Gebyar Gerakan Sekolah Sehat, Mendorong Gaya Hidup Sehat di Lingkungan Sekolah   28 Mei 2024  ← Back



Jakarta, Kemendikbudristek — Gebyar Gerakan Sekolah Sehat (GSS) berlangsung dengan meriah pada Selasa, (28/5). Acara yang berlokasi di SMPN 177 Jakarta, turut mengundang siswa-siswi dari berbagai sekolah tingkat SD hingga SMA sekaligus mengundang Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Sekolah Menengah Pertama Gerakan Sekolah Sehat (GSS), I Nyoman Rudi Kurniawan. 
 
Acara diawali dengan sambutan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, kemudian dilanjutkan dengan senam sehat dan foto bersama. Setelah itu, siswa-siswi dibebaskan untuk bermain berbagai permainan tradisional seperti Engklek, Congklak, Patheng dudu, dan masih banyak lagi. Siswa-siswi juga diberikan makanan bergizi berupa bubur kacang hijau dan telur rebus.
 
Guru BK SMPN 177, Natalia, menjelaskan mengenai kebijakan GSS yang dilakukan sekolah terhadap siswa-siswi SMPN 177. Kebijakan yang dilakukan adalah menjaga kebersihan sekolah agar tetap bersih. Lalu, SMPN 177 melakukan kerja sama dengan puskesmas untuk memberikan obat penambah darah kepada siswi dengan periode dua bulan sekali. Beliau juga memberitahukan manfaat bagi siswa-siswi terhadap kegiatan GSS ini. “Manfaat yang dapat dirasakan bagi siswa-siswi adalah menjaga gizi mereka untuk tubuh mereka dan mengenal makanan-makanan yang sehat dan bergizi,” jelasnya. 
 
Tidak hanya SMPN 177 yang berpartisipasi dalam gerakan GSS ini, SMA 86 juga bergerak dalam membudidayakan gerakan GSS di lingkungan sekolah. Kepala sekolah SMA 86, Ratna, memberikan penjelasan gerakan GSS yang dilakukan oleh SMA 86 yaitu, pada hari Senin terdapat kegiatan menanamkan cinta kebudayaan. Lalu, hari Selasa ada budaya literasi. Dilanjutkan hari Rabu terdapat budaya hidup sehat. Pada budaya hidup sehat yang dilakukan pada hari rabu, minggu pertama diadakan sarapan pagi bersama. Lalu, minggu kedua terdapat kegiatan makan buah bersama. Setelah itu, minggu ketiga melakukan kegiatan minum susu bersama. Terakhir, minggu keempat dilakukan kerja bakti bersama. Lalu pada hari Kamis terdapat budaya unjuk kreasi. Untuk mengakhiri sekolah pada hari Jumat adalah budaya religius. 
 
 “Walaupun semua sekolah dan semua siswa kita sosialisasikan kemudian kita dampingi baik siswa, guru, maupun orang tua tentang hidup sehat tetapi dengan adanya gerakan GSS ini semakin terasa dengan menjadikan GSS dilakukan oleh seluruh lakukan secara wajib,” ucap Ratna. 
 
Selanjutnya, Siswi SDN Pesanggrahan 02, Jakarta, Latifah, merasa senang dapat mengikuti acara gebyar GSS dan berkesempatan memberikan bunga kepada Menteri Nadiem beserta sang Istri, Franka Makarim. “Senang dan seru banget bisa mengikuti acara GSS ini, aku jadi Dokter Kecil dan ngasih buket bunga ke Pak Nadiem dan istrinya,” ucapnya. Latifah mengatakan bahwa dampak dari adanya GSS ini membuatnya makin rajin berolahraga, memakan makanan sehat, serta menjaga lingkungan dengan lebih baik.
 
Antusias yang sama juga dirasakan oleh Hafizh dan Bagas, siswa SMPN 177 Jakarta. “Wah pastinya senang sekali. Ini merupakan sebuah kebanggaan karena bisa mendatangkan tamu spesial, yaitu Pak Menteri, Nadiem,” komentarnya. Bagas juga mengatakan bahwa adanya GSS membuat sekolah menjadi lebih bersih. Dengan begitu, teman-teman lainnya menjadi termotivasi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah agar kegiatan belajar menjadi lebih nyaman.
 
Manfaat GSS juga dirasakan oleh Khansa, siswi dari SMAN 86 Jakarta. Menurutnya, dari kegiatan Gebyar GSS ini, ia lebih memahami pola gaya hidup sehat dengan adanya pengenalan makanan sehat bergizi, olahraga fisik, serta dampak dari menjaga kebersihan lingkungan untuk kesehatan.*** (Penulis: Gitta dan Malya/Editor: Denty A.)

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 908 kali