Ini Manfaat Pendidikan Profesi Guru Di Mata Peserta Program  13 Desember 2023  ← Back



Padang, Kemendikbudristek
– Seiring dengan perkembangan zaman, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), secara terus menerus melakukan berbagai program peningkatan kompetensi calon tenaga pendidik yang profesional di masa depan.
 
Melalui PPG, guru dapat meningkatkan kemampuan dalam memilih dan menguasai bahan ajar, merencanakan, mengembangkan, dan mengaktualisasikan proses belajar mengajar yang produktif. Ini juga yang menjadi harapan Ade Ronita, mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Angkatan 2023 di Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatra Barat.
 
Ketika Tim Kemendikbudristek menemuinya di UNP pada Rabu (13/12), Ade yang juga alumni Universitas Negeri Padang jurusan Pendidikan Fisika tahun 2022, bersemangat mengikuti PPG di UNP karena ingin lebih mengasah keterampilannya mengajar. “Cita-cita saya ingin menjadi guru namun hanya berbekal pengetahuan yang ada sekarang rasanya belum cukup. PPG Prajabatan adalah wadah yang tepat untuk meningkatkan kemampuan saya mengajar,” tuturnya yang aktif mencari tahu berbagai informasi seputar PPG Prajabatan dari berbagai sumber.
 
Ade merasa senang menjalankan program PPG Prajabatan karena selain UNP menyediakan dosen yang mumpuni, sarana dan prasarana yang tersedia juga menunjangnya menguasai materi. “Program ini berbeda dengan perkuliahan biasa. Dulu ketika mencoba praktik mengajar, saya merasa grogi karena belum punya pengalaman. Namun melalui PPG keterampilan mengajar kita diasah sehingga saya sekarang lebih percaya diri,” ungkapnya.
 
Tak hanya Ade, dampak positif mengikuti PPG juga dirasakan Juli Afriadi. Ia adalah lulusan PPG Prajabatan Gelombang 1 Angkatan 2022 Prodi Matematika, di UNP. Dengan adanya dosen pembimbing dan pamong yang mendampingi proses perkuliahan, praktik mengajar terasa lebih menyenangkan. “Sistem belajar yang ‘lesson learn’ ini terasa lebih bermakna karena selain teori, mahasiswa dapat mempraktikkan ilmu secara langsung dan melakukan refleksi setelahnya.
 
“Sebelum mengikuti PPG, saya merasa grogi ketika praktik mengajar. Sekarang saya lebih siap mental menghadapi segala tantangan. Skills mengajar saya meningkat karena telah dibekali teori yang memadai dan teori tersebut bisa dipraktikkan langsung. Apabila menemui permasalahan di lapangan menariknya hal ini menjadi bahan diskusi yang antarsesama mahasiswa maupun dosen/pamong,” jelas Juli. 
 
“Setiap tahapan yang saya tempuh selama mengikuti PPG justru terasa lebih ringan. Begitupun ketika praktik mengajar, kita tidak dilepas sendiri. Ada kalanya kita berperan sebagai pengamat (observer), kemudian menjadi guru, setelah selesai aktivitas, kita bersama-sama mengevaluasi diri supaya semakin baik lagi dalam mengajar,” imbuh Juli lebih lanjut.
 
Menyikapi perkembangan zaman yang demikian pesat, Juli menyadari pentingnya guru menguasai teknologi informasi dalam pembelajaran. Menurutnya, salah satu model pembelajaran yang baik untuk diadopsi dari materi PPG adalah sinkronus dan asinkronus.
 
“Karena di era sekarang, guru harus menguasai blended learning. Tak terkecuali pekerjaan administrasi yang berbasis kertas, sebab kini semua pindah ke daring, itu perlu dengan sigap diadopsi di sekolah,” jelasnya yang sebelumnya juga berpengalaman sebagai guru bimbel. Kini, Juli telah mengantongi ijazah S1 Tadris Matematika di Universitas Islam Negeri Imam Bonjol (UIB IB) Padang dan S2 Pendidikan Matematika di UNP Padang. 
 
Dampak lainnya, Juli merasa bahwa materi dalam PPG membuatnya lebih memahami karakteristik siswa. Ia dapat mempraktikkan dan merasakan manfaat dari pembelajaran berdiferensiasi secara mendalam. “Sebelum memulai pembelajaran saya melakukan tes diagnostik dan berdasarkan itu saya menerapkan pola pembelajaran sesuai karakter anak,” ungkapnya.
 
Misalnya ketika ia mengajarkan materi tentang bangun ruang. Untuk anak audio, Juli memberikan video-video pembelajaran. Lalu, untuk anak kinestetik, Juli membawakan benda peraga. Sedangkan untuk anak visual, Juli lebih banyak melatih anak dengan memberikan soal-soal latihan.
 
Koordinator PPG Prajabatan Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) UNP, Andromeda menyambut baik upaya Kemendikbudristek terkait program peningkatan kompetensi guru yang makin inovatif dan relevan dengan perkembangan dunia pendidikan. “Dari waktu ke waktu peningkatan mutu dosen, sarana dan prasarana juga terus kami lakukan. Hingga saat ini PPG Prajabatan di UNP sudah terakreditasi A dengan total 61 bidang studi. Selain itu, di UNP juga ada PPG Dalam Jabatan,” sebutnya.
 
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Barat, Sri Yulianti menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen mengawal implementasi program peningkatan kompetensi guru di lapangan demi masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik. *** (Penulis: Denty A./Editor: Arif Budiman)
Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 5579 kali