Tampilan Kolaborasi Budaya Musik Tradisional Angklung Sukses Pukau Masyarakat Internasional 10 Februari 2024 ← Back
Surrey, London, Kemendikbudristek — Kebudayaan Indonesia yang muncul dalam berbagai tampilan semakin diminati oleh masyarakat internasional. Salah satunya yaitu tampilan aransemen lagu lewat alat musik angklung yang dipentaskan di International Fair, sebuah pameran kebudayaan internasional tahunan yang diselenggarakan oleh ACS International School Cobham pada tanggal 6 Februari 2024.
Tampilan angklung, alat musik tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu, disajikan secara apik oleh Angklung Ensemble Club yang merupakan tim angklung Atase Pendidkan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London.
Alunan alat musik angklung dipadupadankan dengan saxophone, instrumen tiup yang identik dengan modernisasi serta musik jazz barat, sukses menghibur penonton lewat aransemen lagu yang berjudul “Imagine” karya John Lennon.
Penampilan kolaborasi antara angklung dan saxophone ini semakin memukau dengan tampilan menawan dari busana batik yang digunakan oleh para anggota Angklung Ensemble Club maupun pejabat KBRI London yang hadir.
Para masyarakat maupun diaspora Indonesia yang hadir menggunakan batik hingga kebaya, turut menciptakan visualisasi yang tidak terlupakan. Berbagai macam motif batik asal Indonesia ditampilkan untuk memperkenalkan, mempromosikan, dan mengapresiasi warisan budaya Indonesia yang berharga kepada masyarakat internasional di Britania Raya.
Turut hadir Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI London, Khairul Munadi, menyampaikan apresiasi atas penampilan tim Angklung Ensemble Club yang mengusung konsep perpaduan tradisional dan modernitas secara bersamaan yang dikemas dengan anggun dan selaras.
“Momen yang sangat baik ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin menjadi ruang untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia agar dapat menjangkau segala kalangan umur dan berbagai segmen pasar, sehingga perlu adanya pengemasan kreatif dalam media penyampaiannya,” urai Khairul.
Khairul juga menambahkan bahwasanya kolaborasi ini memiliki makna yang lebih dalam sebagai bentuk diplomasi budaya yang efektif, di mana keindahan dan kekayaan seni Indonesia diperkenalkan kepada masyarakat Inggris melalui media universal yang mudah diterima, yaitu musik.
“Perpaduan dalam penampilan ini merupakan suatu bentuk inovasi untuk menciptakan kolaborasi budaya yang dapat mengarahkan budaya kita untuk semakin mendunia dan lebih diakui potensi-potensi di dalamnya,” tekan Khairul.
Senada dengan itu, Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk London, Kerajaan Inggris Merangkap Irlandia dan International Maritime Organization (IMO), Desra Percaya, juga memberikan apresiasi kepada penyelenggara dan perwakilan masyarakat Indonesia dalam acara ini.
“Keragaman budaya adalah harta yang tak ternilai bagi Indonesia. Menjadi kebanggaan tersendiri, kami dapat tampil dalam ajang multikultural ini untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di Britania Raya,” imbuh Dubes Desra.
Selanjutnya, Desra juga mendorong acara serupa dapat menjadi agenda berkelanjutan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Britania Raya di masa mendatang.
ACS International School Cobham, sebuah sekolah multikultural, menempatkan keberagaman budaya sebagai salah satu nilai utama. Tesa Contesa, perwakilan Southeast Asia CRG sekaligus wali murid dari Indonesia, menjelaskan bahwa acara ini diselenggarakan oleh para wali murid mancanegara untuk memperkenalkan budaya mereka kepada siswa. Hal ini penting sebagai media pengenalan dan pengingat akan keberagaman budaya, terutama bagi siswa yang belum merasakan tinggal di negara asal orang tua mereka.
“Pameran Kebudayaan Internasional ini selalu diselenggarakan oleh para wali murid di ACS International School Cobham, karena kami merasa ini dapat menjadi wadah pembelajaran bagi anak-anak kami untuk dapat saling menghargai dan menghormati perbedaan serta keberagaman, dengan senantiasa memperkuat rasa cinta tanah air,” ujar Tesa.
Tak ketinggalan, pelatih Angklung Ensemble Club, Marlon, menuturkan bahwa kebanggaannya dapat mempersembahkan karya terbaik di ACS International School Cobham.
“Kami sangat senang dan bangga dapat tampil di hari ini dengan menunjukkan pengkolaborasian unik antara angklung dan saxophone. Pertunjukan ini merupakan perwujudan dari visi kami untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia melalui musik,” pungkas Marlon, sembari berharap penampilan ini dapat menjadi motivasi bagi para siswa di sekolah tersebut untuk mempelajari lebih lanjut budaya Indonesia dan menumbuhkan kecintaan mereka terhadap musik.
Suasana penuh semangat dan kehangatan dalam keberagaman mencerminkan keberhasilan Perwakilan Indonesia di London dalam menjembatani promosi budaya Indonesia dengan keberagaman budaya lainnya dengan memanfaatkan pemahaman lintas budaya.
Selain sebagai hiburan, keikutsertaan tim Angklung Ensemble Club dalam program kebudayaan diharapkan dapat menjadi langkah efektif untuk memperkenalkan keragaman dan menciptakan inovasi agar kebudayaan yang ada dapat mengikuti perkembangan zaman dengan tetap mempertahankan nilai luhur bangsa Indonesia. (Penulis: Atdikbud KBRI London | Editor: Andrew Fangidae / Stephanie / Denty A. / Seno Hartono)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 2243 kali
Editor :
Dilihat 2243 kali