekolah-sekolah, baik yang sudah memiliki mulok atau pun masih menjadi ekstrakurikuler, salah satunya dapat dilihat dari kompetensi dan kreativitas serta pencapaian siswa dalam FTBI. Para murid, khususnya para peserta FTBI 2023 Kalimantan Timur, menjadi lebih percaya diri dan bangga berbahasa ibunya masing-masing, karena mampu mewakili sekolah dan kabupatennya di tingkat provinsi serta berharap bisa melaju ke tingkat nasional.
Seleksi pemenang FTBI dilakukan dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi hingga nasional. Juara FTBI tingkat kecamatan akan dibawa ke tingkat kabupaten. Juara tingkat kabupaten dibawa ke tingkat provinsi. Pemenang I FTBI tingkat provinsi dibawa ke tingkat nasional, yakni FTBIN.
Renal Fadi Munakin, peserta Lomba Puisi SD Berbahasa Melayu Kutai dari SDN 005 Tenggarong, menyatakan, “Saya selalu berlatih bersama pelatih saya dengan sangat keras agar bisa sampai ke tingkat provinsi saat ini. Saya sangat senang dan bangga, karena saya bisa membanggakan kedua orang tua. Saya merasa mendapatkan manfaat mengikuti FTBI, karena mendapat pengalaman baru yang tidak pernah terlupakan. Kesulitan saya dalam belajar bahasa Melayu Kutai ialah saya itu orang Jawa yang lahir di sini (Tenggarong, Kalimantan Timur).”
Keyzia Gabrella Imey, peserta Lomba Pidato SMP Berbahasa Kenyah, SMPN 30 Samarinda, pun dengan antusias mengajak untuk melestarikan bahasa Paser. “Saya sangat senang dan antusias juga bangga mewakili SMPN 30 Samarinda. Saya bersama dengan teman-teman di sekolah tiap hari latihan berbahasa Kenyah. Saya berharap teman-teman selalu menggunakan, belajar, dan melestarikan bahasa Kenyah. Tiga tawai!”
“Saya senang mengikuti lomba ini (FTBI), karena bisa ikut dalam revitalisasi bahasa daerah. Bahasa daerah merupakan identitas bangsa. Motivasi saya untuk teman-teman semua agar tetap semangat. Saya merasa bangga kepada teman-teman semua karena sudah berjuang. Saya menyemangati kalian, karena kita sudah menjadi anak terbaik dan membanggakan Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur,” tutur Maydhana Chaidar Aly, peserta Lomba Tarsul SMP Berbahasa Melayu Kutai dari SMP Negeri 1 Tenggarong.
Pencapaian para murid, khususnya para peserta FTBI 2023 Kalimantan Timur, tentunya juga menjadi bagian dari partisipasi aktif KBPKT dalam melaksanakan RBD. Salah satu praktik baik pelaksanaan RBD oleh KBPKT ialah pengembangan kualitas SDM melalui program Pelatihan Guru Master dan Pelatihan Guru Utama. Pelatihan tersebut melibatkan para penutur jati dan sudah dimulai sejak 1 Maret 2023. Para lulusan Pelatihan Guru Master ditugasi untuk memberi pelatihan kepada guru utama, perwakilan dari tiap-tiap kabupaten dan sekolah di Kalimantan Timur. Guru utama kemudian mengimbaskan ilmunya kepada para guru di sekolahnya. Setelah itu guru-guru tersebut bertugas untuk mengajarkan pelajaran bahasa dan sastra daerah kepada para siswanya.
