Frediyansyah, Putra Singkawang dengan Puluhan Berprestasi yang Ingin menjadi Guru Berdampak  09 Mei 2024  ← Back



Singkawang, Kemendikbudristek — Guru dengan puluhan prestasi ini bernama Frediyansyah. Sebagai putra asal Singkawang lewat profesinya sebagai guru, ia ingin berkontribusi dalam mencerdaskan generasi muda. Di samping ia sangat senang belajar, ia juga senang berbagai ilmu dengan siswa maupun guru. “Dengan menjadi guru tentunya saya bisa menjadi teladan bagi orang lain dengan prestasi yang saya raih, khususnya bagi siswa-siswi yang saya didik. Harapannya, mereka bisa termotivasi dengan pencapaian yang telah saya raih,” ujar Frediyansyah ketika diwawancarai melalui telepon selulernya pada Rabu (8/5).
 
Frediyansyah merasa makin termotivasi apabila dapat melihat perkembangan dan kemajuan para siswa-siswinya. Ia merasa bangga dan bahagia ketika melihat mereka berhasil mengatasi kesulitan, memperoleh pengetahuan baru, dan tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan berpengetahuan luas. “Fokuslah pada pentingnya ketekunan, tekad, dan keyakinan dalam menghadapi tantangan,” pesan Frediyansyah untuk para generasi muda.
 
Pencapaiannya selama menjadi guru meliputi prestasi dalam olimpiade guru, yaitu penulis Buku Olimpiade IPA ber-ISBN. Ia juga berprestasi dalam lomba cipta puisi dan cerpen tiga paragraf serta menerima penghargaan dari Wali Kota Singkawang sebanyak dua kali pada tahun 2022 dan 2023. Tak hanya itu, ia juga aktif mengikuti berbagai olimpiade dan meraih peringkat satu dari berbagai bidang mulai 2021 hingga 2024. Totalnya sudah lebih dari empat puluh prestasi yang berhasil ia raih.
 
Memiliki keluarga yang sangat peduli terhadap pendidikannya merupakan faktor pendukung utama Frediyansyah dalam mencapai semua prestasi tersebut. Walaupun ia kurang mampu secara finansial dan telah kehilangan ayahnya ketika di bangku SMP, ia tetap semangat untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Saat di bangku SMK, ia mendapatkan beasiswa prestasi 100% untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
 
Berkat kegigihannya, Frediyansyah berhasil menjadi seorang guru sesuai dengan cita-citanya. “Sejak kecil, saya bercita-cita ingin menjadi seorang guru dan kini saya telah mewujudkan impian tersebut,” ungkapnya.
 
Meskipun pendidikan adalah bidang yang begitu ia cintai, Frediyansyah juga harus menghadapi berbagai tantangan dalam proses mengajar. Salah satu tantangan terbesar baginya ketika berurusan dengan beragam kebutuhan dan gaya belajar siswa-siswi. Untuk mengatasi perbedaan tersebut, ia berusaha untuk memahami karakteristik muridnya serta menyediakan pendekatan pembelajaran yang beragam dan inklusif.
 
Kolaborasi dengan rekan guru dan penggunaan berbagai strategi pembelajaran juga sangat membantu dalam mengaplikasikan pembelajaran berdiferensiasi. Selain itu, komunikasi terbuka dengan siswa dan orang tua juga merupakan kunci dalam menangani perbedaan setiap siswa yang ada di dalam kelas.
 
Dukung Keberlanjutan Merdeka Belajar
 
Dalam sesi wawancara, Frediyansyah sempat mengutarakan pendapatnya soal Merdeka Belajar. Menurut dia, berbagai kebijakan seperti Kurikulum Merdeka, Program Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, Kepala Sekolah Penggerak serta Platform Merdeka Mengajar (PMM) perlu dilanjutkan sambil terus disempurnakan.
 
“Dengan adanya Merdeka Belajar, siswa bisa belajar sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan mereka sehingga motivasi, keterlibatan, dan prestasi belajar siswa dapat meningkat,” ungkap Frediansyah yang telah lulus seleksi Tahap 2 CGP Angkatan 11 Provinsi Kalimantan Barat dari Kota Singkawang dan akan mengikuti PGP (Pendidikan Guru Penggerak).
 
Sebagai penutup ia berpesan, “Setiap perjuangan memiliki nilai dan pelajaran yang berharga, dan kegigihan adalah kunci untuk mencapai setiap impian.”*** (Brigitta Katharina Rahel Putri/Editor: Shafira Ramadhani, Denty A.)
 

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 1054 kali