Institut Perbanas dan Curtin Business School Siap Kembangkan Keuangan Berkelanjutan  25 Mei 2024  ← Back



Perth, Kemendikbudristek --- Mengingat semakin pentingnya aspek keberlanjutan dalam industri keuangan, dan tingginya minat insan keuangan untuk mempelajari hal tersebut, Institut Perbanas mengambil inisiatif untuk bekerja sama dengan Curtin Business School Australia dalam mengembangkan keilmuan di bidang keuangan berkelanjutan (sustainable finance). Hal tersebut disampaikan oleh Rektor Institut Perbanas, Hermanto Siregar, dalam kunjungan kerjanya ke Curtin University, Perth, Australia pada Jumat (25/5).

Didampingi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, Rektor Perbanas melakukan serangkaian pertemuan dengan Pro-Vice Chancellor Faculty of Business and Law, Vanessa Chang, dan Thor Kerr, selaku Direktur International dan Dean Global Curtin University. Rektor Hermanto menjelaskan profil Institut Perbanas yang merupakan lembaga pendidikan tinggi yang dikembangkan oleh para bankers dan pelaku industri keuangan di Indonesia.

Saat ini, menurut Hermanto, Perbanas mendapatkan tugas dari beberapa lembaga keuangan dan perbankan untuk mengembangan bidang keuangan berkelanjutan. Sehingga, jika Perbanas bisa mengembangkan double degree untuk magister keuangan berkelanjutan, maka calon mahasiswanya sudah tersedia. Selama ini Curtin telah banyak bekerja sama dengan berbagai kampus di Indonesia, namun baru pertama kali ini bertemu dan berdiskusi dengan Perbanas yang merupakan kampus dengan basis perbankan dan keuangan yang kuat di Indonesia.

Menurut Atdikbud KBRI Canberra, Mukhamad Najib, ini menjadi hal yang menarik bagi Curtin University. Curtin bertemu mitra berpengalaman dalam industri keuangan, sehingga banyak hal yang bisa dikembangkan dalam keilmuan keuangan dan perbankan. Atdikbud Najib menyampaikan jika keuangan dan perbankan berkelanjutan merupakan suatu keilmuan yang relatif baru dan saat ini isunya sedang berkembang.

Najib berharap Institut Perbanas dan Curtin Business School bisa segera melakukan pemetaan kurikulum dan pengembangan mata kuliah yang relevan untuk menjawab isu keberlanjutan dalam bidang manajemen keuangan. “Isu keberlanjutan saat ini sudah menjadi tren global yang tidak bisa diabaikan. Dunia keuangan dan perbankan juga perlu siap dengan perkembangan yang terjadi. Saya pikir, pengembangan double degree untuk keuangan dan perbankan berkelanjutan menemukan momentum yang tepat saat ini. Oleh karena itu kami sangat mendukung jika Perbanas bisa berkolaborasi dengan Curtin Business School,” ujar Najib.

Dalam kesempatan tersebut, Dean of Global Curtin University, Thor Kerr, menjelaskan jika Curtin University merupakan universitas terbesar di Western Australia dan telah memiliki banyak kerja sama dengan berbagai kampus internasional. Kerja sama dengan Perbanas akan menjadi suatu peluang baru di mana isu yang diangkat juga merupakan hal yang menarik dan sangat dibutuhkan oleh industri. Sementara Pro-Vice Chancellor, Vanessa Chang mengatakan jika Indonesia merupakan salah satu negara prioritas bagi Curtin University dalam agenda strategis pengembangan kerja sama internasional.

Saat ini, menurut Chang, Curtin Business School telah memiliki beberapa akreditasi internasional bergengsi, seperti AACSB dan EQUIS. Isu keberlanjutan, tambah Chang, juga menjadi perhatian dari Curtin Business School. Di Curtin juga ada training mengenai topik Climate Finance yang relevan dengan isu keberlanjutan.

Curtin Business School memiliki mahasiswa sebanyak 12 ribu orang yang berasal dari berbagai negara. Kerja sama dengan Perbanas, menurut Chang, dapat dimulai dengan double degree di bidang keuangan, di mana mahasiswa akan menerima ijazah Magister Manajemen dari Institut Perbanas dan ijazah Master of Sustainable Finance dari Curtin Business School. Selain itu, Curtin juga siap bekerja sama dengan Perbanas dalam pengembangan executive development untuk insan perbankan di Indonesia. (Aline / Editor: Stephanie, Denty)
 

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 859 kali