Siti Samsiatun, guru pendamping dari SMPN 3 PPU menyatakan, “Di sekolah kami mengembangkan bahasa daerah Paser dengan diawali adanya pelatihan guru utama revitalisasi bahasa daerah 2023. Lalu, saya melakukan pengimbasan dengan teman-teman sejawat dan kami saling berkoordinasi dan berkolaborasi tiap hari Jumat untuk merekrut anak-anak yang mau mengikuti ekstrakurikuler bahasa Paser. Kami sangat antusias dengan kegiatan FTBI ini. Kami terus mengadakan latihan-latihan pada setiap Kamis sore sepulang sekolah. Alhamdulilah dari kegiatan itu, anak-anak kami bisa membawa nama baik sekolah dan bisa membawa nama baik Kabupaten Penajam Paser Utara.”
Senada dengan itu, Alma Syoril Thoha Mahmudah, yakni guru pendamping dari SMP Negeri 1 Tenggarong menjelaskan, “Saya merupakan salah satu guru utama revitalisasi bahasa daerah, khususnya bahasa Melayu Kutai. Untuk merevitalisasi bahasa Kutai, kami mencoba berbicara dan mengajarkan anak-anak menyanyi lagu daerah dengan bahasa Kutai di sekolah. Harapan saya kepada para pengajar bahasa Kutai, mari, bangkitkan kembali bahasa ibu kita, karena itu sangatlah penting. Banyak anak yang tidak mengenal bahasa Melayu Kutai sekarang. Jadi, kewajiban bagi kita untuk mengajarkannya kepada anak-anak.”
Selanjutnya, KBPKT berharap agar FTBI terus berlanjut dan seluruh jajaran pemerintah daerah di Provinsi Kalimantan Timur untuk terus mendukung dan menggiatkan RBD di segenap lapisan masyarakat. KBPKT juga memohon doa dari masyarakat Indonesia agar bahasa Indonesia resmi disahkan sebagai bahasa pengantar Sidang Umum UNESCO sehingga bahasa Indonesia makin mendunia,” tegas Halimi.
Pemenang FTBI 2023 Provinsi Kalimantan Timur
Pemenang Lomba Komedi Tunggal SMP Berbahasa Melayu Kutai, yaitu Akhmad Haikal Ramadhani, SMP Negeri 1 Muara Pahu (Juara I); Nur Fajri, SMP Negeri 1 Muara Pahu (Juara II); Kayla Atsilah Fairuz, SMPIT Nurul Fikri Tenggarong (Juara III). Pemenang Lomba Tarsul SMP Berbahasa Melayu Kutai, yaitu Maydhana Chaidar Aly, SMP Negeri 1 Tenggarong (Juara I); Nur Rahmat Dani, MTs Negeri 1 Kutai Kartanegara (Juara II); Kheyyila Ananda Zhotti Vania, SMP Negeri 1 Loa Kulu (Juara III). Pemenang Lomba Pidato SMP Berbahasa Melayu Kutai, yaitu Siti Azzahra, SMP Negeri 1 Tenggarong (Juara I); Mayra Cbyssa Loveli, SMP Negeri 1 Tenggarong (Juara II); Rasty Ananda Syifa (SMP Negeri 1 Tenggarong (Juara III). Pemenang Lomba Lagu Tingkilan SD Berbahasa Melayu Kutai, yaitu Asilla Agustina, SD Negeri 007 Kenohan (Juara I); Cahaya Asyifa Ramadhani, SD Muhammadiyah 1 Tenggarong (Juara II); Grace Elvira Lakapu, SD Negeri 005 Rantau Pulung (Juara III). Pemenang Lomba Dongeng SD Berbahasa Melayu Kutai, yaitu Mutiara Aisha Salsablla, SD Negeri 003 Tenggarong (Juara I); Zuna Desiana Aqsa, SD Negeri 001 Sangatta Selatan (Juara II); Dayang Danesha Humaira, SD Negeri 009 Tenggarong (Juara III). Pemenang Baca Puisi SD Berbahasa Melayu Kutai, yaitu Muhammad Fadlan Ramadhan, SD Negeri 004 Muara Pahu (Juara I); Hardhian Dama Wijaya, SD Negeri 009 Sangatta Utara (Juara II); Aisyah Maharani, SD Negeri 004 Teluk Pandan (Juara III).
