Program Doktor Terapan untuk Penuhi Kebutuhan Riset dan Inovasi Industri 22 Februari 2024 ← Back
Jakarta, 22 Februari 2024 – Pembukaan program pendidikan doktor terapan diarahkan untuk menghasilkan riset terapan dan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Kehadiran program doktor terapan tidak hanya untuk mendorong sumber daya manusia (SDM) dengan kualifikasi tinggi, tetapi juga mampu mendorong kemajuan industri nasional. Untuk itu, program doktor terapan harus menjalin kerja sama dengan industri.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Muhamad Fajar Subkhan, mengatakan bahwa dunia industri membutuhkan riset terapan dan inovasi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan industri yang kian kompleks.
"Industri ingin ada kelembagaan di perguruan tinggi yang dapat mendukung kebutuhan-kebutuhan mereka akan riset terapan. Program doktor terapan ini adalah wadah untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut," kata Fajar Subkhan saat Peluncuran Program Doktor Terapan di Jakarta, Selasa (20/2).
Dengan adanya program doktor terapan, lanjut Fajar, perguruan tinggi vokasi dapat mendukung industri dengan menghasilkan lulusan yang kompeten. Saat ini sejumlah bidang industri membutuhkan SDM dengan kapasitas dan kemampuan menghadapi tantangan dalam industri di masa depan yang semakin kompleks. Dalam pelaksanaannya nanti, program doktor terapan akan menyertakan kolaborasi dengan dunia industri. Dalam hal ini fokus riset harus mengambil topik-topik yang menjadi persoalan industri.
"Kalau doktor akademik menghasilkan novelty keilmuan, maka doktor terapan dituntut untuk menghasilkan riset terapan dengan unsur kebaruan dan inovasi dalam rangka untuk menyelesaikan persoalan-persoalan industri,” kata Fajar Subkhan menambahkan.
Sementara itu, Tim Pakar Program Doktor Terapan, Lipur Sugiyanta, mengatakan bahwa doktor terapan akan berpusat pada penyelesaian masalah (problem centered design) dengan tingkat kompleksitas yang tinggi. Luaran penelitian doktor terapan sendiri adalah solusi masalah, baik pada aspek teknologi, produk, maupun proses, melalui metode rekayasa dan perancangan.
“Dengan demikian, program doktor terapan ini diharapkan akan menjadi pusat relevansi teknologi keindustrian," kata Lipur dalam paparannya saat Peluncuran Program Doktor Terapan.
Calon dosen pada program doktor terapan sendiri juga memiliki kekhasan tersendiri, yakni harus berkualifikasi akademik lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan dengan program studi. “Dosen untuk doktor terapan ini harus memiliki karya monumental yang digunakan oleh industri atau masyarakat,” tambah Lipur.
Pembukaan program doktor terapan ini tidak hanya diperuntukkan bagi politeknik saja, tetapi juga universitas, institut, maupun sekolah tinggi yang telah memiliki program magister atau magister terapan yang relevan.
Proses pengajuan pembukaan program Doktor Terapan dapat dilakukan melalui situs silemkerma.kemdikbud.go.id. Saat ini sudah ada beberapa politeknik negeri di Indonesia yang sudah siap untuk membuka program doktor terapan, yakni Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Malang, dan Politeknik Negeri Sriwijaya. Sementara lulusan program Doktor Terapan, nantinya akan meraih gelar Doktor Terapan (Dr.Tr.). (Tim Ditjen Vokasi / Editor: Stephanie W., Denty A.)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#VokasiKuatMenguatkanIndonesia
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 32/sipers/A6/II/2024
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 5592 kali
Editor :
Dilihat 5592 kali