Ethiopia Berminat Tingkatkan Kerja Sama Bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Vokasi dengan Indonesia 15 Desember 2023 ← Back
Jakarta, 15 Desember 2023 --- Sekretaris Jenderal (Sesjen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), Suharti, menerima audiensi dari H.E. Prof. Fekadu Beyene Aleka, Ambassador of the Federal Democratic Republic of Ethiopia to Indonesia. Dalam pertemuan ini, Ambassador Aleka menyampaikan ketertarikannya untuk meningkatkan kerja sama bidang pendidikan tinggi, vokasi, kebudayaan, dan peluang beasiswa bagi warga negara Ethiopia.
Pada kesempatan ini, Suharti menyampaikan bahwa transformasi pendidikan yang tengah dilaksanakan oleh Indonesia melalui kebijakan Merdeka Belajar bermaksud untuk mengubah sistem pendidikan menjadi lebih inklusif, dengan memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk menentukan pengalaman belajar yang paling tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa,” tuturnya di Jakarta, Kamis (14/12).
“Dengan diterapkannya Merdeka Belajar, Indonesia berkomitmen untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari kompetensi dasar, menjadi pemelajar mandiri sepanjang hayat dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Melalui kebijakan baru ini, banyak perubahan transformatif yang telah dilakukan pada ekosistem pendidikan termasuk peningkatan kapasitas guru, pedagogi, kurikulum, dan sistem evaluasi,” jelasnya.
Selain itu, Suharti juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki dua beasiswa untuk mahasiswa asing. Pertama, beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) untuk degree program Sarjana dan Magister. Sebanyak 18 peserta dari Ethiopia berpartisipasi pada beasiswa KNB sejak tahun 2017 sampai 2022. Total peserta Darmasiswa dari Ethiopia sejak 1974-2020 adalah 23 orang. Kedua, Beasiswa Darmasiswa untuk program nondegree di mana mahasiswa asing bisa belajar bahasa Indonesia, seni dan budaya Indonesia selama setahun di perguruan tinggi di Indonesia.
“Kami mengundang mahasiswa Ethiopia untuk berpartisipasi pada kedua program beasiswa tersebut tahun depan. Di samping beasiswa, kerja sama antarperguruan tinggi baik akademik maupun vokasi dapat ditingkatkan di antara kedua negara,” ucap Suharti.
Sementara itu, di bidang kebudayaan, Indonesia menawarkan kerja sama dalam hal pelestarian warisan takbenda yang memiliki kemiripan dengan warisan takbenda Indonesia. Contohnya melalui joint performance Angklung maupun residensi pengiriman seniman Indonesia untuk mengajarkan seni budaya Indonesia.
Ambassador Aleka menyambut baik tawaran beasiswa dari Indonesia dan mengapresiasi transformasi pendidikan yang tengah dilaksanakan di Indonesia. Di masa mendatang, kedua negara bersepakat untuk terus melakukan identifikasi terhadap potensi kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan yang dapat dilakukan. (Tim KLN BKHM / Editor: Denty)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 737/sipers/A6/XII/2023
Pada kesempatan ini, Suharti menyampaikan bahwa transformasi pendidikan yang tengah dilaksanakan oleh Indonesia melalui kebijakan Merdeka Belajar bermaksud untuk mengubah sistem pendidikan menjadi lebih inklusif, dengan memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk menentukan pengalaman belajar yang paling tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa,” tuturnya di Jakarta, Kamis (14/12).
“Dengan diterapkannya Merdeka Belajar, Indonesia berkomitmen untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari kompetensi dasar, menjadi pemelajar mandiri sepanjang hayat dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Melalui kebijakan baru ini, banyak perubahan transformatif yang telah dilakukan pada ekosistem pendidikan termasuk peningkatan kapasitas guru, pedagogi, kurikulum, dan sistem evaluasi,” jelasnya.
Selain itu, Suharti juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki dua beasiswa untuk mahasiswa asing. Pertama, beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) untuk degree program Sarjana dan Magister. Sebanyak 18 peserta dari Ethiopia berpartisipasi pada beasiswa KNB sejak tahun 2017 sampai 2022. Total peserta Darmasiswa dari Ethiopia sejak 1974-2020 adalah 23 orang. Kedua, Beasiswa Darmasiswa untuk program nondegree di mana mahasiswa asing bisa belajar bahasa Indonesia, seni dan budaya Indonesia selama setahun di perguruan tinggi di Indonesia.
“Kami mengundang mahasiswa Ethiopia untuk berpartisipasi pada kedua program beasiswa tersebut tahun depan. Di samping beasiswa, kerja sama antarperguruan tinggi baik akademik maupun vokasi dapat ditingkatkan di antara kedua negara,” ucap Suharti.
Sementara itu, di bidang kebudayaan, Indonesia menawarkan kerja sama dalam hal pelestarian warisan takbenda yang memiliki kemiripan dengan warisan takbenda Indonesia. Contohnya melalui joint performance Angklung maupun residensi pengiriman seniman Indonesia untuk mengajarkan seni budaya Indonesia.
Ambassador Aleka menyambut baik tawaran beasiswa dari Indonesia dan mengapresiasi transformasi pendidikan yang tengah dilaksanakan di Indonesia. Di masa mendatang, kedua negara bersepakat untuk terus melakukan identifikasi terhadap potensi kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan yang dapat dilakukan. (Tim KLN BKHM / Editor: Denty)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 737/sipers/A6/XII/2023
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 447 kali
Editor :
Dilihat 447 kali