Pemenang Lomba Tembang Daerah/Betore SD Berbahasa Paser, yaitu Nur Azalia Fijratullah, SD Negeri 032 Penajam (Juara I); Cinta Nasyilla Rusta, SD Negeri 032 Penajam (Juara II); Danisa Fahma Aulia, SD Negeri 032 Penajam (Juara III). Pemenang Lomba Baca Puisi SD Berbahasa Paser, yaitu Hanita Adzkia H., SD Negeri 001 Waru (Juara I); Alkana Syaifuddin, SD Negeri 017 Penajam (Juara II); Dithau Nisa Zaidah, SD Negeri 009 Kuaro (Juara III). Pemenang Lomba Betore/Pantun Berbahasa Paser, yaitu Nursanti, SMP Islam Al-mukarrah Long Ikis (Juara I); Sayyid Rettan Yunadi, SMP Negeri 5 PPU (Juara II); Asrifat Andhika A., SMP Negeri 1 Grogot (Juara III). Pemenang Lomba Pidato SMP Berbahasa Paser, yaitu M. Rifqi Taufik, SMP Negeri 3 Kuaro (Juara I); Alif Amsal, SMP Negeri 7 B. Engau (Juara II); Najma Aufa Khaira, SMPIT Nurul Hikmah PPU (Juara III). Pemenang Lomba Dongeng SD Berbahasa Paser, yaitu Raisha Jihan Aura K., SD Negeri 002 Waru (Juara I); Sheefa Anindya S., SD Negeri 009 Penajam (Juara II); Asyaraf Khairul N., SD Negeri 004 T. Grogot (Juara III). Pemenang Lomba Komedi Tunggal SMP Berbahasa Paser, yaitu Reihansyah M. Mursidi, SMP Negeri 2 Longkali (Juara I); Rifqi Al-Haq, SMP Negeri 9 PPU (Juara II); Rifael Adodi, SMP Negeri 13 PPU (Juara III).
Pemenang Lomba Dongeng SD Berbahasa Kenyah, yaitu Revalita Agusti, SDN 014 Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Juara I); Ping Valeri Mika, SDN 007 Muara Ancalong (Juara II); Margaressa Aulia, SDN 024 Tenggarong (Juara III). Pemenang Lomba Baca Puisi SD Berbahasa Kenyah, yaitu Ceria Fresh She, SDN 005 Muara Ancalong (Juara I); Aprilia Kirey, SDN 005 Muara Ancalong (Juara II); Fayola Earline S., SDN 003 Tenggarong (Juara III). Pemenang Lomba Pidato SD Berbahasa Kenyah, yaitu Daud, SDN 005 Muara Ancalong (Juara I); Agli Priti Priskila, SDN 014 Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Juara II); Rosalina, SDN 007 Muara Ancalong (Juara III). Pemenang Lomba Komedi Tunggal SMP Berbahasa Kenyah, yaitu Ibrahim Al-Faro, SMPN 2 Muara Ancalong (Juara I); Kristian Adril, SMPN 2 Muara Ancalong (Juara II); Antonius Areq, SMPN 4 Long Bagun (Juara III). Pemenang Lomba Pidato SMP Berbahasa Kenyah, yaitu Keyzia Gabrella, SMPN 30 Samarinda (Juara I); Yehezkiel Ijam, SMPN 4 Samarinda (Juara II); Elia, SMPN 8 Loa Kulu (Juara III). Pemenang Lomba Puisi SMP Berbahasa Kenyah, yaitu Marcia Erika Direq, SMPN 4 Long Bangun (Juara I); Jessica Iping Jus, SMPN 3 Tenggarong (Juara II); Gabriel Jerico, SMPN 2 Muara Ancalong (Juara III).
