Busan University of Foreign Studies Gelar Diskusi Buku Presiden Joko Widodo Versi Bahasa Korea 19 Desember 2023 ← Back
Busan, Kemendikbudristek — Guna memaknai peringatan 50 Tahun Persahabatan Indonesia dan Korea Selatan, salah satu hal utama yang dapat dimajukan adalah hubungan masyarakat dari kedua negara. Hubungan akan semakin membaik jika kedua masyarakat saling mengenal dan memahami satu sama lain.
“Penerbitan buku Presiden Joko Widodo dalam bahasa Korea ditujukan untuk mempererat hubungan antara rakyat kedua negara,” dikatakan oleh Kuasa Usaha Ad-Interim (KUAI) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, Zelda Wulan Kartika, saat membuka Diskusi dan Peluncuran Buku Presiden Joko Widodo Fulfilling the Dreams of Indonesia pada 14 Desember 2023 di Busan University of Foreign Studies.
Lebih lanjut, Zelda menyampaikan bahwa secara khusus buku diterjemahkan ke bahasa Korea guna semakin membuka wawasan masyarakat Korea mengenai Indonesia, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam namun demikian bukan merupakan negara Islam, demokrasi ketiga terbesar di dunia, dan negara dengan populasi penduduk ke-4 terbesar di dunia.
Senada degan itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Seoul, Gogot Suharwoto, mengungkapkan bahwa Diskusi Buku Presiden Jokowi tidak hanya menjadi pembuka mata masyarakat Korea Selatan tetapi juga akademisi, pelajar, dan wakil sektor privat yang menghadiri acara.
“Berbagai program unggulan Kabinet Indonesia Maju seperti pengembangan infrastruktur, pariwisata, dana pembangunan desa, reformasi pertanahan dan kehutanan, Kartu Sehat, Kartu Pintar dan Kartu Kesejahteraan Keluarga dijelaskan dalam diskusi,” urai Gogot.
Selanjutnya, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Gandi Sulistiyanto, menyampaikan bahwa kepemimpinan Presiden Joko Widodo diwarnai oleh komitmen dan fokus kepada pembangunan infrastruktur, program kesejahteraan sosial dan pertumbuhan ekonomi.
“Selama hampir 1 dekade, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang stabil sebesar 5% per tahun, kecuali di masa pandemi COVID-19 tahun 2020,” jelas Gandi.
Di era Presidensi Jokowi, diplomasi ekonomi yang digalakkan Kementerian Luar Negeri dan seluruh Perwakilan RI di bawah kepemimpinan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, merupakan salah satu kunci sukses dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement telah diberlakukan sejak bulan Januari 2023. Volume perdagangan Indonesia dan Korea Selatan mencapai USD 26 miliar di tahun 2022, meningkat dua kali lipat dari tahun 2020. Dibandingkan dengan tahun 1973 di mana Indonesia dan Korea Selatan mulai membuka hubungan diplomatik, volume perdagangan telah meningkat 130 kali. Di tahun 2022, Korea Selatan menjadi investor ketujuh terbesar di Indonesia dengan mencapai USD 2.29 milyar, peningkatan 40.06 % dari tahun 2021.
Diskusi menghadirkan Tae Young Cho (Mantan Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia), Jung Hoon Park, Busan National University, Je-Seong Jeon, Presiden KASEAS, Soon-Heung Jang, Presiden Busan University of Foreign Studies dan Prof Yekyoum Kim, Direktur Indonesia Center di Busan University of Foreign Studies.
Diskusi buku Presiden Jokowi menandai kerja sama erat antara KBRI Seoul bersama Busan University of Foreign Studies, perguruan tinggi yang terpandang di Busan. Di tahun 2022, Gandi Sulistiyanto resmi membuka Indonesia Centre di BUFS. Indonesia Center tidak hanya menyediakan publikasi terkini mengenai Indonesia di bidang politik dan ekonomi tetapi juga mengedepankan kebhinekaan budaya Indonesia melalui eksibisi tetap Warisan Budaya Takbenda berupa batik, tenun, angklung, dan alat musik tradisional kolintang.
Dalam diskusi tersebut berbagai aspek kehidupan Presiden Jokowi dibahas mulai dari riwayat keluarga yang tinggal di bantara Sungai Kali Anyar, masa pendidikan sejak kecil, menjadi walikota Solo, hingga menjadi Presiden Republik Indonesia.
Banyak hal yang bisa dipelajari tentunya dari hasil diskusi tentang buku Jokowi versi bahasa Korea ini. Dalam sambutannya melalui video, penulis buku Jokowi, Darmawan Prasodjo menyampaikan harapan bahwa peluncuran buku Jokowi merupakan permulaan kerja sama yang panjang dan produktif antara Korea Selatan dan Indonesia. “Mari kita jadikan visioner kepemimpinan Presiden Jokowi ini menyatukan kedua bangsa, maju bersama, berbagi kemakmuran dan persahabatan,” pungkas Darmawan.
Sepanjang tahun 2023, KBRI Seoul telah menginisiasi berbagai kegiatan untuk memperingati 5 dekade persahabatan Indonesia Korea, antara lain melalui pagelaran Indonesia Night bulan Juni 2023 di Daegu, Festival Indonesia di Gwanghwamun Square bulan September 2023, peluncuran buku Pancasila, Dari Indonesia untuk Dunia versi bahasa Korea, Forum Kerjasama Indonesia Korea dengan fokus pada ekonomi kreatif dan digital bertema I-Wave and K-Wave Together For The Future di Jakarta bulan November 2023, dan diskusi buku Presiden Jokowi versi bahasa Korea di Busan bulan Desember 2023. (Penulis: Atdikbud KBRI Seoul | Editor: Andrew Fangidae / Stephanie / Denis / Seno Hartono)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 2426 kali
Editor :
Dilihat 2426 kali