Pendidikan Sekolah Rumah Menajamkan Potensi dan Bakat Anak Berkelanjutan 11 Desember 2023 ← Back
Denpasar, Kemendikbudristek — Pendidikan adalah hak dasar dari setiap anak. Jika anak tidak bisa dilayani di sekolah formal, maka sudah saatnya ada alternatif sekolah informal untuk memenuhi kebutuhan edukasi bagi anak. Demikian dikatakan oleh Yekti Wulan Cahyani, Direktur sekaligus pendiri Homeschooling Primagama (HSPG) Bali, ketika ditemui pada 16 November 2023.
“Setiap calon anak yang akan mengikuti pembelajaran di HSPG akan dilakukan tes minat dan bakat yang disebut Test Fingerprints DMI (Dermatoglyphics Multiple Intelligence). Setelah tes dilakukan, hasil minat dan bakat tersebut akan membantu tutor di saat memberikan pembelajaran di dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak,” ungkap Wulan.
Wulan juga menambahkan bahwa HSPG Bali sejak tahun 2021 telah menggunakan Kurikulum Merdeka yaitu Merdeka Mandiri Berbagi. “Di tahun tersebut, HSPG juga menjadi proyek percontohan Kurikulum Satuan Operasional Pendidikan (KOSP) denan dukungan sepenuhnya dari Pusat Kurikulum, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Terkait pembelajaran kearifan lokal yang kita ajarkan ke peserta didik, yang adalah pertama lawar, yaitu makanan tradisional Bali yang sarat dengan nilai filosofis. Kedua adalah tentang pengolahan sampah menjadi eco enzyme, dan yang ketiga yaitu cara penanaman tumbuhan dengan media hidroponik,” imbuh Wulan.
Dengan homeschooling, tutor memiliki kesempatan untuk membuat kurikulum yang sesuai dengan minat dan kekuatan tiap peserta didik, menumbuhkan kecintaan untuk belajar, dan memungkinkan mereka untuk berprestasi di bidang yang mereka sukai.
“Saat ini di HSPG memiliki program Paket A, Paket B, dan Paket C dengan jumlah peserta didik sebanyak 194 orang dan tutor sejumlah 47 orang. Sistem yang kami lakukan yaitu 1 tutor menangani 1 orang peserta didik dengan jam pembelajaran sebanyak 90 menit per sesi sebanyak 3 kali pertemuan dalam 1 minggu,” urai Wulan.
Homeschooling memberikan kebebasan untuk mengeksplorasi berbagai mata pelajaran dan kegiatan di luar apa yang biasanya diajarkan di sekolah, memberikan anak-anak kesempatan untuk mempelajari lebih dalam minat mereka, dan mengembangkan bakat mereka hingga mencapai potensi maksimal.
Pengembangan bakat tersebut seperti yang dikisahkan oleh salah satu lulusan dari HSPG tahun ajaran 2021/2022, Andrew Ananda Brûlé, yang lebih dikenal dengan nama Andrew Kalaweit, anak muda dengan profesi YouTuber yang tinggal di dalam hutan di Kalimantan.
“Sangat menyenangkan belajar di HSPG Bali, apresiasi untuk semua tutor dengan cara mengajarnya, meski berada di Kalimantan, saya tetap dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Untuk semua teman-teman di HSPG Bali, jika kalian tetap konsisten dengan minat dan bakat yang disukai, cita-cita kalian akan tercapai,” tutur Andrew yang memulai pembelajaran di HSP Bali pada tahun 2018 di kelas VIII.
Tidak seperti sekolah formal, homeschooling menawarkan pengalaman belajar yang lebih personal dan fleksibel yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap anak. Pendekatan ini mengakui bahwa setiap anak itu unik, dengan minat, bakat, dan gaya belajarnya masing-masing.
Pengalaman dan gaya belajar yang unik di HSPG Bali juga meninggalkan kesan tersendiri untuk Christina Leoni Angelica Handoyo, lulusan HSPG Bali tahun 2021. “Setelah lulus, saya melanjutkan ke pendidikan tinggi di jurusan Kedokteran Gigi Universitas Udayana. Saat belajar di HSPG Bali, membantu saya tidak hanya mengembangkan minat secara akademik, namun juga minat secara non-akademik lewat cara belajarnya yang menyenangkan,” pungkas anak muda yang akrab disapa Leoni.
Tidak hanya secara akademik, homeschooling memberdayakan minat dan bakat anak di bidang non-akademik seperti musik, seni, sains, atau olah raga, disertai bimbingan dan kesempatan untuk unggul di bidang yang mereka pilih. Pada akhirnya, pendidikan sekolah rumah (homeschooling) menawarkan platform yang unik bagi anak-anak untuk menemukan dan mengembangkan potensi mereka, memungkinkan mereka untuk berkembang secara holistik dan kreatif. (Andrew Fangidae | Editor: Stephanie/Denty A./Seno Hartono)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 2967 kali
Editor :
Dilihat 2967 kali