KBPKT mengapresiasi para pemenang FTBI 2023 Provinsi Kalimantan Timur dengan memberikan sertifikat, piagam penghargaan, dan hadiah uang pembinaan sebesar Rp1.050.000,00—Rp1.800.000,00 (sesuai peringkat juara dan jenjang pendidikannya, SD atau SMP) agar lebih bersemangat melestarikan bahasa ibu daerahnya masing-masing. KBPKT juga akan mengirim juara I FTBI 2023 Provinsi Kalimantan Timur ke Jakarta pada Mei 2024 untuk mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) 2024. Mereka akan beradu bakat dan kreativitas dalam berbahasa daerah dengan sesama juara I FTBI 2023 tingkat provinsi dari provinsi lainnya. (Penulis: Tim Badan Bahasa / Editor: Stephanie W.)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 653/sipres/A6/XI/2023
Sebanyak 136 orang anak dari Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Mahakam Ulu, Kabupaten Paser, dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengikuti berbagai kategori lomba yang dikuasai dan disukainya. Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya (2022), yakni 84 orang. Mereka juga merupakan pemenang FTBI 2023 tingkat kota dan kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur.
Kategori FTBI 2023 Provinsi Kalimantan Timur terbagi atas dua jenjang, yaitu jenjang usia SD dan SMP. Kategori lomba jenjang SD, yaitu lomba puisi, lomba dongeng, dan lomba tembang daerah berbahasa Paser; lomba puisi, dongeng, tembang daerah (lagu tingkilan) berbahasa Melayu Kutai; serta lomba dongeng, puisi, dan pidato berbahasa Kenyah. Sementara itu, kategori lomba jenjang SMP adalah lomba pidato, tarsul (pantun), dan komedi tunggal bahasa Melayu Kutai; lomba puisi, pidato, dan komedi tunggal berbahasa Kenyah; serta lomba pidato, betore (tembang daerah), dan komedi tunggal berbahasa Paser.
“Pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen untuk mendukung dan memfasilitasi pelbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan bahasa ibu di berbagai lapisan masyarakat. Provinsi Kalimantan Timur sekarang menggunakan Kurikulum Merdeka sehingga para siswa di sekolah bebas mendalami salah satu atau beberapa bahasa daerah yang diinginkan dan disukainya. Oleh karena itu, kami, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan FTBI 2023 ini, karena dapat mendukung pembelajaran bahasa ibu di lingkungan pendidikan,” tegas Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, Yekti Utami, di Samarinda pada Jumat (17/11).
Lebih lanjut, menurut Yekti, bahasa adalah salah satu objek pemajuan kebudayaan dan aset bangsa. FTBI sebagai salah satu praktik baik revitalisasi bahasa daerah (RBD) diharapkan dapat menjaga kelangsungan bahasa ibu dan sastra daerah di Kalimantan Timur, menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan bagi para penutur bahasa daerah untuk mempertahankan bahasanya, dapat membantu untuk menemukan fungsi dan ranah baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah, serta menjadikan para penutur muda sebagai penutur aktif melalui pembelajaran mulok bahasa dan sastra daerah dengan media yang mereka sukai.
Sementara itu, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Halimi Hadibrata menjelaskan bahwa KBPKT menginisiasi FTBI sejak bulan Januari 2022 dan terus dilanjutkan hingga sekarang. Upaya mempertahankan bahasa daerah atau bahasa ibu tersebut sangatlah penting dilaksanakan agar nilai-nilai budaya, bahasa, serta kearifan lokal di dalamnya dapat bertahan, bahkan diwariskan kepada generasi berikutnya. Sebaliknya, nenek moyang juga pasti merasa senang apabila anak-cucunya—generasi muda—peduli dan terus menjaga warisan budaya dan bahasa yang diturunkan.
