Upaya Penguatan Wawasan Kebangsaan Berlandaskan Keagamaan yang Moderat dan Toleran di Mesir  28 Maret 2024  ← Back



Alexandria, Kemendikbudristek Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo terus menunjukkan komitmennya dalam membangun jaringan kemitraan dengan berbagai lembaga berbasis agama di Kairo. Terutama lembaga keagamaan yang menanamkan penguatan dan pembinaan karakter dalam pengajarannya.
 
Komitmen tersebut, salah satunya diwujudkan lewat kunjungan delegasi Atdikbud KBRI Kairo yang bertandang ke Ma'had (semacam pesantren) Syeikh 'Ala bin Muhammad bin Mustafa Naimah di Alexandria pada hari Kamis, 21 Maret 2024.
 
Mesir, dengan Al-Azharnya bukan hanya telah menjadi kiblat Islamic Studies tetapi juga memiliki kemiripan pola pandangan kebangsaan yang integratif serta keagamaan yang moderat dan toleran. Hal itu terlihat dari pesantren Syeikh ‘Ala di mana pengajaran, metode pembelajaran, modul dan buku ajar yang memadukan kearifan lokal (local wisdom) dan kekhasan dunia sufistik, tanpa mereduksi nilai-nilai pokok agama.
 
Atdikbud KBRI Kairo, Abdul Muta'ali, mendapatkan informasi terkait banyaknya mahasiswa Indonesia yang mengambil pembelajaran tambahan di Syeikh Ala. Saat kunjungan, terlihat suasana pembinaan akhlak dan pendidikan karakter yang cocok dengan iklim tradisi di Indonesia.
 
Di bulan Ramadan ini, Pesantren Syeikh 'Ala, membuka beberapa kelas intensif (dalam dunia pesantren namanya Pasaran -pembacaan Kitab- tertentu). “Menariknya, pola pengajaran Syeikh Ala ini sangat mirip dengan pesantren ciri khas NU (Nahdhatul Ulama). Murid-murid yang belajar di sini mayoritas mahasiswa Indonesia selebihnya Malaysia dan Brunei,” ujar Muta'ali.
 
Syeikh 'Ala dalam sambutannya mengatakan bahwa mahasiswa Indonesia sangat baik dan penuh sopan santun. Beliau bahkan mengatakan dalam bahasa Indonesia, "Aku Cinta Indonesia ruh dan jiwaku". 
 
Ditemui usai pertemuan, salah seorang mahasiswa Indonesia Al-Azhar asal Semarang, Muhammad Nur Kholis, mengatakan, pesantren di Syeikh 'Ala bukan hanya belajar ilmu agama (secara teoritis) tapi juga bagaimana mempraktekkan (ilmu agama) dalam keseharian dengan penuh kerendahan hati. (Atdikbud KBRI Kairo | Editor: Andrew Fangidae, Seno H., Denty A.)
 
Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 1415 kali