Kesulitan dalam pelaksanaan FTBI 2023 Provinsi Kalimantan Timur adalah mencari juri. Untuk menjaga objektivitas dan menjamin tidak ada keberpihakan, maka KBPKT mendatangkan juri dari universitas, lembaga adat, tokoh/aktivis/praktisi bahasa daerah. Adapun juri FTBI bahasa Paser, yaitu 1) Salmani, 2) Muhammad Natsir Rasyid, dan 3) Abdul Fatah. Juri FTBI bahasa Melayu Kutai, yaitu 1) Syafruddin Pernyata, 2) Syaiful Arifin, dan 3) Meita Setyawati. Sementara itu, juri FTBI bahasa Dayak Kenyah, yaitu 1) Nuh Lenjau, 2) Ajat Seli, dan 3) Ns. Lurin Dian. Juri-juri tersebut kemudian memilih pemenang FTBI 2023 Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan beberapa kriteria, yakni penghayatan, intonasi, penampilan/penyampaian, penguasaan materi, dan isi pantun/puisi/pidato/komedi tunggal yang disampaikan oleh peserta. Namun, kriteria penilaian tembang daerah hanya meliputi penghayatan, intonasi, dan penampilan peserta.
Ikhtisar FTBI dan RBD di Kalimantan Timur
Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, menjelaskan bahwa FTBI 2023 dilaksanakan di dua puluh dua (22) provinsi di Indonesia. Kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) tahun 2024 menargetkan ada penambahan bahasa daerah yang direvitalisasi dengan jangkauan daerah yang lebih luas.
FTBI merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan RBD dan bertujuan 1) sebagai salah satu usaha pelindungan dan pelestarian bahasa daerah dengan menjadikan generasi muda, khususnya siswa SD dan SMP, menjadi mahir dan aktif berbahasa daerah dan mampu mempelajarinya secara menyenangkan, 2) untuk menemukan fungsi dan ranah baru dari sebuah bahasa, menjaga kelangsungan bahasa dan sastra daerah dengan penuh sukacita, 3) menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan untuk mempertahankan bahasa dan sastra daerah agar tidak terancam punah, serta 4) untuk memilih tunas-tunas unggul generasi muda untuk mengikuti FTBI tingkat nasional.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan membina penutur bahasa dan sastra daerah. KBPKT berperan untuk menyadarkan jajaran pemerintah di Kalimantan Timur mengenai pentingnya upaya pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra daerah di samping terus menggelorakan pengutamaan bahasa Indonesia dan penguasaan bahasa asing.
Salah satu pencapaian terbesar pelaksanaan RBD di Kalimantan Timur adalah lahirnya Peraturan Daerah (Perda) Pembinaan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Daerah di Provinsi Kalimantan Timur. Perda tersebut sedang dalam tahapan uji publik. Kini hampir semua kabupaten dan kota di Kalimantan Timur memiliki mulok berbahasa daerah pada jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK. Bahkan, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan menerapkan mulok pada tingkat TK. KBPKT mengapresiasi Pemerintah Daerah, Pemerintah Kota, Pemerintah Kabupaten, dan Pemerintah Provinsi di Kalimantan Timur yang telah mau peduli, mendukung, dan memfasilitasi kegiatan RBD di wilayahnya masing-masing.
Efektivitas pembelajaran bahasa dan sastra daerah di sekolah-sekolah, baik yang sudah memiliki mulok atau pun masih menjadi ekstrakurikuler, salah satunya dapat dilihat dari kompetensi dan kreativitas serta pencapaian siswa dalam FTBI. Para murid, khususnya para peserta FTBI 2023 Kalimantan Timur, menjadi lebih percaya diri dan bangga berbahasa ibunya masing-masing, karena mampu mewakili sekolah dan kabupatennya di tingkat provinsi serta berharap bisa melaju ke tingkat nasional.
Seleksi pemenang FTBI dilakukan dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi hingga nasional. Juara FTBI tingkat kecamatan akan dibawa ke tingkat kabupaten. Juara tingkat kabupaten dibawa ke tingkat provinsi. Pemenang I FTBI tingkat provinsi dibawa ke tingkat nasional, yakni FTBIN.
Renal Fadi Munakin, peserta Lomba Puisi SD Berbahasa Melayu Kutai dari SDN 005 Tenggarong, menyatakan, “Saya selalu berlatih bersama pelatih saya dengan sangat keras agar bisa sampai ke tingkat provinsi saat ini. Saya sangat senang dan bangga, karena saya bisa membanggakan kedua orang tua. Saya merasa mendapatkan manfaat mengikuti FTBI, karena mendapat pengalaman baru yang tidak pernah terlupakan. Kesulitan saya dalam belajar bahasa Melayu Kutai ialah saya itu orang Jawa yang lahir di sini (Tenggarong, Kalimantan Timur).”
Keyzia Gabrella Imey, peserta Lomba Pidato SMP Berbahasa Kenyah, SMPN 30 Samarinda, pun dengan antusias mengajak untuk melestarikan bahasa Paser. “Saya sangat senang dan antusias juga bangga mewakili SMPN 30 Samarinda. Saya bersama dengan teman-teman di sekolah tiap hari latihan berbahasa Kenyah. Saya berharap teman-teman selalu menggunakan, belajar, dan melestarikan bahasa Kenyah. Tiga tawai!”
“Saya senang mengikuti lomba ini (FTBI), karena bisa ikut dalam revitalisasi bahasa daerah. Bahasa daerah merupakan identitas bangsa. Motivasi saya untuk teman-teman semua agar tetap semangat. Saya merasa bangga kepada teman-teman semua karena sudah berjuang. Saya menyemangati kalian, karena kita sudah menjadi anak terbaik dan membanggakan Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur,” tutur Maydhana Chaidar Aly, peserta Lomba Tarsul SMP Berbahasa Melayu Kutai dari SMP Negeri 1 Tenggarong.
Pencapaian para murid, khususnya para peserta FTBI 2023 Kalimantan Timur, tentunya juga menjadi bagian dari partisipasi aktif KBPKT dalam melaksanakan RBD. Salah satu praktik baik pelaksanaan RBD oleh KBPKT ialah pengembangan kualitas SDM melalui program Pelatihan Guru Master dan Pelatihan Guru Utama. Pelatihan tersebut melibatkan para penutur jati dan sudah dimulai sejak 1 Maret 2023. Para lulusan Pelatihan Guru Master ditugasi untuk memberi pelatihan kepada guru utama, perwakilan dari tiap-tiap kabupaten dan sekolah di Kalimantan Timur. Guru utama kemudian mengimbaskan ilmunya kepada para guru di sekolahnya. Setelah itu guru-guru tersebut bertugas untuk mengajarkan pelajaran bahasa dan sastra daerah kepada para siswanya.
Siti Samsiatun, guru pendamping dari SMPN 3 PPU menyatakan, “Di sekolah kami mengembangkan bahasa daerah Paser dengan diawali adanya pelatihan guru utama revitalisasi bahasa daerah 2023. Lalu, saya melakukan pengimbasan dengan teman-teman sejawat dan kami saling berkoordinasi dan berkolaborasi tiap hari Jumat untuk merekrut anak-anak yang mau mengikuti ekstrakurikuler bahasa Paser. Kami sangat antusias dengan kegiatan FTBI ini. Kami terus mengadakan latihan-latihan pada setiap Kamis sore sepulang sekolah. Alhamdulilah dari kegiatan itu, anak-anak kami bisa membawa nama baik sekolah dan bisa membawa nama baik Kabupaten Penajam Paser Utara.”
Senada dengan itu, Alma Syoril Thoha Mahmudah, yakni guru pendamping dari SMP Negeri 1 Tenggarong menjelaskan, “Saya merupakan salah satu guru utama revitalisasi bahasa daerah, khususnya bahasa Melayu Kutai. Untuk merevitalisasi bahasa Kutai, kami mencoba berbicara dan mengajarkan anak-anak menyanyi lagu daerah dengan bahasa Kutai di sekolah. Harapan saya kepada para pengajar bahasa Kutai, mari, bangkitkan kembali bahasa ibu kita, karena itu sangatlah penting. Banyak anak yang tidak mengenal bahasa Melayu Kutai sekarang. Jadi, kewajiban bagi kita untuk mengajarkannya kepada anak-anak.”
Selanjutnya, KBPKT berharap agar FTBI terus berlanjut dan seluruh jajaran pemerintah daerah di Provinsi Kalimantan Timur untuk terus mendukung dan menggiatkan RBD di segenap lapisan masyarakat. KBPKT juga memohon doa dari masyarakat Indonesia agar bahasa Indonesia resmi disahkan sebagai bahasa pengantar Sidang Umum UNESCO sehingga bahasa Indonesia makin mendunia,” tegas Halimi.
Pemenang FTBI 2023 Provinsi Kalimantan Timur
Pemenang Lomba Komedi Tunggal SMP Berbahasa Melayu Kutai, yaitu Akhmad Haikal Ramadhani, SMP Negeri 1 Muara Pahu (Juara I); Nur Fajri, SMP Negeri 1 Muara Pahu (Juara II); Kayla Atsilah Fairuz, SMPIT Nurul Fikri Tenggarong (Juara III). Pemenang Lomba Tarsul SMP Berbahasa Melayu Kutai, yaitu Maydhana Chaidar Aly, SMP Negeri 1 Tenggarong (Juara I); Nur Rahmat Dani, MTs Negeri 1 Kutai Kartanegara (Juara II); Kheyyila Ananda Zhotti Vania, SMP Negeri 1 Loa Kulu (Juara III). Pemenang Lomba Pidato SMP Berbahasa Melayu Kutai, yaitu Siti Azzahra, SMP Negeri 1 Tenggarong (Juara I); Mayra Cbyssa Loveli, SMP Negeri 1 Tenggarong (Juara II); Rasty Ananda Syifa (SMP Negeri 1 Tenggarong (Juara III). Pemenang Lomba Lagu Tingkilan SD Berbahasa Melayu Kutai, yaitu Asilla Agustina, SD Negeri 007 Kenohan (Juara I); Cahaya Asyifa Ramadhani, SD Muhammadiyah 1 Tenggarong (Juara II); Grace Elvira Lakapu, SD Negeri 005 Rantau Pulung (Juara III). Pemenang Lomba Dongeng SD Berbahasa Melayu Kutai, yaitu Mutiara Aisha Salsablla, SD Negeri 003 Tenggarong (Juara I); Zuna Desiana Aqsa, SD Negeri 001 Sangatta Selatan (Juara II); Dayang Danesha Humaira, SD Negeri 009 Tenggarong (Juara III). Pemenang Baca Puisi SD Berbahasa Melayu Kutai, yaitu Muhammad Fadlan Ramadhan, SD Negeri 004 Muara Pahu (Juara I); Hardhian Dama Wijaya, SD Negeri 009 Sangatta Utara (Juara II); Aisyah Maharani, SD Negeri 004 Teluk Pandan (Juara III).
Pemenang Lomba Tembang Daerah/Betore SD Berbahasa Paser, yaitu Nur Azalia Fijratullah, SD Negeri 032 Penajam (Juara I); Cinta Nasyilla Rusta, SD Negeri 032 Penajam (Juara II); Danisa Fahma Aulia, SD Negeri 032 Penajam (Juara III). Pemenang Lomba Baca Puisi SD Berbahasa Paser, yaitu Hanita Adzkia H., SD Negeri 001 Waru (Juara I); Alkana Syaifuddin, SD Negeri 017 Penajam (Juara II); Dithau Nisa Zaidah, SD Negeri 009 Kuaro (Juara III). Pemenang Lomba Betore/Pantun Berbahasa Paser, yaitu Nursanti, SMP Islam Al-mukarrah Long Ikis (Juara I); Sayyid Rettan Yunadi, SMP Negeri 5 PPU (Juara II); Asrifat Andhika A., SMP Negeri 1 Grogot (Juara III). Pemenang Lomba Pidato SMP Berbahasa Paser, yaitu M. Rifqi Taufik, SMP Negeri 3 Kuaro (Juara I); Alif Amsal, SMP Negeri 7 B. Engau (Juara II); Najma Aufa Khaira, SMPIT Nurul Hikmah PPU (Juara III). Pemenang Lomba Dongeng SD Berbahasa Paser, yaitu Raisha Jihan Aura K., SD Negeri 002 Waru (Juara I); Sheefa Anindya S., SD Negeri 009 Penajam (Juara II); Asyaraf Khairul N., SD Negeri 004 T. Grogot (Juara III). Pemenang Lomba Komedi Tunggal SMP Berbahasa Paser, yaitu Reihansyah M. Mursidi, SMP Negeri 2 Longkali (Juara I); Rifqi Al-Haq, SMP Negeri 9 PPU (Juara II); Rifael Adodi, SMP Negeri 13 PPU (Juara III).
Pemenang Lomba Dongeng SD Berbahasa Kenyah, yaitu Revalita Agusti, SDN 014 Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Juara I); Ping Valeri Mika, SDN 007 Muara Ancalong (Juara II); Margaressa Aulia, SDN 024 Tenggarong (Juara III). Pemenang Lomba Baca Puisi SD Berbahasa Kenyah, yaitu Ceria Fresh She, SDN 005 Muara Ancalong (Juara I); Aprilia Kirey, SDN 005 Muara Ancalong (Juara II); Fayola Earline S., SDN 003 Tenggarong (Juara III). Pemenang Lomba Pidato SD Berbahasa Kenyah, yaitu Daud, SDN 005 Muara Ancalong (Juara I); Agli Priti Priskila, SDN 014 Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Juara II); Rosalina, SDN 007 Muara Ancalong (Juara III). Pemenang Lomba Komedi Tunggal SMP Berbahasa Kenyah, yaitu Ibrahim Al-Faro, SMPN 2 Muara Ancalong (Juara I); Kristian Adril, SMPN 2 Muara Ancalong (Juara II); Antonius Areq, SMPN 4 Long Bagun (Juara III). Pemenang Lomba Pidato SMP Berbahasa Kenyah, yaitu Keyzia Gabrella, SMPN 30 Samarinda (Juara I); Yehezkiel Ijam, SMPN 4 Samarinda (Juara II); Elia, SMPN 8 Loa Kulu (Juara III). Pemenang Lomba Puisi SMP Berbahasa Kenyah, yaitu Marcia Erika Direq, SMPN 4 Long Bangun (Juara I); Jessica Iping Jus, SMPN 3 Tenggarong (Juara II); Gabriel Jerico, SMPN 2 Muara Ancalong (Juara III).
KBPKT mengapresiasi para pemenang FTBI 2023 Provinsi Kalimantan Timur dengan memberikan sertifikat, piagam penghargaan, dan hadiah uang pembinaan sebesar Rp1.050.000,00—Rp1.800.000,00 (sesuai peringkat juara dan jenjang pendidikannya, SD atau SMP) agar lebih bersemangat melestarikan bahasa ibu daerahnya masing-masing. KBPKT juga akan mengirim juara I FTBI 2023 Provinsi Kalimantan Timur ke Jakarta pada Mei 2024 untuk mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) 2024. Mereka akan beradu bakat dan kreativitas dalam berbahasa daerah dengan sesama juara I FTBI 2023 tingkat provinsi dari provinsi lainnya. (Penulis: Tim Badan Bahasa / Editor: Stephanie W.)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 653/sipres/A6/XI/2023
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 803 kali
Editor :
Dilihat 803 kali